Creative Disc Exclusive Single: 13 Aug 2018

Oleh: admincd - 14 Aug 2018

Troye Sivan (Alb. Bloom / Capitol) - Animal

Lagi-lagi Troye menghadirkan single untuk album barunya, "Bloom". Berjudul ‘Animal’, Troye kembali menghadirkan sebuah balada selepas ‘The Good Side’ beberapa waktu lalu. Nuansa 80-an digali dari synth yang mengisi lagu, meski sebenarnya ‘Animal’ dipilih untuk dihadirkan dalam gaya pop atmosferik yang minimalis di awal dan eksplosif dan kaya synth menjelang akhir.Kekuatan lagu, sebagaimana balada Troye Sivan lain, adalah begitu besarnya sisi emosi yang dilampirkan di dalamnya, sehingga menyentuh hati pendengar dan turut merasakan apa yang dirasakan oleh Troye saat menyanyikan lagunya. Single dirilis tanggal 8 Agustus.


BROODS (Alb. Don't Feed the Pop Monster / Atlantic) - Peach

Sepertinya bagi duo BROODS label baru berarti sound yang baru pula. BROODS sajikan gaya bermusik berbeda dalam single yang baru saja dilepas oleh mereka, ‘Peach’. Sebelumnya kita mengenal BROODS sebagai pengusung pop-electronic yang cenderung mengusung nuansa atmosferik atau ambient, meski tetap dibalut dengan pop kental. Kini dalam ‘Peach’ mereka mengolah synth-pop bersama indie-rock sehingga lagu terdengar lebih menggebu dan anthemik. Setidaknya jika menilik standar BROODS. Single dirilis tanggal 8 Agustus.


LSD feat. Labrinth, Sia & Diplo (Single / Columbia) - Thunderclouds

Salah satu proyek kolaboratif yang membanjiri tahun 2018 ini adalah LSD yang terdiri atas Labrinth, Sia dan Diplo. Kini LSD aktif kembali dan menghadirkan single paling mutakhir mereka, ‘Thunderclouds’. Mengingat nama-nama paten yang ada di balik lagu, tidak heran kalau ‘Thunderclouds’ akan menyusul sukses single LSD sebelumnya. Bergaya doo-woop, single sangat menekankan pada vokal Sia dan Labrinth yang dengan kuat mengisi setiap relung lagu. Ketukan beat bergaya electro-pop dari Diplo membuat lagu menjadi sangat easy listening. Single dirilis tanggal 9 Agustus.


Kiesza feat. Philippe Sly (Single / Reverse Psycho Logic) - Phantom of the Dance Floor

Kiesza terangkat namanya berkat single-single hits bernuansa retro-house seperti ‘Hideaway’ atau ‘Giant In My Heart’. Selepasnya ia kemudian bereksplorasi dalam berbagai genre yang sayangnya tidak bisa menyamai single-single tadi. Mungkin karena itu akhirnya ia memilih untuk kembali ke ranah house melalui single barunya, ‘Phantom of the Dance Floor’. Istimewanya dalam single ini Kiesza mengajak penyanyi opera, juga asal Kanada, Philippe Sly, untuk membantunya dalam lagu yang dibalut dengan warna retro-house yang tebal ini. Single dirilis tanggal 10 Agustus.


Elle King (Single / RCA) - Shame

Elle King kembali lagi dengan single baru berjudul ‘Shame’ yang dipastikan tidak kalah “fierce” dan “sassy” dibandingkan single sebelumnya. Dibantu tulis dan diproduseri Tim Pagnotta, ‘Shame’ memberi gambaran kira-kira apa yang bisa diharapkan di album mendatang milik Elle. Track retro-soul ini memang terdengar edgy dan mengangkat semangat pemberontakan yang kuat. Tentunya lagu menawarkan chorus yang sangat earworm dan pastinya akan membuat sulit dikeluarkan dari kepala selepas mendengarnya. Single dirilis tanggal 10 Agustus.


