admincd
Released by: Sony Music Entertainment Indonesia
Bayangkan anda terjebak bersama orang yang itu-itu saja dan melakukan 184 pertunjukan selama dua tahun sampai-sampai anda tak mampu lagi merasakan antusiasme dari aktifitas tersebut. Seperti itulah kondisi Franz Ferdinand pasca perilisan serta tur untuk album “Tonight: Franz Ferdinand” yang mereka rilis tahun 2009 lalu. Di saat bermusik hanya menjadi kewajiban semata dan tak ada lagi hubungan harmonis antar personil, yang tersisa hanyalah ego yang mengindikasikan bahwa grup yang telah berusia satu dekade ini sedang berada di ujung tanduk.
Namun, setelah serangkaian introspeksi serta upaya untuk menyamakan persepsi, Franz Ferdinand hadir kembali membawa optimisme baru melalui “Right Thoughts, Right Words, Right Action”, sebuah album yang terbilang memiliki judul terlalu harfiah bagi mereka. Masih membawa semangat guitar-driven dance scene, kumpulan karya ini layaknya sebuah pemulihan setelah dirundung masa-masa kelam sebagai sebuah band. Jangan harap anda akan menemui riff-riff gitar yang terlalu riang maupun chorus-chorus eksplosif seperti yang mereka lakukan di karya sebelumnya, karena kini saatnya mereka fokus pada penciptaan lagu yang lebih berbobot.
Walaupun terbilang lebih “kasar” dibanding album sebelumnya, namun lagu-lagu di album ini terbilang memiliki lirik yang cukup sensitif. Sebut saja nomor rock and roll berbumbu aksi funk bertajuk “Right Action” yang rupanya berisi komitmen bermusik Franz Ferdinand secara tersirat, atau mungkin dengarkan saja curahan hati Franz Ferdinand demi menghadapi kenyataan bahwa mereka pun akan segera terlupakan di skena musik melalui lagu “Fresh Strawberries”.
Di tengah keseriusan lirik yang mereka sajikan, ternyata mereka masih menyajikan tembang atraktif seperti “Evil Eye” yang terdengar sedikit sci-fi dan berbau spionase hingga track dance-rock layaknya karya Johnny Marr di abad 21 berjudul “Love Illumination”. Di samping itu, entah mengapa ketika mendengar permainan bass serta pola drum pada track “Stand On The Horizon”, saya langsung teringat akan gaya post-punk revival ala Two Door Cinema Club. Namun permainan gitar indie rock modern ala Palma Violets atau Peace di awal-awal lagu inilah yang membuat “Stand On The Horizon” terdengar lebih keren dan edgy.
Yang saya sebalkan dari “Right Thoughts, Right Words, Right Action” mungkin adalah muatan lirik-lirik pesimis yang dilayangkan pada beberapa track, seperti “The Universe Expanded” serta “Goodbye Lovers and Friends” yang (seolah-olah) menyiratkan akhir dari perjalanan band asal Skotlandia ini, seperti sebuah kontradiksi terhadap track pertama yang sarat keoptimisan, “Right Action”. Semoga saja hal tersebut hanyalah guyonan semata.
Setelah mendengar keseluruhan “Right Thoughts, Right Words, Right Action”, saya merasakan Franz Ferdinand bermain lepas tanpa ada beban untuk terdengar bagus secara aransemen untuk pertama kalinya. Mereka cuma memainkan musik yang ingin mereka mainkan dimana tak ada lagi unsur paksaan bagi penggemarnya untuk masih menyukai mereka. Nikmatilah kalau memang suka, tinggalkan saja kalau tidak suka. Ya, pesan mereka memang se-simpel itu. Nampaknya, Franz Ferdinand juga sudah lelah dengan berbagai ekspektasi penggemar serta kritikus yang terus menekan mereka sejak produksi album “You Could Have It So Much Better”. Mungkin album ke-empat tidaklah terlambat untuk mengembalikan passion sebagai alasan utama mereka untuk bermusik. Semoga saja.
(Galih Gumelar / CreativeDisc Contributor)
Beli CD Franz Ferdinand "Right Thoughts, Right Words, Right Action" Rp. 85.000,- silahkan isi form disini
Rate the Album:
[ratings]
TRACKLIST
1. "Right Action" 3:01
2. "Evil Eye" 2:47
3. "Love Illumination" 3:44
4. "Stand on the Horizon" 4:23
5. "Fresh Strawberries" 3:21
6. "Bullet" 2:43
7. "Treason! Animals." 4:07
8. "The Universe Expanded" 4:34
9. "Brief Encounters" 3:09
10. "Goodbye Lovers & Friends" 3:15
