admincd
Rasa-rasanya sudah jamak akhir-akhir ini jika menonton sebuah konser selalu "diramaikan" dengan kelap-kelip cahaya ponsel dari barisan penonton. Entah digunakan untuk mengambill foto atau video artis yang tengah tampil di atas panggung.
Meskipun banyak yang melakukan aktifitas ini, namun banyak yang juga yang merasa meresahkan, karena selain mengganggu juga dianggap tidak "serius" dalam menyaksikan konsernya. Bukan hanya penonton lain, namun juga para artis yang tampil di atas pentas merasa resah dengan fenomena penggunaan ponsel saat konser ini.
Untuk itu hadirlah Yondr.
Pada dasarnya Yondr adalah sebuah kantung yang bisa dikunci dimana kita bisa menaruh ponsel di dalamnya. Ponsel di dalam Yondr masih tetap bisa dipegang, namun pemakainya harus pergi dari 'phone-free-zone' atau 'zona-bebas-ponsel' jika ingin menggunakannya karena kuncinya harus dibuka terlebih dahulu.
Alicia Keys baru-baru ini sudah memanfaatkan Yondr di konsernya. Selain dirinya, tercatat juga beberapa artis lain melakukan hal serupa, seperti Guns N' Roses, The Lumineers dan para komika kenamaan seperti Louis CK, Chris Rock dan Dave Chappelle.
"It's a fallacy to think you can experience something and document it at the same time, regardless of what Google and Apple say," kata pendiri Yondr, Graham Dugoni, kepada The Guardian tentang produknya tersebut.
"When you use your phone to record something or are texting you are not really there. Your mind is somewhere else," katanya lebih lanjut. "As bizarre an experience it is to stand at a concert behind a sea of smartphones, it's even stranger for the artists to see that sea of smartphones."
Dugoni menambahkan bahwa ia menciptakan Yondr agar venue musik, sekolah, dan lingkungan perkantoran bisa memiliki zona-bebas-ponsel. Tapi ia menekankan jika Yondr sama sekali tidak diniatkan untuk mengkontrol orang.
"Generally people don't let loose because they are afraid of showing up on YouTube and being accountable for what they do all the time. Yondr frees people up," pungkasnya.
