CreativeDisc Exclusive Interview With The Aces: Ciptakan Lagu Karena Patah Hati

Oleh: lauretha - 02 Apr 2018

The Aces, band dengan personel empat perempuan keren dan berbakat asal Utah, Amerika Serikat menjadi salah satu musisi spotlight di scene musik akhir- akhir ini yang sedang melangsungkan tur dunia di Inggris dan Eropa. Creative Disc sangat beruntung mendapatkan kesempatan khusus untuk menyaksikan mereka tampil sebagai pembuka konser Coin di Phoenix, Arizona dan exclusive interview bersama Alisa, Cristal, Katie dan McKenna selepas penampilan mereka. Menguak bagaimana musik The Aces, proses pembuatan musik mereka, tokoh wanita inspirasional hingga hidden talent masing-masing personel yang bisa kalian simak di artikel dan video ini. Langsung saja kita simak!

CD: Hai, The Aces. Pertanyaan pertama kami adalah siapakah dari kalian yang lebih sering terlibat dalam pembuatan musik The Aces?

Alisa: Cristal dan aku lebih sering membuat kebanyakan lirik dan melodi dari musik The Aces. Semua terjadi sangat alami, karena kami pada dasarnya di manapun kami, tiba-tiba datanglah ide untuk membuat karya. Biasanya kami memulainya dengan membuat bait puisi lalu menuangkannya dalam musik dimana McKenna dan Katie turut membantu kami.

CD: Ngomong-ngomong tentang inspirasi membuat lagu, lebih mudah manakah membuat lagu saat kalian jatuh cinta atau patah hati?

Cristal: Tau gak sih kalau kami lebih mudah dapat feeling lebih dalam saat sedang patah hati. Karena di saat itulah kamu lebih menjiwai dan menikmati kesakitan hati itu dan musik yang kami hasilkan lebih terasa pengaruhnya saat didengarkan oleh siapapun.

CD: Jadi lagu mana yang menurut kalian cukup “menyakitkan hati” di karya kalian?

The Aces: Sepertinya "Stuck" adalah lagu yang bisa melukiskan kesakitan hati yang kami rasakan karena cinta, tapi anehnya kami membalutnya dengan beat yang lebih riang untuk menutupi kesakitan hati itu dengan menghapusnya dari pikiran kita.

CD: Mungkin gak sih kalau suatu saat The Aces merilis video musik lengkap dengan koreografinya?

The Aces: Hampir di seluruh video musik yang kami buat, konsepnya dari kami sendiri. Ide untuk memasukkan koreo dalam klip sebenarnya sangat memungkinkan karena kami sebenarnya sangat suka menari-nari spontan. So ya, bisa jadi akan terjadi, tunggu aja!

CD: Jadi, musik The Aces itu seperti apa jika kalian deskripsikan?

Alisa & Cristal: Kami tumbuh dengan musik yang kami dengar dari orangtua kami yang kebanyakan memang dari era '80-an. Jadi musik The Aces sangat dipengaruhi musisi di era tersebut.

CD: Kalian pasti tahu dong di bulan Maret ini ada suatu hari penting?

The Aces: YES, Women History Month!

CD: Well, jadi siapa sih figur wanita inspirasi kalian?

The Aces: Ibu kami! Beliau lah yang sangat berpengaruh dan menjadi figur hebat di kehidupan kami. Selain itu, Wendy Wang yang menjadi produser di single 'Fake Nice' kami adalah salah satu figur yang menurut kami KEREN!!

CD: Kalian kan semuanya perempuan yang ada dalam band dan menghabiskan waktu sangat lama. Bermusik lebih dari 10 tahun selalu bersama, gimana sih cara kalian memelihara keharmonisan sebagai grup yang solid?

The Aces: Sebenarnya kami sangat beruntung menjadi yang cukup harmonis dan rukun selama ini. Setiap orang juga heran bagaimana kami bisa menjadi seperti ini, tapi sepertinya karena kami memulai The Aces dari persahabatan dan sudah seperti keluarga sendiri. Kami juga sangat memahami pribadi masing-masing; memberikan ruang saat ada yang butuh sendirian, dan ada untuk satu sama lain saat kami memiliki masalah. Yang paling penting ,komunikasikan semuanya, apapun yang jadi ganjalan di hati dan mencari solusinya.

CD: Gimana sih perubahan hidup kalian sebelum dan sesudah tenar seperti saat ini?

The Aces: Memang sangat gila sebenarnya melihat bagaimana kami sebelum menjadi spotlight seperti sekarang. Namun kami tetap bersyukur dan mempertahankan hubungan baik dengan fans kami, bahkan ada satu orang yang memang sering banget datang di setiap acara kami dan saat ini menjadi teman yang sangat baik. Intinya kami tidak ingin membentuk gap apapun dengan mereka, kami sangat menghargai fans dan teman-teman kami. Kami sungguh beruntung soal itu.

CD: Bergabung dengan Red Bull Records, apakah yang kalian rasakan?

The Aces: Kami pun tidak pernah menyangka bisa seberuntung ini untuk bisa bergabung dengan label sekeren Red Bull Records. Serunya, bahkan kami merasa sangat cocok dengan apa yang kami lakukan di kerjasama ini, seperti bekerja dengan keluarga sendiri. Red Bull Records benar-benar memberi kami wadah untuk berkembang di setiap musik yang kami kerjakan. Semuanya sangat professional dan kami sangat percaya pada mereka. Apalagi saat ini kami sedang mempersiapkan album terbaru. Tungguin ya!

CD: Okay, girls! Saatnya kalian buka-bukaan tentang hidden talent tiap personil?

The Aces: Katie itu sangat pintar main sepak bola, dan dia sangat ahli buat membuka tutup botol/ kaleng apapun kaya "human can opener" gitu.

McKenna adalah penjinak balita. Dia sangat berbakat membuat anak kecil untuk menuruti kata-katanya, babysitter yang mahir deh pokoknya.

Alisa, dia tuh sebenarnya penari yang bagus, dia selalu menemukan gerakan yang alami dan keren aja gitu. Satu lagi, dia itu sangat pandai di sekolah, bahkan tanpa berjuang keras. Intinya keren!

Cristal, anaknya kreatif banget. Dia bisa membuat inovasi fashion. Aku   pernah punya jaket polos lalu dengan mudahnya dia modifikasi dengan sangat kece!

CD: Terima kasih The Aces untuk waktu kalian yang sangat berharga. We truly appreciate it! Apa pesan kalian untuk fans di Indonesia?

The Aces: Halo, Indonesia. Kami sangat ingin mampir ke sana, semoga bisa secepatnya. Kami ingin menikmati keindahan Indonesia juga. We love you!

Well, inilah akhir dari obrolan seru Creative Disc dan The Aces langsung dari Phoenix, USA. Big thank you to Secret Signals, Red Bull Records, The Aces Management dan The Van Buren Phoenix to make this exclusive happened.

Simak video interviewnya disini:

Interview by Lauretha Sudjono

Videography by Sevilay Kelek

Video editing by Dundhee Yuwono

lauretha
More from Creative Disc