Album of The Month: Taylor Swift - Speak Now

Oleh: welly - 22 Nov 2010

PhotobucketTaylor Swift mungkin tidak menyangka bahwa album keduanya meraih sukses luar biasa. Nuansa musik country yang ditawarkannya memang ringan, dipadu dengan musik pop, rock dengan tema dan lirik menggambarkan pengalaman hidup sehari-hari sehingga tidak mengherankan berhasil menyentuh semua kalangan. Speak Now yang menjadi album ketiga ini, jika dinikmati secara keseluruhan, tampaknya sepertinya merupakan kelanjutan dari album sebelumnya. Melalui Speak Now, Swift seakan-akan mengungkapan segenap perjalanan hidupnya, pastinya ya percintaan tentunya. Selain bermain gitar, ia juga menulis semua lagu di album ketiganya ini tanpa bantuan penulis manapun. Benar-benar nekat dan berani. Ternyata keberaniannya itu tidak sia-sia. beberapa track yang sudah dirilis menjadi single langsung meraih kesuksesan, dan pastinya dengan track-track lain pun segera menyusul kesuksesan tersebut.

Selain Swift sendiri yang bertindak sebagai produser, Scott Borchetta serta Nathan Chapman, juga terlibat sebagai produser. Swift sendiri mendskripsikan album ini secara konseptual, dan sama seperti sebelumnya, tema tentang seorang cowok/pria mengisi album Speak Now ini, dimana Swift menuangkan ide tulisan bersama dengan gitarnya. Sedikit berbeda dari album ini dengan sebelumnya, Swift menyajikan musik dengan menu live string, beberapa penuh dengan nuansa orchestra. Dengan mengandalkan country pop tersebut, jangan khawatir akan bosan untuk menikmati album ini, selain musik nya yang sedikit beragam, dari segi lirik Swift makin terlihat dewasa.

"Mine" yang menjadi track pembuka dan menjadi single pertamanya dan masih seputar tentang ungkapan sayang, dengan irama mid-tempo menjadikan track pembuka yang tepat. Berlanjut dengan "Sparks Fly" track dengan up-tempo yang pastinya earcatching. Namun pendengar diajak untuk mendengarkan curhatan Swift melalui "Back to December", track yang emosional tentang gagalnya suatu hubungan. Melalui "Speak Now" Swift berbicara lantang selain mengenai kegagalan hubungan dan ketidaksukaan dengan pasangan mantan pacarnya, hemmmm. Lalu pendengar diajak kembali dengan track akustik ballad "Dear John" yang juga terdengar emosional seperti "Back To December".

Mendengarkan "Mean", saya serasa menikmati musik country yang pure. Hentakan drum pada "The Story of Us" memadukan contry dengan rock up tempo yang terdengar istimewa. Pada track ballad "Never Grow Up" Swift menyatakan keinginannya untuk tetap muda atau terus menikmati masa remaja. Dengan "Enchanted" saya diingatkan dengan single "Fearless" dimana pada track ini dilengkapi dengan musik orchestra, vokal swift yang maksimal menambah nilai lebih track ini. Mau mendengarkan Swift marah karena pacar direbut orang? Dengarkan "Better Than Revenge" yang hampir tidak terdengar nuansa country, karena musik rock yang disajikan benar-benar berbeda dengan track lainnya. Meski sedikit kesal pada track sebelumnya, namun Swift seorang pemaaf melalui "Innocent", nuansa down temponya dijamin tidak akan membuat ngantuk.

Setelah "Enchanted", mari nikmati "Haunted" yang juge berkomposisikan orchestra, dan Swift menyanyi dengan pengahayatan emosi, tentang apa? Pastinya juga masih seputar mantan kekasihnya yang selalu menghantui hidupnya. Dua lagu terakhir sebelum penutup, "Lass Kiss" merupakan ballad track, dan "Long Live" sekilas mengingatkan akan "Change" pada album sebelumnya.

Secara keseluruhan, menikmati "Speak Now" seperti menyimak pengalaman pribadi Swift. Musik country pop yang ditawarkan memang tidak berbeda dengan sebelumnya. Namun tentunya, materi yang ditawarkan lebih dewasa dan personal dan tidak membosankan. Sehingga tidak salah album ketiganya ini memang di tunggu-tunggu.

Official Website Taylor Swift

(Joe Ari Shasta / CreativeDisc Contributors)

Track List:

1. "Mine"

2. "Sparks Fly"

3 "Back to December"

4. "Speak Now"

5. "Dear John"

6. "Mean"

7. "The Story of Us"

8. "Never Grow Up"

9. "Enchanted"

10. "Better than Revenge"

11. "Innocent"

12. "Haunted"

13. "Last Kiss"

14. "Long

welly
More from Creative Disc