Album of The Day: Backstreet Boys - This Is Us

Oleh: welly - 13 Nov 2009

PhotobucketApa yang spesial dari This Is Us ini? Setelah mencoba sedikit nge rock di Unbreakable, kini mereka benar-benar tidak ingin ketinggalan zaman. Musimnya synth? Mereka ikut! Itulah new sound of Backstreet Boys. Album rilisan 30 September 2009 ini juga mengusung suara R&B dan dance, sehingga kita merasa terus up date bersama boyband yang lahir mungkin sejak kita zaman SD ini.

Backstreet Boys nampaknya berusaha untuk tetap terdengar relevan dengan mainstream musik yang fashionable saat ini dengan merilis album yang lebih kontemporer untuk ukuran sebuah boyband. Memang saat ini banyak boyband mengusung warna pop dipadukan dengan sentuhan synthesizer nuansa electro. Entah mengapa rasanya untuk ukuran BSB yang legendaris rasanya agak terlalu dipaksakan. Meski sebenarnya evolusi dan eksplorasi warna dan konsep musik yang terus berubah dan dinamis tentuk mutlak diperlukan untuk sebuah grup lama agar terus bertahan dalam kancah musik saat ini. Sedikit pembanding mungkin adalah New Kids On The Block yang lumayan sukses. Untuk ukuran boyband yang udah enggak boy lagi, lagu-lagu yang terdapat dalam album ini sangat dapat kesan mudanya. Hip and current. Dengarkan 'If I Knew Then', 'She's A Dream', dan 'Masquarade', memang formatnya tipikal 'Everybody (Backstreet's Back)' ataupun 'Larger Than Life', tapi synth-nya yang menjadikannya fresh dan layak dengar.

Tapi entah mengapa di album BSB ini ada satu dua lagu yang hanya terasa ngepop dengan tempelan efek synthesizer. Sedikit kurang menyatu. Meski sejumlah komposisi lainnya juga tak dapat dikatakan jelek. Contoh yang agak kurang gregetnya pada lagu ‘Bigger’. Diawali dengan intro petikan gitar. Lagu ini kemudian diimbuhi sentuhan synthesizer ini pada bagian reffrein. Entah mengapa rasanya Max Martin seperti kehilangan sentuhan magisnya seperti yang biasa dilakukannya pada N’Sync dan Britney Spears.

Keterlibatan anggota BSB sendiri dalam penulisan lagu sudah mulai berkurang semenjak era Nevergone dan hingga kini juga masih demikian. Mereka lebih mempercayakan kepada nama-nama Ryan Tedder, Max Martin, RedOne, T-Pain, dan Claude Kelly untuk menulis buat mereka. Dan hasilnya? Bisa dibilang This Is Us terdengar sangat berusaha untuk laris ketimbang aktualisasi diri. 'Straight Through My Heart' adalah sebuah effort yang luar biasa ngotot. Dimana mereka menggandeng RedOne yang sudah sukses bareng Lady Gaga dan Akon, sehingga mereka merasa kalau butuh sentuhan tangan dinginnya untuk menaikkan mereka ke puncak, tempat yang mereka dulu pernah rasakan. Kehadiran Pitbull, T-Pain, Ryan Tedder, dan lain-lain sebenarnya memberikan nilai plus kepada album ini.

Sementara ‘All Of Your Life’ kental dengan nuansa retro dance music late 90s nya. Agak basi menurut saya pengolahannya hingga terkesan kuno ketimbang kontemporer dan relevan dengan masa kini. Begitu juga dengan debut single dari album ini ‘Straight Through My Heart’ meski cukup kupinggenic tapi kurang terasa segar.

Salah dua komposisi yang menjadi favorit saya adalah ‘PDA’ dan ‘Bye Bye Love’ yang upbeat, dan pastinya membangkitkan mood untuk clubbing. ‘PDA’ dengan intro yang kental nuansa electronya memang malah terdengar lebih catchy. Atau ‘Masquarade’ pop dance dengan nuansa riang dan terkesan sedikit girly ketimbang ‘PDA’ yang lebih maskulin. Lebih melodius daripada ‘PDA’ yang lebih kental ritmiknya. Tentunya lebih kupinggenic dibandingkan ‘PDA’.

Untuk cooling down BSB kali ini menyuguhkan ‘If I Knew Then’, ‘She’s A Dream’ dan ‘Undone’ juga ‘International Luv’. Yang menarik adalah dalam komposisi ‘International Luv’, BSB berhasil menampilkan sisi R&B mereka. Seandainya belum terkenal mungkin akan mengira mereka adalah grup musik kulit hitam. Untuk lagu yang slow dan lebih terfokus pada vokal dan ballad, silahkan dengarkan 'Shattered' dan 'Undone'. Ini boleh jadi track pendinginan di akhir album karena sudah terlalu 'girang' dengan electro, R&B dan dance pop a la BSB.

Satu kesialan sebelum album ini resmi rilis di akhir September lalu adalah banyaknya kebocoran materi album ini sendiri. Sebut saja 'Bye Bye Love', 'PDA', dan 'Helpless' yang seolah terbit dalam rangka teaser untuk the new sound of BSB, tapi hasilnya membuat penjualan di minggu awal album ini tidak mengesankan.

(Ai Hasibuan & Timmy / CreativeDisc Contributors)

Track listing

1. "Straight Through My Heart" RedOne, Bilal Hajji, Novel Jannusi, AJ Jannusi, Kinnda Hamid 3:27

2. "Bigger" Max Martin, Shellback, Tiffany Amber 3:15

3. "Bye Bye Love" Kenneth Karlin, Carsten Schack, Claude Kelly 4:20

4. "All of Your Life (You Need Love)" RedOne, Charles Hinshaw, Jr. 3:55

5. "If I Knew Then" K. Karlin, C. Schack, C. Kelly 3:16

6. "This Is Us" Jordan Omley, Michael Mani, James Scheffer, Frank Romano, Howie Dorough 3:03

7. "PDA" Printz Board, Mario "Tex" James :48

8. "Masquerade" Busbee, Brian Kennedy, Alexander James, Antwoine Collins 3:03

9. "She's a Dream" Nick Carter, T-Pain, Howie Dorough, Brian Littrell, Alexander McLean, Daen Simmons 3:58

10. "Shattered" Jordan Suecof, Tiron "TC" Mack, Chad "C-Note" Roper, Daryl Camper 3:53

11. "Undone" RADIO, Ryan Tedder, Josh Hoge 4:16

12. "Helpless" featuring Pitbull 3:32

Trivia : Dulu sempat ada satu track sebelum Straight Through My Heart masuk ke radio-radio di Indonesia, judulnya Hologram. Lagu ini sempat menjadi airplay dan herannya tidak ada dalam rilisan resmi This Is Us maupun edisi deluxe-nya. Ada yang tau nasib lagu ini selanjutnya?

welly
More from Creative Disc