Concert Review: Kings of Convenience

Oleh: welly - 28 Apr 2010

The Couples Company

Penampilan Hollywod Nobody membuka rangkain konser A Soundsations pada malam itu. Meski nama mereka belum menggema, namun band asal Bandung ini mencuri perhatian para concert goers. Pop ‘gelap’ kental nuansa bossanova mereka berhasil membuat sebagian penonton berdiri diam menikmati suguhan band beranggotakan Dian, Romy, Irma, Lufhi dan Dendy ini. Terutama ketika Hollywood Nobody melantunkan tembang daur ulang milik The Cure ‘Love Song’, penonton pun tak malu-malu mengeluarkan suara. Tujuh lagu dari Hollywood Nobody usai, panggung kembali temaram.

White Shoes & The Couples Company kemudian menggebrak lewat lagu ‘Senja Menggila’. Perhatian penonton kembali lagi ke panggung. Sari, Rio, Ale, Ricky, Mela dan John kali ini lebih banyak membawakan lagu baru yang akan dituangkan dalam album kedua mereka yang konon bakal dirilis April 2010 mendatang, tapi penonton tetap antusias mengikuti alunan hamronisasik msuik WSATCC sambil sesekali berjoget seperti terpengaruh nona Sari sang vokalis yang pada malam itu enerjik bergoyang diatas panggung.

Puncak penampilan WSATCC ketika band yang bertemu di sebuah kampus kesenian dibilangan Jakarta Pusat ini membawakan tembang lama mereka berjudul ‘Aksi kucing’. Penonton yang sudah mulai panas pun ikut meneriakkan ‘meong.. meong..’ seperti menandakan sudah siap untuk pertunjukkan selanjutnya.

Jens Lekman

Ya, masih berjeda dan para penonton pun masih keluar bersantai-santai di A Lounge sebelum kembali merangsek karena mendengar ‘panggilan’ dari Jens Lekman. Musisi asal Swedia yang sempat batal menggelar konser di Indonesia beberapa tahun lalu ini akhirnya menyapa fans-nya di tanah air. Riuh sudah pasti menyambutnya meski diawal penampilannya, Jens hanya memetik gitar akustik diiringi seorang wanita yang memainkan perkusi. Pria yang selalu menyuguhkan penampilan berbeda di setiap live performance-nya ini memang tak membawa full band dalam tur-nya ke Indonesia. Tapi aksinya terbukti tetap membius.

Tampil dengan pakaian yang juga ‘sesederhana’ musiknya, Jens semakin membuat penonton panas ketika laptop silver yang menemaninya di atas panggung mulai meramaikan suasana dengan bermacam bebunyian alat music pada lagu ‘Golden Key’. Berdendang dan bergoyang bersama nampaknya jadi agenda malam itu. Apalagi pria berambut cepak itu sempat berbicara dalam bahasa Indonesia “ayo joget bersama, jangan malu” penonton langsung bergemuruh dan semakin lepas. Tembang-tembang hits milik Jens Lekman seperti ‘Your arms around me’, ‘Sipping on the sweet nectar’ dan ‘A postcard to Nina’ sukses membuat paduan suara penonton bergema. Jens (dibaca Yens) Nampak puas, penonton tak kalah puas.

PhotobucketKings of Convenience

Entah karena terhibur oleh performance Jens Lekman atau tak sabar menantikan KoC naik panggung, penonton tak beranjak dari tempat mereka pada jeda kali ini. Duduk-duduuk dan ngobrol jadi pemandangan sekitar pukul 22.10 WIB malam itu. Namun semua tersentak ketika suara narrator mengumumkan bahwa Eirik sakit! Penonton lantas berteriak tanda kecewa. Tapi kekecewaan itu tak berlangsung lama, penonton langsung bersorak gembira ketika sang narrator berkata Eirik akan tetap tampil untuk para penggemar meskipun dalam kondisi sakit.

Erlend Oye dan Eirik Glambek Boe yang sudah ditunggu-tunggu masuk diikuti sorak gembira tadi. Sempat menyapa dan meminta maaf, duo indie folk-pop itu langsung mempesona dengan petikan gitar khasnya dan membawakan tembang dari album terbaru mereka Declaration of Dependence (2009) yang bertajuk ’24-25’ diikuti ‘Me In You’.

Jeritan histeris memekik ketika dua sahabat asal Norwegia itu memetik intro lagu ‘I don’t know what I can save you from’. Jeritan itu bahkan hampir terus menerus terdengar setiap kali Oye dan Boe mulai melancarkan petikan maut. Koor? Tak perlu dipertanyakan lagi. Penonton bernyanyi di semua lagu, sampai-sampai membuat merinding.

‘Singing softly to me’, ‘Cayman Island’, ‘Second to numb’ dan juga ‘Mrs. Cold’ marathon dibawakan diselingi komunikasi dengan penonton. Lalu sebuah koor paling menarik malam itu ter-harmonisasi dengan indah saat KOC melantunkan ‘Peacetime Resistance’. Erlend Oye yang malam itu tampak sangat bersemangat mengajak penonton bagian kiri mereka

KOC kemudian mengajak musisi tamu untuk naik ke panggung. Namun sayang, John dan Ricky dari WSTCC belum siap. Alhasil, sambil menunggu, Oye dan Boe malah berfoto di atas panggung dan memotret para penggemarnya. Satu lagi momen yang tak terbayarkan memang. Sambil menunggu tamu dari WSATCC, akhirnya duo kocak tadi memutuskan untuk melanjutkan pertunjukan dengan sebuah lagu yang sangat lekat di telinga penikmat music di Indonesia, ‘Misread’.

Akhirnya John dan Ricky yang mendapat kesempatan emas, bergabung. ‘Boat Behing’ berhasil dikolaborasikan dengan baik disambung tembang hits nomor satu KOC ‘I’d rather dance with you’. Penonton seperti tak henti-hentinya dipuaskan. Bagian Encore memang menjadi daftar wajib setiap musisi yang menggelar konser, begitu pula KOC. Setelah ribuan teriakan “we want more” mengguncang, Erlend Oye kembali naik panggung. Kali ini ia hanya seorang diri dan langsung melantukan lagu ‘Bersandar’ milik WSATCC. Pria jangkung berkacamata ini benar-benar tahu bagaimana memuaskan penonton. Setelah itu, Eirik masuk kembali dan mereka berdua menutup konser dengan satu lagi hits mereka ‘Homesick’.

Photobucket

Tersenyum. Itulah yang dirasakan semua penonton A Soundsations malam itu. Terlepas dari lighting yang kurang oke, selebihnya semua tampak sempurna. Eirik yang kurang sehat, mampu memberikan performance terbaiknya. Suara serta petikan gitar Erlend dan Eirik terasa sama bagus dan menyenangkannya dengan rekaman album mereka. Salute!

Liputan: Melinda Anggarini, Foto: Pe-Em (SoundUp Magazine)

welly
More from Creative Disc