Aksi Dua Lipa, Jonas Blue, G-Eazy, Big Sean Di Hari Ketiga We The Fest 2017

Oleh: luthfi - 23 Aug 2017

(photo by Tia)

Hari ketiga dari We The Fest menampilkan penutup dari dunia pop masa kini seperti Jonas Blue, Dua Lipa, G-Eazy, dan Big Sean. Tetapi sebelum menuju ke sana ada Goodnight Electric yang membuat penonton sedikit bernostalgia dengan masa lalunya. Lalu ada Mocca yang berkolaborasi dengan Payung Teduh yang membuat penonton duduk manis di depan panggung WTF Stage menikmati senja Jakarta sambil diiringi nada manis dan sendu dari kedua band tersebut. Setelah Adzan Isya berkumandang penyanyi yang pernah tampil sebentar di Indonesia bernama Dua Lipa naik ke panggung.

Dengan diiringi band-nya Dua Lipa ingin membuktikan bahwa dia bukanlah penyanyi yang bermodal tampang dan keseksiannya. Dua Lipa dan band pengiringnya mampu membuat penonton bergoyang dan sing-along bersama lagunya seperti “Scared To Be Lonely”, “New Rules”, “IDGAF”, “Dreams”, “Blow Your Mind (Mwah)”, “Hotter Than Hell”, “Genesis”, dan “Be The One”. Liukan dari Dua Lipa dan suara seksi nan enerjik mampu membuat penonton semakin panas.

Jonas Blue yang tampil setelahnya sedikit meruntuhkan ekspektasi saya. Saya berpikir bahwa Jonas Blue dimunculkan di tengah acara untuk menurunkan tensi penonton yang panas dengan Dua Lipa dengan aroma tropical house, dan chillout yang menjadi senjata utamanya. Ternyata Jonas Blue membawakan lagu dalam BPM tinggi dan drop yang terus mengguncang jantung. Seharusnya Jonas Blue ditaruh di akhir untuk membuat penonton capek dan mengambil cuti/libur keesokannya tetapi ia masih berhasil membuat penonton terhibur dengan playlist Top 40 yang ia bawakan dan lagunya sendiri.

Ketika para remaja manis ini menonton penampilan G-Eazy yang shirtless di tengah set, saya memutuskan untuk menonton Diskopantera seorang DJ yang membawakan lagu Top 40 dari tahun 1980’an – 2000’an dengan selera yang nyentrik dan mengguncang penonton yang kelihatan berumur. Berbagai macam manuver lagu ia mainkan disini, terkadang ia bisa memainkan “Wannabe” dari Spice Girls atau “Terlena” dari Ikke Nurjanah dalam satu set. Diskopantera sendiri sedikit mengkorupsi waktu beberapa menit tapi karena crowd yang ia datangkan semakin banyak dan terlihat tak mau pulang dari alam WTF ia terus memainkan playlist liarnya.

Big Sean yang didaulat menjadi penutup memainkan beat hip hop-nya yang sungguh lit. Ia memainkan lagunya dalam full set tanpa ada medley dan terus menerus membuat penonton untuk tetap melihat penampilannya. “Saya akan menyampaikan kabar bahwa Jakarta sangat luar biasa kepada teman saya Travis Scott”, ujar Big Sean untuk membakar emosi penonton.

We The Fest 2017 adalah pertemuan dua generasi berbeda yang disatukan oleh musik. Sepanjang tiga hari, sekitar 50 ribu penonton yang datang terlihat sangat menikmati musik dan segala macam pernak-pernik festival yang ada di sini. Penonton yang datang dari generasi CD dan kaset serta generasi streaming berbaur menjadi satu di JIEXPO Kemayoran. Artis yang datang juga merepresentasikan kedua generasi tersebut dimana LANY dan Jonas Blue menjadi saksi keperkasaan generasi streaming dan Mocca serta Potret yang menjadi saksi keperkasaan generasi rilisan fisik. We The Fest adalah tempat bertemu anak SMA rok pendek dengan pekerja kantoran yang menolak tua menjadi satu dan berbaur bersama di dalam satu tempat.

luthfi
More from Creative Disc