10 Film Tentang Musik Yang Wajib Kamu Tonton

Oleh: verdy - 23 May 2015

Catatan penulis: Artikel ini dibuat menyusul keberhasilan film "Pitch Perfect 2" memuncaki Box Office dan album soundtrack-nya bertengger di puncak tangga album Billboard minggu ini, daftar selanjutnya dari artikel ini tidak mewajibkan format film sebagai "film musikal", dan sepenuhnya adalah pilihan pribadi penulis. Dan apabila beberapa film ini cukup asing bagi kamu, maka itu adalah tujuan utama dari tulisan ini, karena jika kamu selesai membaca artikel ini dan berujar "gue udah nonton semua nih..", maka tujuan mulia tulisan ini bisa dianggap gagal :)

Pitch Perfect 2 (2015)

Siapa menyangka sekuel kisah grup acapella Barden University, The Bellas, mampu mencuri perhatian pada minggu ini. Namun jika kita perhatikan dengan seksama pada bagian trailer, tentu kita tak sabar menanti pertarungan terbaru Anna Kendrick dkk dikancah Eropa. Dengan siraman mash-up dan pilihan-pilihan soundtrack yang melengkapi keberhasilan combo mereka di tangga album Billboard dan Box Office, Pitch Perfect 2 di nilai beberapa pengamat berhasil melampaui film pendahulunya. Meski beberapa orang menyayangkan pada film kedua ini, tidak begitu banyak nada-nada tinggi yang dipertunjukkan oleh The Bellas. Ya, semua masih asumsi, mari kita buktikan sendiri minggu ini film Pitch Perfect 2 akan mulai diputar di bioskop-bioskop kesayangan. Lets Watch It, Pitches!!



Begin Again (2013)

Bayangkan kisahnya seperti ini; Seorang mantan pacar bintang rock&roll bertemu dengan seorang mantan excutive producer di sebuah bar dalam penampilan akustik. Kedua tokoh ini diperankan oleh Mark Ruffalo (hulk nan pemalu) dan Keira Knightley (dont argue with me about her beauty! period!). Dan semuanya semakin kompleks karna sang mantan pacar bintang rock tersebut adalah peleleh hati perempuan masa kini, (mas) Adam Levine (karena ia tampil brewok di film ini, maka saya tergugah untuk memanggilnya "mas"). Seketika segala ekspektasi reda ketika mendengarkan suara lembut Gretta James (Kiera) di iringi gitar akustik. Sempurna. Dalam kalkulasi saya film ini telah kamu tonton (seharusnya).



Once (2007)

Film ini memberikan pengertian cinta yang baru. Tentang cinta yang sederhana. Tidak penuh komplikasi lebay nan menunjukkan betapa insecure-nya manusia. Dan bagian yang paling saya suka, film ini menggunakan musik sebagai medium utama untuk menyampaikan pesan-pesan emosional. Dua tokoh utama tak bernama dalam film ini adalah musisi yang berkolaborasi, tanpa banyak dialog, namun pesan yang disampaikan dibiarkan mengalir seiring mereka merangkai musik. Kesuksesan bagi sang sutradara John Carney dalam film ini membawanya melahirkan film dengan budget "lebih dari cukup", Begin Again.



Song One (2015)

Jangan takut ketika melihat judul artikel ini lalu kamu melihat nama Anne Hathaway pada poster film berikut. Ia tak akan berteriak histeris layaknya sebuah film musikal "itu", tapi ia tampil sederhana sebagai seorang kakak. Yup, tokoh yang diperankan Anne dalam film ini adalah Franny Ellis yang adiknya mengalami kecelakaan dan harus terbaring koma di rumah sakit. Dalam upaya untuk mendekatkan diri dengan sang adinda, Franny mengetahui bahwa sang adik begitu mengidolakan, James Forrester, seorang penyanyi yang tengah naik daun. Ah, suara James Forrester yang diperankan Johnny Flynn sudah cukup menjadi alasan untuk meleleh ketika menonton film ini.



