Album of the Day: DJ Snake - Encore

Oleh: admincd - 17 Sep 2016

Released by: Universal Music Indonesia

Belanda biasanya dikenal sebagai gudang berbagai DJ atau artis EDM bertalenta. Namun Prancis juga memiliki banyak nama paten, meski umumnya orang hanya mengenal David Guetta mengingat kiprah sang DJ/produser yang bergerak di ranah relatif mainstream. Kini selain Guetta orang juga mengenal DJ Snake sebagai salah satu musisi handal di negara tersebut. Pria bernama asli William Sami Etienne Grigahcine pun mempersembahkan album debutnya, "Encore".

Pemilihan judul yang sebenarnya cukup puitis, karena jauh sebelum "Encore" rilis, DJ Snake sudah terlebih dahulu mengharumkan namanya dengan berbagai single atau track, baik yang diproduksinya sendiri ataupun untuk artis lain, sehingga album adalah encore untuk geliat karirnya tersebut.

Membantu Lady Gaga sebagai salah satu produser untuk album "Born This Way" (2011) mungkin adalah salah satu faktor yang membuat namanya keluar dari obskuriti dan dikenal lebih luas. Apalagi ia mendapatkan nominasi Grammy untuk kreditnya sebagai produser di album tersebut. Sebelumnya DJ Snake sudah membidani beberapa single milik Akon dan Pitbull. Semenjak itu ia mulai aktif untuk merilis tracknya sendiri, entah lagu orisinal atau remix. Yang paling terkenal bisa jadi adalah 'You Know You Like It' milik AlunaGeorge di mana banyak yang beranggapan versi DJ Snake bahkan lebih baik dibandingkan aslinya. Sedang untuk lagu orisinalnya, 'Turn Down For What' (2013) jelas berperan penting dalam mengekspos DJ Snake tidak hanya di lantai dansa namun juga pop secara umum.

Mencermati musikalitas yang ditawarkan oleh DJ Snake, ia cenderung bergerak di ranah trap dan electro, entah denga imbuhan house atau pop. Itulah yang bisa disimak dalam "Encore".

Pra perilisan "Encore", DJ Snake memilih pendekatan yang cukup berani dengan meluncurkan 'Middle' sebagai single pertama. Mengapa berani? Karena alih-alih beat trap/electro bergemuruh dan nge-beat, berkolaborasi bersama Bipolar Sunshine, DJ Snake justru menghadirkan sebuah balada pop-electronica yang sendu dan menyentuh. Sebuah upaya yang ternyata berhasil menarik atensi lebih, sehingga tidak heran jika ia kemudian menyusulnya dengan 'Talk' yang memiliki pendekatan serupa sebagai single kedua.

Sebagai promosi ketiga untuk "Encore", DJ Snake bahkan menghadirkan Justin Bieber dalam anthem tropical house berpadu dancehall dalam 'Let Me Love You'. Dirilis berdekatan dengan hits single kolaborasi Bieber bersama Major Lazer dengan 'Cold Water', sulit untuk menafikan banyaknya persamaan antara dua track ini (selain Bieber tentu saja). Mungkin ini akses kolaborasi sukses DJ Snake bersama Major Lazer dalam 'Lean On' beberapa waktu lalu. Mungkin juga hanya upaya DJ Snake untuk memperlihatkan versatilitasnya sebagai musisi EDM.

Sayangnya, hadirnya single-single ini seolah-olah adalah pengalihan dari inti musikalitas dalam "Encore", karena ia pada dasarnya adalah sebuah album trap dan terasa sangat mendominasi setiap relungnya. Namun DJ Snake tampaknya juga tak ingin terjebak dalam klise atau streotipe album EDM atau produksi DJ yang mengandalkan track-track ritmis belaka. Eksplorasi pada teritori pop-electronica yang memungkinkan ia untuk mengembangkan diri bisa ditemui dalam beberapa track "Encore" lain, seperti synth-pop 'Future, Pt. 2' yang kembali mengajak Bipolar Sunshine. Atau mungkin pop-house ringan 'Sober' yang catchy. Apakah track-track ini kredibel? Tentu saja. Hanya saja terasa tidak perlu, saat menjadi bagian "Encore" yang sangat trap-infused ini

Trap usungan DJ Snake sendiri kadang konvensional, kadang eklektik, tergantung ramuan yang ingin disampaikannya. Sedikit berbeda dengan Yellow Claw misalnya, yang jelas-jelas ingin memadukan berbagai elemen "mainstream", entah pop atau EDM, agar nuansa clubbing atau raving menjadi terasa lebih... ringan.

Trap milik DJ Snake diupayakan untuk terdengar lebih konvensional, sebagaimana yang bisa disimak dalam 'Oh Me Oh My' di mana Travis Scott, Migos dan G4shi bertugas untuk membantunya. Gelap dan moody memang, sebagaimana juga kolaborasinya bersama Skrillex dalam 'Sahara', meski jelas juga mengedepankan beat ritmis agar lagu bisa menjadi pengantar dance di lantai dansa secara aktif. Bahkan saat mengajak Yellow Claw berkolaborasi, 'Ocho Cinco' terdengar lebih DJ Snake-ish ketimbang Yellow Claw-esque, dengan dominasi electro secara kuat dan intens. Bukan berarti DJ Snake tidak menghadirkan trap ringan-ringan saja, karena album juga menyisakan tempat untuk track seperti 'The Half' dimana Jeremih, Young Thug dan Swizz Beatz tampil dalam beat catchy dan laidback.

Album ditutup oleh track future bass 'Here Comes The Night' yang menampikan Mr. Hudson. Di tengah perkembangan trend subgenre ini yang semakin meluas, senang melihat DJ Snake mencoba untuk menampilkan kreasinya. Meski hasilnya tidak terlalu istimewa atau inventif juga.

Sebenarnya "Encore" pun tidak seitimewa itu. Meski secara warna musik "Encore" absen dengan track-track progressive/electro house misalnya, karena memang bukan itu bidang yang ingin dirambah DJ Snake, namun secara umum pendekatannya setipe dengan album milik musisi EDM lainnya. Subtilitas bukan tujuan utama, meski ada indikasi untuk itu, karena "Encore" terdengar seperti penyuplai serius berbagai anthem lantai dansa. Meski mungkin untuk itu ia kemudian harus menghadirkan track-track yang sulit untuk dianggap serius, jika tidak mau dianggap jenerik. Selain pamer teknik dan skill tentu saja. Dipastikan jika DJ Snake memiliki tangan dingin dalam menghasilkan banger yang seru. Jikalah itu tujuan dari "Encore" bagi seorang DJ Snake, jelas misinya tercapai.