Ketika dirimu pernah mengalami sesuatu yang tidak menyenangkan, dan berikutnya yang kamu lakukan adalah tidak hanya mencegah tindakan tidak menyenangkan tersebut terjadi pada dirimu saja, tapi juga melindungi orang lain yang mungkin bisa terkena perbuatan serupa. Dan itulah yang Paulini lakukan. Kekerasan yang terjadi padanya saat berhubungan dengan Naiqama, termasuk dipermalukan di hotel, melalui telepon genggam, hingga menerima siraman minuman ke kepalanya menginspirasi Paulini untuk menuliskan semua pengalamantersebut ke dalam lagu 'Scarless' ini. Liriknya merupakan pengalaman pribadinya yang ingin dia bagikan dalam upaya mencegah terjadinya kekerasan pada perempuan.
Lagu ini dikemas dalam irama R&B dan dinyanyikan dengan vokal yang prima. Emosi di dalamnya yang terkait langsung dengan Paulini membuat kita bisa merasakan kepedihan yang pernah Paulini rasakan. "If you read the lyrics, you will know exactly what the song is about and how hard it was for me." Lagu ini dirilis sebagai kampanye pencegahan tindakan kekerasan pada perempuan, yang diperingati sebagai White Ribbon Day pada tanggal 25 Nopember.
(Ai Hasibuan / CreativeDisc Contributor)
Lyrics:
The night you poured the drink over my head
You could have told me that you were jealous instead
Like the night you trashed my hotel room
Weren't you taught how to talk these things through
You called me 40 times an hour when you knew I was in a radio interview
100 times I have to tell you what I'm up to
That's why patience is a virtue
I was getting ready for a show
The night you trashed the hotel room
We could have just sat and talked
That's why patience is a virtue
When you bought me that beautiful red dress
I couldn't hide it cause I couldn't hide the bruises
You took the scissors out on my best jacket
Knowing damn well that was my favourite
You threw my phone against the wall cause there's a message
Then I told you it was just my girlfriend
Then you called my friend to find out all that she knew
Trusting me was the best that you could do
Video untuk lagu ini juga enggak kalah representatif. Pokoknya salut untuk Paulini yang survive dan memberi sumbangan yang sangat besar untuk kaum perempuan. Now she's really superwoman!!!