lauretha
Akhir pekan yang sempurna sepertinya telah berhasil dilakukan oleh penyelenggara Neon Lights Festival Singapore, bayangkan saja mulai dari balita, remaja, orang dewasa hingga orang tua berhasil bersenang-senang dalam acara seru yang berlangsung dua hari (28-29 November 2015) di Fort Canning Park Singapura.
Sesuai dengan namanya yang identik dengan warna, Neon Lights benar-benar menyuguhkan sebuah festival kaya warna dan rasa. Gate dibuka tepat pukul 12:30 waktu setempat, dan sudah dilengkapi dengan set penuh warna dibeberapa area . Tak hanya panggung saja yang disiapkan di festival ini, melainkan area-area lain seperti Lit Up - yang mengajak pecinta sastra untuk bersama menyimak beragam pertunjukkan seni sastra dan puisi, Cloud Factory - sukses mengajak pengunjung anak-anak untuk mengasah kreatifitasnya dengan aktifitas menyenangkan seperti berkreasi dengan warna dan kreatifitas lainnya, Easy Street - area mengakomodir para seniman mural untuk melakukan live mural di board yang telah disediakan, dan Club Minky – club area yang diisi dengan beberapa pertunjukkan DJ dan comedy acts dari seniman-seniman terpilih.
Setelah mengelilingi beberapa area Neon Lights yang warna-warni, tentu saja kami tidak akan melewatkan rundown yang telah di setting sedemikian rupa di dua stage besar di Fort Canning Park. Well, area yang sangat luas memang membuat kami membakar kalori lebih banyak dari hari biasa. Neon Gardens stage berada di area atas Fort Canning Gate, sedang stage utama kedua Neon Lights Stage terletak di Fort Canning Green di area bawah yang ditempuh dengan 5 menit menuruni anak tangga di area bangunan benteng.
Hari pertama Neon Light, Sabtu (28/11/2015) ditengah teriknya matahari Singapura, Neon Gardens Stage mengawali penampilan dengan aksi band lokal Lost Weekend yang cukup membuat energi pengunjung lebih meninggi mengingat saat itu belum banyak yang memadati area venue. Selanjutnya, pendatang baru, musisi muda asal UK rekomendasi Chvrches, SOAK dengan mendayu menyanyikan beberapa single di album debut nya “ Before We Forgot How to Dream”, seperti Blud, Sea Creatures dan Oh,Brother! Sukses memperkenalkan dirinya pada audiens Neon Lights yang penasaran dengan karyanya. Selanjutnya, stage Neon Green lebih panaskan oleh penampilan musisi-musisi asal Jepang yakni Shugo Tokumoru dan Bo Ningen, selain itu The Pains of Being Pure at Heart sukses mengajak fans mereka bernyanyi bersama dengan suguhan lagu dalam album terbaru mereka dan album sebelumnya, The Field dan Kiasmos pun tak mau kalah memanaskan audiens di stage yang satu ini dan ditutup dengan sangat emosional dengan tampilnya band indie rock instrumentalist yang ditunggu malam itu, MOGWAI membuat tiap audiens larut dalam instrumental penuh penghayatan dari Stuart dkk.
Selain Neon Gardens Stage, tak lupa kami juga harus menyempatkan membelah diri untuk ada di Neon Lights Stage , acara dibuka oleh Hanging Up The Moon, Songhoy Blues, Blackalicious, Kid Koala dan band eksentrik asal Perancis Nouvelle Vague yang mengisi senja Neon Lights dengan memukau dengan beberapa cover song dari musisi legendaris seperti Love Will Tear Us Apart karya Joy Division dan juga Just Can’t Get Enough milik Depeche Mode, dan banyak lainnya. Keseruan masih berlanjut dengan tampilnya musisi gaek Sun Kill Moon yang tampil dalam keadaan slenge’an nya dan dilanjut dengan Daughter, band bervokaliskan wanita melankolik Elena yang membawakan hits-hitsnya yang terdengar cukup dark.
Dan ini dia penutup sempurna rangkaian festival Neon Lights Singapore hari pertama, seorang musisi, hits maker, komposer dan produser kenamaan Nile Rodgers yang tampil bersama CHIC memukau seluruh pengunjung dengan banyak karyanya sebut saja Everybody Dance, We Are Family, I’m Coming Out, I Want Your Love, Dance Dance Dance, Upside Down, Like a Virgin hingga Notorious . Semua penonton berdansa dengan iringan musik yang super groovy dari CHIC ft Nile Rodgers, they totally burnt the house down! . Jangan lewat kan liputan hari kedua Neon Lights Singapore bersama Creative Disc selanjutnya.
