Road to Grammy 2017: Album of the Year Dan Para Nominee-nya

Oleh: admincd - 07 Feb 2017

Selain Record of the Year, kategori utama lain dari Grammy Awards yang juga mengundang rasa penasaran kira-kira siapa yang akan membawa pulang pialanya adalah Album of the Year. Begitu pula dengan The 59th Annual Grammy Awards 2017 yang akan berlangsung di Staples Center, Los Angeles pada 12 Februari mendatang.

Tahun ini dipastikan akan menjadi tahun yang akan sangat ketat sekaligus mendebarkan, karena barisan artis yang mendapat tempat di kategori ini sebagian besar adalah musisi-musisi handal dan populer, berbasis fans yang besar, yaitu Adele, Beyoncé, Justin Bieber, dan Drake. Menyisip satu nama lain yang mungkin tak sepopuler nominee lainnya, Sturgill Simpson.

Tapi tentunya nama besar bukan jaminan untuk bisa membawa pulang piala Album of the Year, karena bagaimanapun ada pertimbangan khusus dan tertentu dari The Recording Company dalam memilih juaranya.

Sembari menunggu pengumumannya, mengapa kita tidak melongok sekilas profil album-album ini.

01. "25" Adele

Dalam "25" kita akan mendapatkan sebuah album pop yang kaya akan tekstur juga dimensi, meski memiliki materi relatif sederhana. Memang terdengar repetitif. Apalagi jika kita melongok ke belakang. Tapi percayalah, setelah mencerna albumnya, kita bisa merasakan jika antara "19" "21" dan "25" terdapat alur yang menjadi semacam benang merah sebagai perekat mereka. Pada akhirnya setiap materi dalam "25”"terdengar sangat kuat, berkarakteristik, serta dapat berdiri sendiri. Saat bersama, mereka pun saling membelit dan menjadi pondasi kokoh agar "25" menjadi sebuah album bernas.


02. "Lemonade" Beyoncé

Yang bisa dicermati dari "Lemonade" adalah bagaimana Beyoncé terdengar semakin aktif dalam melakukan lintas-genre, sesuatu yang sebelumnya sudah dieksplorasinya dalam "Beyoncé". Hip-hop dan RnB tentunya masih tetap disajikan, namun “Lemonade” jelas tidak hanya sebatas itu. Electronica juga berperan penting dalam memberi variasi sound album. Terlepas dari aspek tematis album, bisa dikatakan "Lemonade" semakin mengasah karakter Beyoncé sebagai musisi dengan selera yang eklektis. Ia memilih bergerak dalam lagu-lagu yang mengasah cita rasa esotoriknya sebagai musisi. Mengedepankan estetika ketimbang memuaskan selera awam.


03. "Purpose" Justin Bieber

Dengan "Purpose", Justin Bieber sudah sukses menunjukkan sisi dewasanya. Nyaris tak terjejak lagi cita rasa remaja labil di dalamnya. Ini merupakan catatan yang impresif, mengingat ia sebenarnya baru berusia 21 tahun, namun sudah terdengar matang dan mapan. Mengingat ia sudah kurang lebih 7 tahun hadir secara profesional di industri musik, maka sebenarnya ini bukan hal aneh. Adalah aneh jika ia mengulang pola atau formula yang sama. Melalui "Purpose" Bieber membuktikan bahwa album pop tidak melulu harus tampil jenerik. Ia membuktikan jika musikalitas yang kuat dan kaya dimensi tetap andalan utama.


04. "Views" Drake

Melalui "Views" Drake membuktikan jika ia bukan sekedar bahan untuk barisan meme jenaka. Beramunisi dua single sukses, 'Hotline Bling' dan 'One Dance', album "Views" ini bahkan sudah membuktikan diri sebagai album dengan prestasi mencengangkan, menjadi juara Billboard 200 selama 9 minggu! "Views" merupakan album dengan durasi yang cukup panjang, yaitu sekitar 81 menit yang disebar dalam 20 track. Terpanjang tidak hanya untuk album kebanyakan, namun juga bagi Drake. Meski memiliki materi yang cukup berlimpah, tapi sebenarnya "Views" bisa disimak dalam ide yang cukup singular, sehingga tidak terkesan lari ke sana-ke mari.


05. "A Sailor's Guide to Earth" Sturgill Simpson

"A Sailor's Guide to Earth" adalah album ketiga milik penyanyi country, Sturgill Simpson. Album ini menyertakan ‘In Bloom’ yang merupakan lagu milik band grunge, Nirvana. Adapan alasan Simpson adalah hendak memberi tribut yang indah kepada Kurt Cobain. Pernyataan ini mungkin juga bisa menjadi sarana untuk menggambarkan usungan Simpson di dalam albumnya, country yang cenderung bergerak di ranah alternatif dan rock, menegaskan keinginan Simpson untuk memelintir formula country klasik dan kemudian memasuki ranah baru yang segar secara cerdas dan memikat, tanpa harus benar-benar kehilangan karakteristik country tersebut.


Benar-benar sebuah pilihan yang sulit, bukan? Masing-masing musisi ini dengan sukses memamerkan kekuatan musikalitas mereka untuk tiap-tiap album tersebut. Album-album ini tidak hanya memiliki materi kuat, sehingga terasa mengesankan, namun juga menunjukkan mengapa Adele, Beyonce, Justin Bieber, Drake dan Sturgill Simpson menjadi musisi-musisi penting masa kini.

Hanya saja, jika ditanya, maka tim Creative Disc lebih memilih "25" milik Adele untuk membawa pulang Album of the Year. Kalau menurut kalian, kira-kira siapa yang menjadi juaranya?

admincd
More from Creative Disc