Behind The Music: Max Martin

Oleh: welly - 28 Jan 2011

Image and video hosting by TinyPicHe is Martin Karl Sandberg, produser musik pop asal Swedia. Dirinya yang lebih dikenal dengan nama Max Martin pada awalnya bukanlah orang yang memang niat banget untuk jadi penulis lagu ataupun produser musik. Siapa bisa nyangka kalau Max yang kelahiran 26 Pebruari 1971 ini dulunya adalah vokalis untuk band yang beraliran metal, It's Alive. Itu dilakuinnya kurang lebih sepuluh tahun, sejak tahun 1985. Dan kebetulan produser rekaman mereka, Denniz Pop merasa kalau si rocker asal Stockholm ini punya bakat luar biasa dalam menulis lagu. Dan dimulailah karir di belakang layar baginya. Beruntung dirinya dimentori seorang Denniz Pop, yang memang sudah punya nama dalam industri musik di Swedia sana. Dirinya pemilik label rekaman Cheiron Records, di bawah perusahaan besar BMG. Awal-awal karirnya dimulai dengan pengerjaan proyek musik untuk pendatang baru Rednex, berikut nama-nama lain yang udah ngetop duluan, kayak 3T, Army Of Lovers, Leila K, dan tak ketinggalan Ace Of Base. Album "The Bridge" yang merupakan album kedua grup berisikan 4 personel itu melibatkan Max dalam proses produksinya. Saat-saat yang sibuk ini menyita perhatian penuh Max, hingga akhirnya berhenti dari kegiatan nge-band di tahun 1995, dan fokus penuh pada kerjaan barunya ini.

Image and video hosting by TinyPicSaat Cherion join dengan label grup Zomba, saat itu pula sayap semakin terkembang. Nama boyband Backstreet Boys yang kala itu adalah pendatang baru di industri musik, dan menjadikan mereka happening adalah suatu tantangan. Adalah album debut "Backstreet Boys" yang dikerjakan pada tahun 1995. Max menulis hit 'Quit Playing Games (With My Heart)' dan 'We've Got It Going On' sekaligus memproduksi album tersebut. Hasil yang diraih? Sukses besar! Tidak hanya di Swedia, bahkan Eropa, hingga akhirnya pihak label memutuskan untuk melakukan perilisan album ini di Amerika Serikat pada tahun 1997, dan hasilnya juga sangat memuaskan. Backstreet Boys adalah produk sukses Max. Tak puas dengan satu, dia buat proyek lain, yaitu debut album Robyn, "Robyn Is Here". Lagu 'Show Me Love', salah satu hit terpopuler Robyn masuk dalam Top 10 Billboard Hot 100. It's fantastic! Dengan modal sukses yang mendunia, Max Martin pun semakin kebanjiran proyek. Kesibukannya antara lain merampungkan artis-artis baru di dunia pop. Boyband Five contohnya. Album "5ive" melibatkan Max Martin, sebelum akhirnya penanganan album selanjutnya boyband tersebut dikerjakan oleh Simon Cowell. Kemudian Jessica Folcker, solois cewek yang punya hubungan spesial dengan Denniz Pop ini merilis debut albumnya "Jessica" yang melahirkan hit 'How Will I Know Who You Are'. Selain itu, rasanya para artis pop enggak sah kalau enggak berhasil nyanyi lagu karya Max Martin. Ini beberapa nama yang juga punya lagu hasil sentuhan mejik Max. Girlband Solid Harmonie, Bryan Adams, Gary Barlow, dan 'NSync.

Image and video hosting by TinyPicMax masih menangani album BSB yang semakin menguatkan sound pop khas yang easy listening, kayak 'As Long As You Love Me' dan '10.000 Promises' dari album "Backstreet's Back". Di akhir milenium kedua, album terbaik boyband yang beranggotakan 5 orang tersebut dirilis. "Millennium" menjadi album dengan penjualan terbaik saat itu, sebelum dikalahkan dengan angka yang dicetak oleh boyband lain, 'NSync. Enggak ada yang enggak kenal dengan lagu 'I Want It That Way' yang nge-hits banget! Masih dari tahun yang sama, Max mengerjakan debut Britney Spears yang enggak tanggung-tanggung suksesnya. 'Baby One More Time' menguasai dunia, menjadi lagu bubblegum pop terpopuler yang pernah ada. Sepeninggal rekan sekaligus mentornya, Denniz Pop, yang meninggal dunia akibat kanker, Max mengambil alih perusahan Cherion dan meneruskan kerjanya. Max Martin berada di puncak karirnya. Dan berkat suksesnya lagu-lagu tersebut di atas, salah satu penghargaan terbesar dalam pencapaiannya dalam industri musik diterimanya. Adalah ASCAP Awards, sebagai Songwriter of the Year di tahun 1999. Menjadikannya non-warga Amerika pertama yang memperoleh gelar tersebut. Max Martin masih terus memproduksi rekaman untuk Backstreet Boys dan Britney Spears. "Black & Blue" untuk BSB dan "Oops! I Did It Again!" untuk Britney Spears. Ini semua masih dikerjakan di studio Cherion.

