Album of the Day: Katharine McPhee - Hysteria

Oleh: admincd - 02 Nov 2015

Apa itu "Hysteria"?

"Hysteria" merupakan album studio terbaru dari Katharine McPhee yang dirilis di bawah payung label independen bernama eOne, yang memiliki tautan kerjasama dengan distributor besar Sony Music; Epic. Album ini dirilis pada 18 September 2015, berisikan selusin track yang memiliki konsep kuat di bidang pop modern, dengan beragam pengaruh musik, mulai dari retro, alternative, dan juga folk. Disokong oleh Isabella Summers dan Smith Carlson di bagian produksi, album ini menggali lebih dalam khazanah musik sang idola.

Single perdana dari album ini, 'Lick My Lips' adalah satu nomor retropop yang penuh dengan faktor seduksi tingkat tinggi. Sebenarnya ada tanda tanya besar mengapa lagu ini yang dipilih, karena sebenarnya masih ada nomor-nomor lain yang lebih "naik daun" dari segi di balik layarnya; 'Stranger Than Fiction' yang melibatkan Ryan Tedder, 'Round Your Little Finger' yang dibidangi Chris Braide dan Sia, serta 'Love Strikes' yang berada di bawah arahan Rob Wells.

Kekuatan ketiga track di atas terdefinisi sebagai berikut:

Stranger Than Fiction' berunsur antemik dalam kemegahan drum yang solid dan mengefek pada kesan kolosal.

'Round Your Little Finger' secara vokal sangat menantang. Lagu full piano ini menipiskan aspek musik guna mengedepankan kualitas vokal Kat yang kelas wahid.

'Love Strikes' tak kalah mengeksploitasi vokal Kat yang bening dan bertenaga. Sekali lagi, piano membuktikan kesan intimnya, mengendurka intensitas di aspek musik. Pure vocal, and it's also magical!

Tapi kembali lagi, goal untuk "Hysteria" sepertinya dipatok pada garis yang lurus menuju dimensi lain dari Kat. Seolah ingin mengenalkan diri sebagai seorang performer, bukan cuma vokalis. Titel track 'Hysteria', 'Burn', dan juga 'Break' secara sophisticated meng-capture diri di sisi musik yang edgy, uber keren! Singkatnya sih, ini sejenis playgoround yang belum pernah dikunjungi oleh Kat. Proyek "jalan-jalan" ini menghasilkan perluasan genre yang nyata. Dan jika ingin disandingkan dengan karya sebelumnya, akan timbul kontras.

Sebenarnya ada banyak kekesalan mengapa hingga saat ini Kat tak kunjung diposisikan sebagai salah satu artis penyanyi papan atas di blantika musik pop. Ia memiliki kekuatan vokal yang tak terbantahkan, pesona bintang yang sangat cemerlang. Tapi apalah arti itu semua tanpa "bahan-bahan" pilihan yang bisa membuat musiknya diterima secara luas. Sayangnya, album ini memiliki cela di bagian tersebut. Beberapa lagu terdengar sangat kurang; baik dari segi musik yang catchy ataupun vokal yang atraktif. 'Only One' dan 'Don't Need Love', juga 'Appetite' adalah weakest link, kurang kuat untuk diajukan sebagai lagu-lagu yang pop-up dari album. Di lain pihak, 'Feather' dan 'Damage Control' secara garis keras membentuk pola baru. Ini merupakan jenis riak yang dibutuhkan album, aksi yang benar-benar diperlukan.

Speak as a fan, "Hystreria" adalah hujan di musim kemarau. Terlalu lama tak mendengar Kat dengan materi baru, sehingga begitu album ini datang, ia pengobat dahaga. Dan jika sudah mengungkapkan fakta tersebut, sangat sulit untuk membuat kesimpulan mengenai album ini secara objektif. Satu-satunya jalan adalah rekomendasi berbentuk tantangan: take it or leave it.