Album of The Day: Roxette - Charm School

Oleh: welly - 28 Feb 2011

Image and video hosting by TinyPicMereka sempat merilis sejumlah kompilasi (The Ballad Hits, The Pop Hits, The Roxbox) dan sejumlah single, tapi terakhir kali mereka benar-benar menggarap sebuah album (bukan kompilasi) bersama ketika mereka mengerjakan "Room Service" (2001). Kini Fredriksson telah dinyatakan sembuh dan penyakitnya dan siap menghentak musik dunia bersama rekannya, Per Gessle lewat band yang telah terbentuk hampir 25 tahun yang lalu di Halmstad, Swedia.

Di album terbaru ini, Gessle (pencipta, gitaris, dan vokal) berjanji musik mereka akan kembali ke klasik Roxette. Bagi para penggemar setia Roxette, istilah "kembali ke klasik" ala duo swedia ini sering diartikan sebagai album yang didominasi gitar (dan real instrumen lainnya), powerful ballad, dan tentu saja irama pop rock yang catchy dengan lirik simpel yang kadang-kadang tidak masuk akal (masih ingat 'The Look?')

"Charm School" dibuka dengan 'Way Out'. Menurut saya, lagu yang sangat dipengaruhi The Beatles ini tidak begitu cocok menjadi opener dan rasanya lebih cocok untuk album solonya Gessle, apalagi suara Fredriksson hampir tidak kedengaran di sini. Untunglah di lagu selanjutnya , 'No One Makes It (On Her Own)', Roxette menyodorkan sesuatu yang lebih familar. In my opinion, tidak ada lagu ballad di jaman sekarang ini yang sehebat produksi tahun 80-an sampai awal 90-an. But, thank God for Gessle! Sekali lagi dia membuktikan talentanya dalam menulis lirik/musik dipadu dengan suara Fredriksson (bless her), kita kembali dianugerahi lagu ballad memikat ala 'It Must Have Been Love' dan 'Listen To Your Heart'. Mendengar suara Fredriksson di track ini bakal membuat kita merinding. Banyak yang tidak tahu, efek treatment tumor otaknya telah mengakibatkan sejumlah gangguan permanen pada otaknya terutama pada bagian kanan tubuhnya (membuat dia tidak bisa bergerak secara leluasa dan kehilangan penglihatan di mata kanannya). Fredriksson juga harus belajar membaca dan menulis lagi. Tak bisa dipungkiri, apa

yang telah dialaminya bisa terdeteksi lewat suaranya, yang kadang agak fragile tetapi di saat yang sama juga masih powerful dan beautiful. Dia masih bisa membuktikan dirinya masih merupakan salah satu penyanyi terbaik di dunia.

Kemudian ada 'She's Got Nothing On (But The Radio)', lagu ini yang dipilih Roxette sebagai singel pertama mereka. Lagu ini lumayan enak didengar terutama bagian middle-8 yang dinyanyikan Marie. However, track ini yang paling sering saya skip, karena saya tidak sabar untuk ingin segera mendengarkan lagu selanjutnya berjudul 'Speak To Me'. Di sini Gessle dan Fredriksson saling berduet (jadi ingat era 'Pearls Of Passion', 'Look Sharp' dan 'Joyride'). Ini salah satu lagu ini yang paling diunggulkan para fans untuk menjadi singel selanjutnya (mudah-mudahan aspirasi ini didengar Roxette). Banyak yang berpendapat 'Speak To Me' sebagai lagu terbaik di album ini. Lirik yang romatis dan simpel, duet Marie dan Per, dan of course the best part when Fredriksson sing the chorus. You'll see!

