Album of The Month: John Mayer - Battle Studies

Oleh: welly - 02 Jan 2010

PhotobucketMeski 'Heartbreak Warfare' mengingatkan akan 'Back To You' dari album 'Room For Squares', bukan berarti 'Battle Studies', album studio ke empat dari John Mayer, akan bercita-rasa sama. Kali ini, satria-bergitar-kontemporer kita, memilih gaya ekstase yang bercorak ringan dan popish.

Melankolis mungkin memang bukan sematan yang paling tepat. Meski album ini terasa lebih romantis ketimbang sebelum-sebelumnya. Apakah akar jazz-blues-folk-nya telah melebur dalam popisentrisnya ini?

Sebenarnya tidak juga. Mungkin kali ini Mayer, yang tahun ini memasuki usia 32 tahun, ingin untuk lebih sendu, maka lahirlah trek seperti 'All We Ever Do is Say Goodbye' yang mengharuskan Mayer membuat kita merasa akan perihnya putus cinta. Ada juga lagu berkomposisi sederhana seperti 'Who Says' yang bertempo sedang dan kontemplatif dalam vokal Mayer yang lembut. Atau lagu yang dipenuhi dalam subtilitas seperti 'Do You Know Me'.

Sebagai jawara bergitar masa kini, Mayer tentu tidak lupa untuk unjuk kemampuan dalam bergitar solo, seperti yang tertuang dalam 'Perfectly Lonely' atau 'Crossroad' yang bluesy, dimana Mayer menunjukkan kemahiran tingkat tinggi dalam memamerkan teknik bergitar yang keren. Dia seolah-olah membuat gitarnya adalah tandem yang sesuai dalam menyanyi ulang lagu lawas milik Cream tersebut.

Oh ya, Mayer pun mengajak bintang country ternama saat ini, Taylor Swift, untuk membantunya dalam 'Half of My Heart' yang, tentu saja, adalah sebuah nomor country. Selain vokal, teknik bergitar Mayer pun terasa sangat menyesuaikan dengan mood dan atmosfir country yang dibangun. Berhasil. Hanya saja kasihan bagi Swift yang hanya menjadi vokal latar ketimbang teman duet yang serius.

Jika ditilik, Mayer tampaknya kali ini memilih untuk bermain dalam pola yang lebih repetitif dan sederhana untuk pemilihan notasi maupun lirik. Meski diakui, pada beberapa bagian ia masih mengedarkan lirik yang menghunjam, seperti di trek 'Friends, Lovers or Nothing'.

Apakah dengan memilih komposisi yang cenderung ringan, jika tidak mau disebut datar atau jenerik, 'Battle Studies' adalah album yang jelek? Sebenarnya tidak juga. Mayer tidak benar-benar melupakan akarnya, hanya saja dia membalut mereka dengan sensasi yang lebih pop.

Ah, bukankah selama ini pop juga elemen mendasar bagi musik Mayer? Benar. Hanya saja, dapat diraba bahwa Mayer tidak benar-benar ingin mengejar teknik atau gaya bermusik yang canggih, seperti yang ditunjukkan pada album-album sebelumnya. Apalagi secara esensial, album ini lebih banyak berbicara tentang cinta dan romansa.

Mungkin kali ini Mayer hanya ingin tampil lebih santai tanpa harus terkejar oleh batasan-batasan normatif dari menjadi seorang superstar. Oleh karenanya, ekspektasi kita sebaiknya jangan terlalu tinggi dan biarkan saja ikuti iramanya, maka 'Battle Studies 'masih tetap merupakan pengalaman musikal yang jenial, meski mungkin bukan yang terbaik dari Mayer.

(Haris / CreativeDisc Contributor)

TRACK LIST:

01. Heartbreak Warfare

02. All We Ever Do is Say Goodbye

03. Half of My Heart

04. Who Says

05. Perfectly Lonely

06. Assassin

07. Crossroads

08. War of My Life

09. Edge of Desire

10. Do You Know Me

11. Friends, Lovers or Nothing

welly
More from Creative Disc