5 Alasan Harus Mendengarkan Charli XCX

Oleh: admincd - 25 Mar 2015

Tanyakan siapa itu Charlotte Emma Aitchison dua atau tiga tahun lalu. Mungkin hanya segelintir orang yang kenal. Baiklah. Memang kalau sekarang pun diajukan pertanyaan yang sama, banyak juga yang tidak kenal. Kecuali kalau kita tanyakan apakah mereka mengenal Charli XCX atau tidak.

Hanya saja, dua atau tiga tahun lalu juga mungkin hanya sedikit yang mengetahui siapa itu Charli XCX. Padahal ia sudah merilis sebuah debut album mainstream yang cemerlang, “True Romance”, di tahun 2013. Tapi semua berubah saat ia menjadi bintang tamu di hits raksasa milik Iggy Azalea, ‘Fancy’, dan disusul dengan ‘Boom Clap’ yang mengokohkan dirinya si skena pop.

Dengan semua catatan itu, masih perlu alasan untuk mendengarkan Charli XCX? Ok Kalau memang masih perlu, ini ada 5 alasannya:

#1 Double Threat

Charli XCX bukan hanya seorang penyanyi biasa. Ia adalah seorang entertainer bersuara khas dan juga penulis lagu yang tajam. Jadi tidak heran lagu-lagu yang ditulisnya memiliki kontrol estetika bermusik yang lebih besar ketimbang penyanyi yang menyanyikan lagu yang ditulis oleh orang lain.

Lebih kerennya lagi, ia ternyata mulai menulis lagu saat masih berusia 14 tahun. Selain menulis lagu untuk dirinya sendiri, Charli XCX juga membantu menulis untuk orang lain, seperti salah satu hits raksasa lain, ‘I Love It’ dari Icona Pop. Dan mungkin Hilary Duff merasa sedikit menyesal telah menolak ‘Boom Clap’.

#2 Independent Woman

Charli XCX adalah seorang perempuan mandiri, bahkan semenjak ia remaja. Dan tahukan jika ia telah mengerjakan sebuah album indie berjudul “14” di tahun 2008, saat ia masih berusia 16 tahun. Meski album tersebut secara resmi tidak pernah dirilis, tapi Charli XCX tidak pernah patah semangat. Ia tetap mengerjakan beberapa lagu atau demo, serta mengaktifkan akun MySpace-nya. Tidak heran jika Asylum Records mengajaknya untuk merilis album untuk mereka. Hasilnya “True Romance” yang banyak mendapat pujian berkat tema dan pemilihan musik yang cukup edgy untuk musik pop.

#3 Determinated

Charli XCX sangat pecaya dengan dunia musik yang dipilihnya, sehingga ia memutuskan untuk meninggalkan bang kuliah dan berkonsentrasi pada karirnya. Pesan moralnya bukan “tidak usah kuliah”, tapi memegang teguh dengan apa yang sudah dipilihnya. Kegagalan album indie-nya tidak membuat patah semangat, akan tetapi memacu untuk tetap berkarya. Album debut mainstreamnya pun secara komersil tidak sesukses yang dibayangkan, tapi tidak menghentikan langkahnya.

#4 Out of the Box

Lagu-lagu Charli XCX mungkin memiliki lirik yang tidak biasa dan terdengar cukup rebellious untuk ukuran musik pop. “I don’t want to go to school. I just want to break the rule,” demikian katanya dalam ‘Break the Rules’.

anigif_enhanced-431-1409686341-14

Lirik yang rasanya lebih pas berada di tangan lagu rock misalnya. Tapi dengan menjadikan lagu pop bersemangat “pemberontak”, Charli XCX justru menabrak batas dimana musik pop, apalagi yang dinyanyikan perempuan, harus selalu terdengar manis dan cinta melulu. Konsep yang berbeda hadir di nyaris setiap lagu milik Charli XCX, dan….

#5 Eclectic Pop

…. ini berhubungan langsung dengan alasan kelima, eclectic pop. Dalam arti, lagu-lagu Charli XCX masih dalam koridor pop, tapi ia tidak segan mendobrak formulanya dengan menghadirkan pendekatan yang less-mainstream, misalnya memasukkan indie-pop, new wave, synth, electronica, hingga J-rock. Hasilnya, lagu-lagu Charli XCX adalah lagu yang kaya dinamika dan penuh kejutan, serta tidak membosankan. Lagu-lagu pop dengan kedalaman yang rasa-rasanya akan betah didengar berlama-lama. “True Romance” dan “Sucker” adalah pembuktiannya.

Charli XCX baru saja merilis video untuk single 'Famous'. Lihat videonya:

 Charli XCX adalah CreativeDisc March Artist of the Month

OldeuboiHaris

CreativeDisc Contributor

@oldeuboi

admincd
More from Creative Disc