Album of The Day: Gabriella Cilmi - Ten

Oleh: welly - 17 May 2010

PhotobucketGabriella Cilmi sudah mencuri perhatian saya sejak menyaksikan video perdananya ‘Sweet About Me’ di Youtube. Jadi tentu saja sangat menggairahkan menantikan album keduanya ini. Untuk gadis seumurannya, kemampuan vokal Gaby tentu saja tak diragukan lagi. Meski ‘Lesson To Be Learned’ yang bernuansa retro soul mengingatkan pada Amy Winehouse, ‘Ten’ menjadi pembuktian bagi Cilmi untuk keluar dari bayang-bayang Wino. Beruntunglah Gaby mencuri start dengan lebih dulu merilis album kedua dibandingkan sejawatnya yang lebih popular seperti Wino atau Duffy. Memang saya penasaran sekali bagaimana Gaby akan mengemas album ‘Ten’ ini. Ternyata ‘Ten’ berhasil membuat saya mengalami eargasm. Album ini begitu kupinggenic dan mengangkat mood saat kita mendengarnya.

‘Ten’ masih bernuansa retro. Tapi berbeda dengan ‘Lesson to be Learned’ yang lebih kental dengan nuansa soul ala Motown, maka kali ini Gaby mengangkat nuansa disko yang kental. Tentunya untuk memberikan sentuhan kontemporer dengan sentuhan produser bertangan dingin seperti The Invisble Men dan Xenomania diraciklah musik Gaby dalam balutan synthesizer dalam tempo tinggi, sedikit bumbu electro, serta lapisan new wave. Musik Gaby berevolusi dari 60-an menuju era 80-an.

Menariknya Gaby mampu menunjukkan versatilitasnya hingga menyatu dengan racikan musik seperti ini. Memang pada beberapa bagian musik Gaby mengingatkan pada Donna Summer atau Gloria Gaynor pada era akhir 70-an. Atau Belinda Carlisle dan Kim Wilde yang popular di era 80-an.

Dibuka dengan ‘On A Mission’ dengan tempo yang cepat dalam nuansa pop ala 80-an, Gaby mengungkapkan tembang ini adalah versi millennium dari ‘I Will Suvive’. Selain melodinya yang kupinggenic, liriknya memang inspirasional dan penuh dorongan untuk bangkit dan berusaha untuk mencapai tujuan yang ingin kita capai. Gaby kemudian mengajak kita tetap bergoyang dengan ‘Hearts Don’t Lie’. Xenomania berhasil memoles lagu ini hingga terasa pekat dengan aroma disco. Dalam sebuah wawancara Gaby mengungkapkan ia telah menemukan sosok diva disco dalam dirinya. Gaby masih terus mengajak kita bergoyang dengan ‘What If You Knew’. Liriknya begitu menggoda what if you knew your bestfriend is in love with me?.

Lewat ‘Love Me Cos You Want To’ Gaby melakukan maneuver untuk sedikit cooling down dengan aroma new wave. Tembang berikutnya ‘Defender’ dengan interpretasi vokal Gaby yang penuh penghayatan, ia melantunkan pengabdian cinta dalam pop balada yang megah. Sebuah tembang yang pasti mencuri perhatian di tengah komposisi lagu yang dominan dengan nuansa dansa.

Dilanjutkan dengan ‘Robots’ yang bertempo sedang berbalut dentum electro dengan lirik yang imajinatif. Atmosfir semakin meningkat dengan ‘Superhot’. Gaby kemudian melantunkan yodel dengan sentuhan synthesizer dan electro lewat ‘Boys’ yang bernada riang meski ironisnya mengumandangkan amarah. Begitu juga dengan ‘Invisible Girl’, minus yodel tentunya.

‘Glue’ lebih kental dengan nuansa balada dalam balutan synthpop. Melodi, ornamentasi bebunyian juga lirik serta interpretasi vokal Gaby yang terkesan meratap membentuk harmoni dalam nuansa melodramatis. ‘Let Me Know’ yang riang menjadi satu-satunya track di album ini yang merefleksikan dengan gamblang Gaby pada akar soulnya. Sementara pada ‘Superman’ lebih bernuansa soul R&B yang meneduhkan. Sebagai penutup Gaby memberikan versi kontemporer dari ‘Sweet About Me’. Berbeda dengan versi aslinya yang kental dengan nuansa soul. Maka versi terbaru ini Gaby memberikan sentuhan synthesizer dan electro. Sayangnya penutup ini terkesan terlalu dipaksakan.

(Timmy / CreativeDisc Contributors)

Track list

1. "On a Mission"

2. "Hearts Don't Lie"

3. "What If You Knew"

4. "Love Me Cos You Want To"

5. "Defender"

6. "Robots"

7. "Superhot"

8. "Boys"

9. "Invisible Girl"

10. "Glue"

11. "Let Me Know"

12. "Superman"

Bonus Track:

13. “Sweet About Me’ –Twenty Ten Version

welly
More from Creative Disc