CMC$ & GRX feat. Icona Pop (Single / STMPD) - X's

Ternyata Martin Garrix tetap tertarik menggunakan nama alias lain untuk karir musiknya. Berbekal nama GRX, ia baru saja menghadirkan sebuah single baru berjudul ‘X’s’. Ia tidak sendiri, karena ia berkolaborasi bersama CMC$, dan duo Icona Pop. Secara musikalitas sebenarnya ‘X’s’ tidak terlalu berbeda jauh dari single-single bergaya pop Garrix lainnya. Mengusung future-bass yang dipadu pop, ‘X’s’ adalah sebuah track mid-tempo yang mengedepankan vokal Icona Pop secara lebih low-key. Meski begitu, beat berderap lagu tetap bisa diandalkan sebagai teman di lantai dansa. Single dirilis tanggal 9 Agustus.


Gorgon City, JP Cooper & Yungen (Alb. Escape / Virgin EMI) - One Last Song

Duo pengusung house/UK garage Gorgon City rupanya tidak ingin terlewat trend Latin yang tengah mewabah. Dibuktikan dengan perilisan single mutakhir mereka, 'One Last Song' yang dirilis berbarengan dengan peluncuran album kedua mereka, "Escape". Dibantu JP Cooper dan Yungen sebagai pengisi vokal, sebenarnya 'One Last Song' masih mengdepankan beat ala house yang kerap diusung Gorgon City. Hanya saja kini secara tone terdengar lebih ringan dan pop, yang pastinya karena imbuhan beat Latin tadi di dalam lagu. Sebuah club anthem sekaligus earworm yang siap memanaskan playlist radio. Single dirilis tanggal 10 Agustus.


Loren Gray (Single / Virgin) - My Story

Bintang media sosial yang baru berusia 16 tahun, Loren Gray, memantapkan karir di dunia hiiburan dengan dengan meluncurkan single debut di label besarnya, 'My Story'. Dengan vokal yang magnetik dan lirik yang jujur, Loren menawarkan perspektif segar tentang cowok badung dan pilihan buruk yang kerap dilakukan oleh remaja. Meski temanya agak berat, tapi Loren menghadirkan lagu dalam balutan melodi riang dan renyah, sementara beat-nya tampak meminjam ketukan ala musik dance. Single dirilis tanggal 10 Agustus.


Nina Nesbitt (Single / Cooking Vinyl Limited) - Loyal

Nina Nesbitt tampaknya ingin mengulang kegemilangan era 90-an melalui single barunya, 'Loyal'. Bayangkan pop catchy yang dipadukan dengan electro-R&B ala 90-an seperti yang kerap dibawakan Britney Spears, Christina Aguilera, Pink atau Destiny's Child, maka "feel" seperti itu yang bisa didapat saat menyimak 'Loyal'. Adaptasi era 90-an kental terasa berkat penggunaan gitar akustik sampai efek vokal. Meski begitu lagunya tidak terdengar "lawas", malah cukup kekinian untuk disimak pendengar millennial. Single dirilis tanggal 10 Agustus.


Ciara feat. Tekno (Single / Beauty Marks Entertainment) - Freak Me

Selepas single comebacknya, 'Level Up', Ciara menyusulnya dengan sebuah single baru yang bisa dikatakan lebih "accessible" dibandingkan single tadi, 'Freak Me'. Lebih gampang dicerna karena mengdepankan beat dance yang biasa kita kenal dari Ciara. Tidak hanya itu, berkolaborasi bersama Tekno, Ciara menghadirkan pula afrobeat di dalam lagu, sehingga terdengar lebih meriah. Single dirilis pada tanggal 10 Agustus.


Why Don't We (Alb. 8 Letters / Atlantic) - 8 Letters

Berbarengan dengan pengumuman album debut Why Don't We, "8 Letters", boyband ini juga merilis single berjudul sama. Diproduseri pemenang Grammy Award, The Monsters & Strangerz, lagu adalah sebuah track balada electro-pop yang moody. Sebagai balada, tentunya ‘8 Letters’ menawarkan sisi melankolisme dan emosi yang ternyata dihadirkan dengan cukup baik oleh Why Don’t We’ Namun ketukan beat ala electro-pop serta infusi tropical membuat ‘8 Letters’ tidak terdengar menye-menye atau cengeng. Bahkan bisa dikatakan masih dalam alur ala sebuah bop. Single dirilis tanggal 8 Agustus.

Special Thanks to Sony Music Indonesia, Universal Music Indonesia, Warner Music Indonesia, dll.

admincd
More from Creative Disc