Daftar artis yang kerjasama dengannya semakin panjang, selain tetap mengerjakan proyek untuk artis-artis yang sebelumnya sudah kerja bareng. Westlife, Bon Jovi, Def Leppard, hingga Celine Dion. Dirinya juga membantu usaha solo Nick Carter di album "Now Or Never". Nama Max setelah Denniz Pop tiada, sering bersanding dengan Rami, Andreas Carlsson, dan Kristian Lundin. Berkat kerja kerasnya ini, dia mempertahankan penghargaan Songwriter of the Year untuk tahun 2000 dan 2001 dari ASCAP, menjadikannya nama pertama yang memperoleh gelar tersebut dalam 3 tahun berturut. Namun dengan kesuksesan ini Max merasa studio Cherion sebagai tempat terciptanya hits musik pop harus berhenti bersama kepergian sang creator. Maka bersama Tom Talomaa dirinya mendirikan perusahaan lain yang dikasih nama Maratone. Disini dia memperluas jaringan kerjasama, antara lain dengan Per Magnuson, Kristian Lundin, dan Andreas Carlsson. Makanya enggak heran dalam credit untuk lagu-lagu ciptaannya, nama Max Martin enggak jauh-jauh bersanding dengan nama-nama tersebut. Selain mereka, Rami pun sering nulis bareng Max.

Dalam era ini, Max terus mempertahankan kerjasamanya dengan Britney Spears dan Backstreet Boys, juga semakin banyak menulis dan memproduseri lagu untuk Celine Dion. Namun, gaya khas musik yang dikreasikannya mulai kehilangan ciri. Bukan berarti enggak easy listening lagi, hanya saja kadar corak khas "made by Max Matin" nya berkurang. Tapi itu enggak memudarkan semangatnya untuk terus berkarya. Nyatanya, semakin banyak yang ingin menyanyikan lagunya. Kayak A-ha, Darin, Ana Johnsson, The Veronicas, dan juga percobaan solo dari mantan M2M, Marion Raven juga mantan O-Town, Ashley Parker Angel. Beberapa kerjanya yang stand out adalah saat memproduksi lagu untuk album kedua pemenang American Idol, Kelly Clarkson. Album "Breakaway" yang kemudian dinobatkan sebagai album tersukses Kelly tersebut punya lagu-lagu Max, 'Since U Been Gone' dan 'Behind These Hazel Eyes'. Keduanya pun melibatkan Lukaz Gottwald alias Dr. Luke. Nah, nama ini pun membuat arahan musik pop Max ke arah yang lebih bervariasi. Bumbu rock dan juga dance semakin kuat mempengaruhi musik pop-nya. Nama-nama lain yang juga sempat membuat Max Martin muncul dalam credit title album mereka adalah Pink, Bo Bice, Kelis, Avril Lavigne, Shayne Ward, James Blunt, Daughtry, Katy Perry, Simple Plan, Cyndi Lauper, Sugababes, Vanessa Hudgeons, dan Leona Lewis.

Max Martin pun kerap bekerjasama dengan Shellback dalam menciptakan lagu. Banyak karja mereka berdua yang muncul di album "Funhouse" milik Pink, salah satunya adalah lagu nomor #1 'So What'. Lalu saat Britney Spears mengungkapkan keinginan untuk melakukan sesuatu di luar pop untuk musiknya, Max tidak lagi dilibatkan dalam pengerjaan album Britney. Tapi kemudian, Princess Pop tersebut mengajak Max untuk reuni dalam album "Circus", dan hasilnya cukup memuaskan. Tapi gebrakan terheboh ketika Britney merilis single '3' untuk album kompilasinya. Lagu ini debut di posisi puncak Billboard Hot 100. Selain itu, berkat lagu ciptaannya, 'Whataya Want From Me', Adam Lambert berhasil meraih posisi 10 besar di Billboard Hot 100 sekaligus menjadi unggulan untuk Grammy tahun ini. Dan Max terus berkarya untuk artis-artis lain, seperti Carrie Underwood, Ke$ha, Allison Iraheta, Taio Cruz, Usher, dan juga T.I. Apa selanjutnya bagi Max? Dirinya baru-baru saja sukses mengantarkan single terbaru Britney Spears, 'Hold It Against Me', sekaligus dikabarkan untuk melanjutkan kerjasama mereka dalam album terbaru Britney. It's a crazy successful world for Max Martin, and it doesn't show a sign of stopping!

Official Website Max Martin

(Ai Hasibuan / CreativeDisc Contributors)

Pengen tahu karyanya Max Martin apa aja? Baca disini

Single produksi Max Martin mana yang paling kamu suka?

welly
More from Creative Disc