Album of the Day: Eminem - Revival

Oleh: admincd - 14 Jan 2018

Interscope Records

Call him what you want, tapi Eminem masih menjadi musisi paling berpengaruh saat ini. Dan tentunya sala satu rapper paling sukses meski karir profesionalnya telah menginjak usia dua dekade semenjak merilis album debutnya, "Infinite" (1996). Kini, di usia 45 tahun dengan anak-anak yang sudah beranjak dewasa, rapper asal Detroit bernama asli Marshall Bruce Mathers III ini ternyata masih mengedepankan insekuritas dan rasa gahar tebal seperti halnya 20 tahun lalu melalui album solo kesembilannya, "Revival".

Ada jeda empat tahun antara "Revival" dengan album sebelumnya, "The Marshall Mathers LP 2" (2013). Dan dengan menilik beberapa barisan bintang tamu yang digandeng Em dalam album (Ed Sheeran, Beyonce, Pink, Alicia Keys, Kehlani), mudah mengira-ngira jika "Revival" adalah album paling pop darinya. Sebuah dugaan yang tak sepenuhnya salah, namun tak sepenuhnya benar juga. Memang hadirnya artis-artis pop terkemuka tadi memberi sentuhan "light" di beberapa track "Revival", hanya saja secara umum ini masih sebuah album yang sangat "Eminem sekali". Dalam arti siapkan untuk mendengar repetan berapi-apinya tentang situasi politik terkini, dalam latar musik yang memadukan antara rock dan hip-hop.

Album dibuka dengan sebuah kolaborasi kejutan bersama Beyonce Knowles dalam 'Walk On Water', Track kontemplatif ini dihadirkan dengan melodi yang lebih harmonis dan bergaya soul. Secara tone ia memang cenderung lembut dan seolah-olah memberi indikasi album akan menjadi sebuah pengalaman musikal yang "tenang-menghanyutkan". Apalagi track tersebut disusul dengan 'Believe' yang edgy dan atmosferik dan sepertinya melanjutkan upaya Em dalam eksplorasi mumble-rap yang saat ini tengah ngetrend. Disusul pula dengan 'Chlorasaptic' yang masih bergaya trap di mana ia berkolaborasi bersama rapper asal Brooklyn, Phresher.

Tapi Eminem segera kembali ke akarnya dengan "Untouchable" yang meledak-ledak. Dengan durasi sekitar 77 menit yang dipecah dalam 19 track (meski dua di antaranya berbentuk intro dan interlude pendek), "Revival" memang masih dipenuhi dengan track-track sejenis. Sebut saja 'Remind Me' yang mengambil sample 'I Love Rock 'n' Roll', 'Heat', hingga 'In Your Head' yang terdengar sangat familiar karena menjadikan 'Zombie' dari The Cranberries sebagai sample.

"Revival" tentunya juga masih memiliki materi-materi yang sifatnya personal, seperti "surat" untuk putri kesayangannya, Hallie, dalam dua track subtil yang bertugas sebagai pamungkas album, 'Castle' dan 'Arose'. Sedangkan kolaborasinya bersama Ed Sheeran, 'River', menghadirkan kontemplasi Em tentang rasa bersalah dan niat untuk menebusnya. Tentu saja Ed sudah dikenal berkat lagu-lagu pop-folknya yang melodik dan harmonis, sehingga treatment yang sama bisa didapat dari 'River'.

Soul yang disajikan Alicia Keys menjadi alas bagi Em untuk kembali "menghujat" presiden Amerika, Donald Trump, dengan segala keburukannya. Terlepas dari chorus catchy dari Alicia Keys, 'Like Home' masih menjadi sebuah anthem protes khas sekali dari seorang Eminem. Sementara itu kerja sama keduanya bersama Pink, 'Need Me', memang terdengar sangat pop dan ringan, tapi single catchy dan emosional ini terdengar lebih baik ketimbang kolaborasi mereka sebelumnya untuk album "Beautiful Trauma" Pink, 'Revenge'. Istimewanya Em membiarkan Pink mendominasi lagu sehingga dirinya malah terdengar seperti featuring act.

Kritikan yang diberikan kepada Eminem adalah, betapa besar upayanya untuk terdengar lebih bijaksana, ia tetap bisa melepas dirinya yang kerap "berkata kasar" dan memperlakukan lawan jenis dengan tidak sepenuhnya layak (objektifikasi misalnya). Tapi seharusnya ini tidak usah dibiarkan menjadi aral untuk menikmati "Revival", yang bisa dikatakan sebagai salah satu album paling ringan dan mudah dicerna oleh pendengar musik awam, karena setiap ciri khas yang diharapkan ada dari seorang Eminem terpapar penuh dalam album.

Hanya saja memang agak sulit jadinya bagi Eminem untuk kemudian meyakinkan kita jika dirinya bisa menjadi dewasa, matang atau bahkan bijaksana dalam menyikap berbagai isu yang terjadi di sekitarnya. Baik personal maupun kultural. Wlaaupun sepertinya ia punya jawabannya dalam track 'Believe', yang merefleksikan kehidupan seorang pria usia paruh baya yang tetap berada dalam genre anak muda, "How do you keep up with the pace and the hunger pangs once you've won the race?"

Terdengar arogan? Mungkin. Namun demikianlah faktanya. Eminem masih mendominasi hip-hop, terlepas dari banjirnya pendatang baru yang muda-muda dengan kemampuan dalam bereksplorasi untuk musikalitas mereka. bahkan eksperimentasi yang menghasilkan materi segar. Karakter dan pesona Eminem masih terlalu kuat dan belum ada gantinya. Dengan konsistensi seperti yang disampaikannya melalui "Revival", yakinlah dua dekade mendatang ia pasti tetap masih menjadi yang terdepan. Itu juga dengan catatan kalau dia belum memutuskan pensiun, ya.

Untuk sementara, biarkanlah ia tetap hadir sebagai ikon budaya pop yang belum tergantikan dan masih mampu menghasilkan karya yang layak untuk dicermati seperti "Revival".