Album of The Day: EXO - The War

Oleh: naya - 22 Jul 2017

Nyaris satu tahun lamanya EXO absen dari industri musik Korea Selatan. Meski tak sepenuhnya vakum dan masih sempat merilis mini album winter special mereka di bulan Desember 2016 lalu, namun boyband besutan SM Entertainment tersebut memang lebih berfokus pada world tour ketiga mereka, The EXO'rDIUM. Karena itu, kembalinya EXO kali ini terasa sebagai grand comeback mereka untuk mengobati kerinduan fans.

"The War" resmi dirilis secara digital pada 18 Juli dan sudah langsung merajai sederet tangga lagu. Baik itu di Korea Selatan, atau pun secara global. Album ini sendiri sudah memecahkan rekor sebagai album dengan angka pre order tertinggi sepanjang sejarah dengan jumlah total 800 ribu kopi. Hingga review ini dirilis saja, "The War" sudah meraih penjualan secara langsung sebanyak lebih dari 450 ribu kopi.

Secara digital, pencapaian album "The War" ditunjukan melalui track unggulannya, Ko Ko Bop yang meraih all kill posisi pertama di semua tangga lagu di Korea Selatan, dan menempati peringkat nomor satu iTunes di 38 negara berbeda. Pencapaian yang hingga saat ini pertama kali dicetak oleh boyband Kpop.

Seperti dijanjikan melalui sederet teaser yang dirilis, album "The War" memiliki genre reggae dengan sentuhan EDM yang kuat. Dirilis di musim panas, tak salah memang bila "The War" juga mengusung genre tropical EDM music di beberapa tracknya.

Dimulai dengan The Eve yang menjadi track pembuka. Track yang menjadi second lead track ini memadukan unsur EDM dengan sedikit elemen R'nB yang manis. Bagian verse dengan yang kuat menjadi daya tarik dari The Eve, yang menjadikannya track kedua yang paling banyak disukai oleh fans.

Dari The Eve, track langsung dibawa ke track utama dari album ini, Ko Ko Bop. Track ini sendiri, ketika pertama kali didengarkan memang terdengar "mengecewakan". Salah satunya karena genre yang sama sekali lain dari title track di album-album EXO sebelumnya. Namun memang, SM Entertainment selalu memiliki "resep rahasia" yang menjadikan title track dari artis mereka menjadi lebih dan lebih baik setelah didengarkan berkali-kali.

Ko Ko Bop dimulai dengan instrumen musik bernafaskan reggae yang kental. Dengan lirik "shimmy shimmy ko ko bop" yang merupakan homage untuk hits berjudul sama, Shimmy Shimmy, Ko Ko Bop dari Little Anthony and The Imperials yang dirilis di tahun 1960. Musik EDM dimulai pada verse pertama yang diiringi dengan rap yang cukup impresif dari Chanyeol dan Sehun. Harmonisasi seimbang dari reggae vibe dan EDM, dengan kombinasi 5 orang vokalis dari EXO menjadikan Ko Ko Bop sebuah masterpiece tersendiri.

Sudah bukan rahasia lagi bahwa EXO selalu mencoba genre-genre baru untuk setiap album yang mereka rilis. Bahkan untuk b-side dari album tersebut pun. Dan track kelima dari album "The War" menjadi satu bukti mereka tak segan "bermain-main" dengan lagu yang dirilis. Diamond menggabungkan berbagai genre berbeda, dengan komposisi vokal dan rap yang tersusun rapi. Terlebi liriknya sendiri.. seakan menegaskan pada para haters di luar sana, bahwa EXO akan tetap shinning shinning just like a diamond, blinding blinding you like a diamond."

Touch It menjadi salah satu track yang liriknya ditulis oleh member EXO sendiri, Chen. Genre yang diusung pun lebih tropikal dari pada track yang sebelumnya. Tak mengecewakan sama sekali. Terlebih pada bagian rap verse yang kali ini lebih memorable dari Chanyeol dan Chen.

Nah untuk track kedelapan, Walk on Memories menjadi sebuah terobosan musik lain dari EXO. Tak bisa dipungkiri, track ini sendiri mengingatkan pada beberapa track milik EXO dari album sebelumnya. Dengan beat yang jauh lebih pelan dari 8 track lain di album ini. Walk On Memories pun yang paling terasa pop dengan sentuhan R'nB, lagi-lagi thanks to warna vokal dari Do Kyungsoo sendiri.

Secara keseluruhan, 9 total track yang ada di album "The War" sama sekali tidak mengecewakan. EXO, sekali lagi berhasil mengungguli masterpiece album mereka sebelumnya, "EX'ACT", yang sempat dipercaya sebagai karya terbaik dari EXO. Namun sepertinya saat ini gelar tersebut harus diturunkan pada "The War". Tak hanya karena pencapaian secara digital dan penjualan album fisik saja, namun juga karena kualitas produksi hingga banyaknya genre yang diselipkan EXO ke dalam album tersebut.