Karaoke Massal di The 90s Festival

Oleh: jeni - 27 Nov 2017

Salah satu event musik tahunan terbesar di tanah air, The 90’s Festival baru saja selesai digelar pada hari Sabtu, 25 November 2017 lalu. Acara yang digelar di Gambir Expo – Kemayoran ini bak mesin waktu yang mengantar para pengunjungnya ke era 90-an, di kala pensil masih bersahabat dengan kaset, dan Anak Mas adalah micin primadona favorit anak muda se-Indonesia Raya. Dam memang begitulah keadaan yang diciptakan promoter di venue festival, saat memasuki gate, pengunjung memasuki lorong bertuliskan “Time Machine” dan di ujung lorong barulah penonton disuguhi segala hal yang populer di tahun 90an.

Acara ini dimulai sejak pukul 3 sore dan langsung dibuka dengan performer-performer besar seperti Wayang, Oppie Andaresta, The Groove, Shaden, Tic Band, Warna, D.O.T, T-Five, dan Bragi. Semuanya dipecah ke dalam 4 stage besar yang terpisah di seluruh area Gambir Expo. Pangling rasanya melihat wajah-wajah yag dulu masih muda dan begitu membuat histeris para remaja di Indonesia, kini nge-band lagi dengan penampilan yang lebih dewasa dan rapi.

Setelah break selama kurang lebih satu jam, performer lainnya yang lebih hits lagi mulai naik ke atas panggung. Mereka yang tampil adalah: KLA Project, Base Jam, Neo + Sweet Martabak, Voodoo, dan Yana Julio. Penampilan Stinky adalah salah satu yang paling ditunggu. Jelas karena kini sang vokalis, Andre Taulany sedang berada di puncak karirnya, bukan sebagai penyanyi melainkan sebagai host & komedian. Tak heran bila penampilan Stinky maam itu lebih banyak mengundang gelak tawa. Tak kalah dari Stinky, penampilan P-Project pun menjadi favorit para pengunjung dengan banyolan khas mereka melalui lirik-lirik lagu yang diplesetkan.

 Di lain stage, Reza Artamevia tampil dengan rambut pirang membawakan lagu-lagu hits-nya seperti “Cintakan Membawamu Kembali” dan “Aku Wanita”. Reza yang terkenal dengan suara serak khas-nya ini tetap tampil prima dan berkharisma meski usianya kini sudah menginjak 42 tahun. Diva pop lainnya yang tampil malam itu adalah Melly Goeslaw bersama band-nya: Potret. Perempuan yang akrab disapa Teteh ini juga melontarkan candaan-candaan di atas panggung saat mereka tampil, seperti: “Saya bangga dengan penyanyi-penyanyi sekarang, seperti Raisa, Isyana… Mereka hebat-hebat, untung aja mereka kurus. Tapi coba kalau saya gak gendut gini, kelar lah mereka.” Potret membawakan lagu-lagu yang membuat karaoke massal di The 90s Festival seperti “Salah”, “Bunda”, dan “Mak Comblang”.

Sixpence None The Richer, satu-satunya performer internasional yang tampil di The 90s Festival juga membuat penonton menyemut di depan panggung mereka saat tampil. Leigh Nash yang kini berambut pendek membawakan hits “Kiss Me”,  “Don’t Dream It’s Over”, “Safety Line”, “There She Goes”, “The Lines of My Earth”, serta “The Last Christmas” sebagai penutup.

Puncak acara adalah penampilan Dewa ft. Ari Lasso yang tampil paling belakangan yaitu pukul 11 malam. Karena saat itu sudah tidak ada lagi panggung yang aktif, maka semua penonton numplek berkumpul di sana. Otomatis suasana semakin ramai, namun patut diacungi jempol karena crowd terhitung tertib dan aman meski jumlah penonton terhitung sangat banyak.

Kehadiran Ari Lasso mengundang histeria penonton yang merindukan sang penyanyi tampil bersama mantan band-nya. Saat itu kondisi kesehatan Ari Lasso sedang kurang baik, sampai disediakan beberapa kaleng oksigen di dekat panggung, namun penampilannya sangat maksimal dan membuat rindu akan suara melengkingnya terobati. Ahmad Dhani, sang pentolan band tampil memainkan keyboard malam itu. Mereka membawakan lagu-lagu Dewa saat masih bersama Ari Lasso, seperti “Manusia Biasa”, “Kangen”, hingga “Kamulah Satu-Satunya” yang didaulat jadi penutup malam nostalgia itu.

Tak kalah seru dari konser musik, pengunjung The 90s Festival juga ramai memadati booth karaoke yang dipersembahkan oleh Tokopedia. Di booth ini, ada fasilitas karaoke publik di mana terdapat sebuah stage dan dua layar besar yang menampilkan lirik. Di booth karaoke yang dipandu oleh Eddie Brokoli ini, pengunjung bisa menyanyikan lagu-lagu yang pernah hits di era 90an. Yang paling membuat saya terpukau adalah, pengunjung tak malu-malu untuk bernyanyi di depan umum, karena ternyata pengunjung lain yang menonton pun tak malu-malu untuk sing along dan berjoget ria di depan booth karaoke ini.

Selain konser musik dan karaoke yang menciptakan gerakan karaoke massal di The 90s Festival, ada juga area bazzar yang menjajakan barang-barang khas dari masa lalu, seperti jajanan anak muda jaman dulu: sebut saja mie anak mas, permen jagoan neon, sampai permen gulali berbentuk ayam jago. Tak hanya itu, berbagai mainan jadul mulai dari SEGA, hingga Dingdong juga dipamerkan dan bisa dimainkan oleh para penonton.

Seolah memuaskan hasrat masa remaja di masa lalu, di The 90s Festival juga disediakan area bermain Tapak Gunung, Jenga dalam bentuk jumbo, hingga dinding untuk grafiti, semua orang bebas memaninkannya.

Lengkap sudah tour ke masa lalu di acara The 90s Festival ini. Para pengunjung nampak begitu bahagia dan menikmati acara ini. Bahkan ada beberapa orang yang sengaja datang beramai-ramai menggunakan seragam sekolah, padahal usia mereka sudah menginjak 30-an.

Photo : Budi Susanto & Jehoo

jeni
More from Creative Disc