Hammersonic Metal Festival 2018 Yang Tidak Istimewa

Oleh: budi-susanto - 02 Aug 2018

Revision Live akhirnya berhasil menuntaskan pagelaran ke-7 dari Hammersonic Metal Festival 2018 pada 22 Juli 2018. Dimulai sejak 2012, Revision Live tanpa henti tetap pada komitmen mereka untuk menghadirkan Festival yang digadang-gadang adalah Festival Metal terbesar di Asia Pacific ini.

Ada yang berbeda dengan Hammersonic Festival tahun 2018 ini, Yang pertama adalah mengenai waktu pelaksanaan, biasanya Festival Metal ini selalu diadakan di bulan April atau bulan Mei, dan biasanya mengambil Headliner dari band-band yang tampil di Festival Metal tahunan Pulp Summer Slam di Filipina, tapi kali ini Hammersonic mundur ke bulan Juli, yang merupakan bulan dimana Summer Music Festival digelar hampir di setiap negara di Eropa. Alhasil ini berdampak kepada line-up yang dihadirkan oleh Revision Live kali ini. Line-ups yang mengisi Festivval ini tidaklah sebagus tahun-tahun sebelumnya. Memang Promotor akhirnya berhasil membawa IN FLAMES dan H2O untuk tahun ini, tapi itu ternyata tidak cukup untuk mengundang lebih banya kmetalhead seperti tahun-tahun sebelumnya. Yang Kedua, Venue yang dipilih tidak lagi di Allianz Ecopark Ancol yang sudah menjadi venue untuk dua Hammersonic terakhir yakni tahun 2016 dan 2017. Kali ini Hammersonic berlangsung di Karnaval Beach Ancol. Ketiga, Hammersonic lebih melebarkan sayap dengan menghadirkan band dengan genre Hip Metal serta Punk.

Hammersonic Festival tahun ini menghadirkan antara lain IN FLAMES, DEAD KENNEDYS, H2O, BRUJERIA, IHSAHN, ESCAPE THE FATE, VITAL REMAINS, VISCERAL DISGORGE, WINDS OF PLAGUE, REVOCATION sebagai lineups internasional-nya serta band-band metal dalam negeris eperti DEADSQUAD, KOIL, FUNERAL INCEPTION, SAINT LOCO, dan lain-lain.

H20

Yang menjadi Highlight saya untuk pagelaran tahun ini adalah H2O, Band Hardcore Punk legendaris asal New York USA yang beranggotakan Toby Morse (vocal), Rusty Pistachio (Guitar, Backing Vocal), Todd Friend (Drums), Adam Blake (Bass) serta Colin Mc Ginnis (Rhythm Guitar). Tampil pada pukul 7:00 malam di Main Stage, Toby Morse berhasil membakar semangat fans hardcore punk Jakarta dengan membawakan lagu-lagu hits mereka seperti ; "What Happened", "Don't Forget The Struggle, Don't Forget The Streets", "Nothing to Proove", "Faster Than The World", "One Life, One Chance" dan lain-lain. Aksi Stage Diving dan Moshing dari penonton tidak pernah berhenti selama mereka mengambil alih panggung. Toby Morse sebenarnya agak menyesal karena mereka harus menyudahi aksi mereka karena ini adalah Festival danmereka diberikan waktu yang terbatas, "We will come back with longer set next time!",ujar vocalist yang menjadidedengkot H2O ini.

Escape the Fate

Usai H2O, band berikutnya yang tampil di Main Stage adalah ESCAPE THE FATE. Band Metalcore asal Las Vegas ini ternyata cukup dinanti-nanti juga oleh fans-nya. Walaupun jadwal ESCAPE THE FATE bentrok dengan band lain yang juga main di Sonic Stage, tapi tidak sedikit juga yang menyaksikan penampilan mereka. Beberapa nomor yang mereka mainkan diantaranya ; “This War is Ours”, “One for The Money”, dan “Ungrateful”.

Dead Kennedys

Band Punk lawas DEAD KENNEDYS, tampil menjadi performer berikutnya di Main Stage, disusul oleh IHSAHN, IHSAHN merupakan proyek musik solo bergenre black metal yang didirikan pada tahun 2005 oleh musisi multi instrumentalis asal Norwegia, Vegard Sverre Tveitan. Sebelum membentuk proyek musik tersebut, Tveitan sudah lebih dahulu dikenal sebagai anggota sekaligus pendiri dari band yang juga bergenre black metal, Emperor.

 

In Flames

IN FLAMES tampil sebagai sajian Pamungkas Hammersonic Festival 2018 di Main Stage. Band Melodic Death Metal asal Gotthenburg Sweden yang juga merupakan Headliner di Wacken Open Air ini naik panggung ketika waktu sedikit lagi menunjukkan pukul 12 tengah malam. Molor satu jam dari jadwal yang telah dirilis sebelumnya. Cukup disayangkan sebenarnya dengan jadwal yang molor ini, Penonton sudah banyak yang pulang ketika IN FLAMES naik panggung. Alhasil mungkin hanya sekitar 1500 orang saja yang menikmati aksi panggung Anders Fridén(vocal), Bjorn Gelotte (Lead Guitar), Niclas Engelin (Lead Guitar), Niels Nielsen (Keyboard), Tanner Wayne (Drums) dan Bryce Paul (Bass). Walaupun tampil dengan Sound System dan Tata Lighting yang lebih baik dari band-band terdahulu yang main di Main Stage ini, IN FLAMES sepertinya tidak begitu puas dengan respon yang diberikan oleh penonton. Beberapa kali, Anders Fridénterlihat menyindir penonton yang dia liat diam saja menyaksikan mereka bermain, tidak ada Circle Pit, dan tidak ada Stage Diving. Walaupun begitu IN FLAMES bermain 1,5 jam malam itu memainkan lagu-lagu hits mereka antara lain ; “My Sweet Shadow”, “Everything’s Gone”, “Cloud Connected”, “Take This Life”, Where The Dead Ships Dwell”. “The Truth” dan tentu saja “Only for The Weak”.

Secara keseluruhan saya melihat banyak penurunan dari penyelenggaraan Hammersonic Festival Tahun ini. Yang paling jelas adalah perihal Line-ups. Tidak adanya Line-ups yang benar-benar ditunggu penonton seperti Megadeth tahun lalu. Ini sangat ber-impact kepada jumlah penonton yang hadir. Hammersonic Festival Tahun ini tidak sepadat tahun-tahun sebelumnya. Setelah itu adalah Jadwal performer yang molor, yang membuat Headliner utama, IN FLAMES tampil sangat telat. Selain itu dari segi produksi juga mengalami kemunduran, baik itu mengenai Tata Panggung, Sound dan Lighting.

TEXT & PHOTO : BUDI SUSANTO

budi-susanto
More from Creative Disc