I Am Sam (2001)

"I Am Sam" adalah film drama. Sungguh, film ini sangat berbeda dari daftar yang sudah kamu baca diatas. Untuk menonton film ini, jangan siapkan popcorn! Siapkanlah tisu guna menyeka airmatamu sembari sesenggukan. Akting tokohnya juara, karena mereka adalah pemenang Oscar. Pada film ini pun kamu bisa lihat penampilan perdana Dakota Fanning (jika lebih teliti, kamu bahkan bisa menemukan Elle Fanning di film ini). Jadi ini film drama? Musiknya bagian mana bro? Film ini di iringi soundtrack cover version dari lagu-lagu hits The Beatles. Sejak awal film ini menggunakan The Beatles sebagai referensinya, nama-nama tokoh, dialog antar tokoh yang terkadang membahas sejarah The Beatles. Keselarasan dialog dengan soundtrack yang mengiringi, menjadikan film ini penuh musik bagi saya



Almost Famous (2000)

Mimpi untuk menjadi jurnalis musik kadang tidak harus muluk dengan inspirasi dari sebuah acara motivasi. Film ini bisa jadi salah satu alasan seseorang bercita-cita menjadi jurnalis musik. "Almost Famous" pun mengantarkan kamu pada dunia "fangirling" era 80-an, dengan sekumpulan pria rock stars berambut panjang, melakukan tur dan bertindak sesuka hatinya. (Sepertinya pengertian "fangirling" itu masih sama sejak dahulu kala hingga sekarang). Menjadi dekat dengan sang idola terkadang ada baiknya biarlah tetap menjadi angan. Karena ketika angan tersebut menjadi nyata, justru mengantarkan kita pada kenyataan yang berbeda. :)



The Music Never Stopped (2011)

Ditulis berdasarkan kisah nyata, "The Music Never Stopped" adalah film drama yang menghadirkan J.K. Simmons (sebelum dia menjadi pemarah dalam sebuah film tentang "instruktur les musik") dan Lou Taylor Pucci. Hubungan ayah dan anak ini begitu dekat karena kesukaan mereka dengan musik, hingga beranjak dewasa mereka menjadi renggang dengan segala intrik remaja yang tak dapat dibendung sang orang tua nan ortodoks. Namun semuanya berubah ketika Gabriel (sang anak) menderita tumor otak yang menghentikan ingatannya. Bagaimana musik dapat menyatukan hubungan ayah dan anak tersebut? Nikmati film ini dengan pilihan soundtrack dari band-band era 70-an



Lucky Them (2014)

Film ini seperti bentuk lain dari "Almost Famous". Jurnalis musik + fangirling. Kendati demikian, kemana arah film ini mengalir sangat tidak terduga bagi saya. Meski terkadang terkesan bertempo lambat, film ini masih menarik untuk dinikmati dengan latar belakang pencarian seorang jurnalis tentang idolanya yang telah menghilang selama 10 tahun. Kedekatan emosional sang tokoh utama dengan sang idolanya membuat ia selalu gagal untuk "move on", dan membuatnya menjauhi musisi meski pekerjaan menuntutnya untuk tetap berinteraksi dengan musisi. Jangan bawa ekspektasi apapun ketika berencana menonton film, jangan pula terlalu mencari lebih jauh tetang film ini, karena bagian akhir cukup mengejutkan bagi saya.



Like Sunday Like Rain (2015)

Saya menemukan film ini dalam ketidak-sengajaan. Film ini bukanlah film dengan budget besar untuk promosinya. Sang sutradara sekaligus penulis skenario, Frank Whaley, mendadak masuk dalam favorit saya. "Like Sunday Like Rain" dibintangi oleh Leighton Meester yang tak lagi manja layaknya tokoh dalam serial "Gossip Girl", aktris kawakan Debra Messing pun ambil bagian, dan yang cukup mengejutkan, Billie Joe Armstrong, vokalis band Punk Green Day nan agung itu menjadi salah satu pemeran. Lalu berkenalanlah dengan tokoh utama, Reggie (Julian Shatkin), berumur 12 tahun, anak jutawan sekaligus seorang jenius berbagai bidang. Film ini diiringi musik klasik yang membawa suasana nyaman dan ketenangan, seperti beberapa bagian film yang dibiarkan tanpa dialog.



High Fidelity (2000)

Film ini adalah pedoman hidup. Film ini mengajarkaan segalanya bagi kamu yang tak dapat memisahkan musik dari bagian hidupmu. "High Fidelity" menyindir lagu-lagu pop yang cengeng, meski sang tokoh utama Rob Gordon (John Cussack) adalah pria cengeng nomor 1. Film ini pun mengajarkan kamu bagaimana cara membuat "mixtape" atau "playlist" untuk pujaan hati. Berterima kasihlah kepada Nick Hornby yang menulis novel dengan judul yang sama. Lalu Stephen Frears yang mengangkatnya ke layar lebar. Rob Gordon adalah tokoh fiksi yang menjadi impian saya di era 2000-an, sebelum akhirnya era digital menerpa kita sekarang. :)



Kalau versi kamu, film tentang musik apa yang wajib nonton?

verdy
More from Creative Disc