Selanjutnya ada ballad yang sedikit mengingatkan kita pada 'Crash! Boom! Bang!' berjudul I'm Glad You Called. Sekali lagi suara Marie agak fragile, seperti vokalnya di 'So Far Away' (Tourism) tapi cocok dengan atmosfir lagu ini ditambah lagi dengan efek hujan di background (remember Queen Of Rain, anyone?). Kabarnya, ini lagu favorit Marie. Ketika Per menyodorkan lirik lagu ini untuk pertama kali, she was freaked out! (source: DailyRoxette.Com). Tapi, kita tidak dibiarkan berlama-lama dalam suasana mellow, karena ada 'Only When I Dream'. Seperti halnya 'Speak To Me', lagu ini juga diunggulkan sebagai single oleh para penggemar. Alasannya karena justru lagu inilah yang paling tepat diartikan sebagai "Klasik Roxette". Lagu ini sempurna dari awal hingga akhir. This is Roxette that we know best. Vokal Marie dan Per saling melengkapi satu sama lain. Akan tetapi, vokal terbaik Gessle justru ada di lagu 'Dream On', yang sekali lagi sangat dipengaruhi The Beatles.

Bagi yang kangen dengan pop/rock ala 'Dressed For Success', 'Joyride', atau 'Dangerous', pasti bakalan suka dengan 'Big Black Cadillac'. Tentu saja, lagu ini diolah sedemikian rupa hingga terasa up to date dengan musik di jaman sekarang ini. Menurut saya, lagu ini lebih cocok dirilis sebagai singel pertama ketimbang She's Got Nothing On (But The Radio), bahkan lebih pantas sebagai lagu pembuka di album ini. Sekali lagi Fredriksson membuktikan kemampuan vokalnya lewat 'In My Own Way'. Menyimak lagu ini seperti menonton film. Pada awalnya masih mencoba memahami apakah saya bakal menyukai lagu ini atau tidak, tapi semakin mendekati chorusnya, lagu ini semakin menarik saja dan akhirnya pada menit 2:16, it's like the best song ever.

Setelah itu kita kembali di hibur dengan dua lagu yang agak simpel. Pertama, lewat 'After All', lagu yang terkesan seperti 'left over' dari album solonya Gessle dan yang kedua sebuah track yang agak mellow berjudul 'Happy On The Outside' dengan lirik yang biasa aja, tetapi musik dan suara Marie bisa membuat lagu ini enak untuk dinikmati.

Album ini ditutup dengan 'Sitting On Top Of The World'. Lagu yang juga lumayan simpel dan jika salah digarap justru bisa membuat pendengarnya bosan. Tapi, Gessle sekali lagi membuktikan kejeniusannya dengan menulis lirik yang mungkin paling puitis, romantis namun positif (ala Milk and Toast and Honey). Melody dan background musik yang sangat charming digabung dengan suara Marie, yang terkesan "angelic" membuat lagu ini cocok sebagai penutup di album ini.

Lewat 'Charm School', Roxette merasa tidak perlu lagi membuktikan talenta mereka (sebelumnya mereka sempat mencoba bereksperimen lewat Have A Nice Day dan Room Service). Mereka hanya mengambil apa yang terbaik di album-album mereka sebelumnya dan dimasukkan ke album baru (kesannya seperti kompilasi, tetapi dengan lagu-lagu baru) dan Gessle benar-benar menepati janjinya. Album ini benar-benar tipikal Roxette; Romantis, enak didengar, dan addictive! Bagi pecinta musik yang agak-agak jenuh dengan musik-musik baru belakangan ini, 'Charm School' bisa menjadi alternatif. Pengaruh 'Lennon', 'McCartney', tidak bisa dipungkiri, memang lumayan kental di album ini. Rasanya jika 'The Beatles' masih ada dan merilis album baru, hasilnya akan seperti Charm School.

Kekurangan album ini hanya satu: Terlalu pendek (hanya 12 lagu).

By: Miedy Bishop

Buat yang ingin bergabung dengan Roxette Indonesian Fans bisa gabung disini

Official Website Roxette

Rate This Album: [ratings]

Track List:

No. Title Length

1. "Way Out" 2:45

2. "No One Makes It on Her Own" 3:42

3. "She's Got Nothing On (But The Radio)" 3:33

4. "Speak to Me" 3:41

5. "I'm Glad You Called" 2:48

6. "Only When I Dream" 3:52

7. "Dream On" 3:09

8. "Big Black Cadillac" 3:05

9. "In My Own Way" 3:30

10. "After All" 3:15

11. "Happy on the Outside" 3:37

12. "Sitting on Top of the World" 3:55

All songs written and composed by Per Gessle.

welly
More from Creative Disc