Album of the Day: Marina and the Diamonds - Froot

Oleh: admincd - 17 Apr 2015

Marina Diamandis atau yang lebih kita kenal sebagai Marina and the Diamonds sejenak meminggirkan aroma club dan pop-dance di album ketiganya, "Froot", dan memilih untuk menghadirkan barisan lagu yang lebih lekat dengan pop yang melankolis. Balada atau power pop adalah senjata utama, tapi jangan kuatir, karena Marina and the Diamonds akan meminggirkan sentimentalia atau melodramatisasi yang mendayu-dayu, karena lagu-lagu justru dibangun dengan kedalaman pada tema, lirik dan juga melodi yang cukup terjaga.

Album dibuka dengan track 'Happy', yang berlawanan dengan judulnya, justru merupakan sebuah balada atmosferik yang murung. Vokal Marina terdengar pedih dan diselubungi duka, meski jika kita mencermati liriknya, ia tetap menjaga semangat positifisme. Hanya saja memang menarik bagaimana tema self-empowerment justru dibungkus dengan lebih sendu, yang berimbas pada sebuah ironi getir yang sulit untuk ditolak pesonanya.

Jangan takut, track berikutnya tidak akan "sesuram" ini, karena Marina and the Diamonds (MATD) menghajar pendengaran dengan barisan lagu up-tempo yang cukup intens. Mulai dari 'Froot' yang bergaya funk hingga power-pop 'I'm a Ruin' sesudahnya. Dua track ini memang berbau dance, tapi memang disengaja untuk tidak terlalu mengadopsi EDM sebagaimana lagu-lagu MATD sebelumnya.

Yang menarik adalah bagaimana MATD tidak ingin terjebak dalam pop yang cheesy, meski sebenarnya punya potensi untuk itu. Dengarkan saja 'Blue' yang rasa-rasanya cukup pas jika dinyanyikan oleh Katy Perry. Hanya saja hook dibangun oleh struktur yang lebih kompleks, meski ketukan beatnya jelas cukup ringan dalam skala pop.

Atau bagaimana jika kita simak 'Solitaire' yang sebenarnya bisa saja menjadi sebuah anthem EDM atau trap, tapi oleh MATD lagunya "ditelanjangi" dan hanya menyisakan vokal dengan musik latar yang cenderung lekat dengan ambient dan instrumen yang lebih minimalis. Nomor yang bertugas sebagai penutup, 'Immortal' pun sebenarnya bisa diplintir menjadi lagu yang jauh lebih "mainstream", karena punya syarat untuk itu, tapi sekali lagi MATD tidak ingin kompromi dan menghadirkan lagunya dengan jauh lebih pucat dengan bebunyian yang mengedepankan ambient.

Menarik bagaimana 'Happy' menjadi satu-satunya track balada moody di album ini, karena sebagian besar album justru diisi oleh banyak nomor up-tempo yang mengajak pendengarnya untuk setidaknya menggoyangkan tubuh. Jadi, bisalah kita sebutkan jika MATD tidak benar-benar meninggalkan ciri khasnya.

Hanya saja kali ini ia ingin hadir dengan lebih "bersih". Bebunyian elektronis tetap diperdayagunakan, hanya saja lagu-lagu jauh terdengar organis, sementara Diamandis menyanyikan lagu-lagunya dengan penghayatan yang cukup prima.

Jadi, bisalah kita sebutkan "Froot" sebagai contoh baik bagaimana seorang musisi dengan cermat melakukan perubahan dalam musiknya, agar tidak monoton, namun juga cukup cerdas dengan tidak begitu saja membuang dasar bermusiknya. Jelas sebuah album pop yang istimewa dan berkelas.


Official Website


TRACKLIST

1. "Happy" 4:03

2. "Froot" 5:31

3. "I'm a Ruin" 4:32

4. "Blue" 4:14

5. "Forget" 4:09

6. "Gold" 4:14

7. "Can't Pin Me Down" 3:25

8. "Solitaire" 4:37

9. "Better Than That" 4:36

10. "Weeds" 4:07

11. "Savages" 4:16

12. "Immortal" 5:21

Haris

CreativeDisc Contributor

@oldeuboi

admincd
More from Creative Disc