welly
Untuk pria kelahiran 5 Mei 1989 ini, karirnya di industri musik adalah perjalanan hidup yang naik turun. Chris Brown, dalam usia muda meraih atensi penikmat musik lewat kemunculannya dengan 'Run It', yang enggak hanya menjadi lagu juara di chart musik, tapi juga menjadi lagu untuk iklan televisi. Sehingga kita enggak bisa ngelak untuk enggak mendengarkan debutnya. Baginya, ini semua bermula saat Chris di usia 13 tahun dengan sangat beruntungnya ketemu dengan pencari bakat lokal, di sebuah kota kecil bernama Tappahannock di negara bagian Virginia. Bagi tim produksi pencari bakat tersebut, Chris enggak hanya punya kemampuan bernyanyi yang rata-rata, tapi juga punya soul dalam vokalnya, yang akan sempurna untuk membawakan lagu-lagu hits di masa mendatang. Maka dari itu, mereka memboyong Chris menuju New York, sekaligus mengikutsertakan semua cita-cita menarik perhatian dunia untuknya.
Dan di New York, Chris dihantarkan ke hadapan para eksekutif di Def Jam Recordings, hingga akhirnya bos besar-nya, LA Reid. Yang dimana Reid menawarkan Chris untuk menentukan pilihan sendiri, mau gabung di Jive, J, atau Warner Bros. Records. Dengan opsi yang diserahkan kepadanya, jatuhlah pilihan kepada Jive, dan album pertamanya "Chris Brown" meluncur di tahun 2005, yang langsung meroket ke posisi 2 Billboard 200 Albums di Amerika, yang hingga kini mencetak angka penjualan 3 juta kopi di seluruh dunia. Chris datang di saat yang tepat, karena saat ini kiblat musik memang terletak pada selera urban yang kaya akan sound R&B dan hip-hop. Selain 'Run It', masih ada beberapa hit yang menembus Top 40, yaitu 'Yo (Excuse Me Miss)', 'Gimme That', dan 'Say Goodbye', yang rata-rata kesemuanya memperoleh sertifikat atas penjualan yang cemerlang oleh RIAA. Serangkaian perjalanan tur pun dilaksanakan, untuk mempromosikan album seraya memperkenalkan diri bagi kalangan penikmat musik yang lebih luas. Makanya turnya dikasih judul "The Up Close and Personal Tour".
Ketenaran Chris Brown semakin menjadi-jadi. Album keduanya "Exclusive" yang dirilis pada tahun 2007. Chris kembali mencetak hit! Lead single 'Kiss Kiss' berhasil menjuarai Billboard Hot 100, dan single berikutnya 'WIth You' nangkring di posisi 2. Selain nama Chris Brown yang semakin matang dan semakin diperhitungkan, dirinya juga semakin lancar wara-wiri di televisi dengan tampil di berbagai serial sekaligus mengasah kemampuan aktingnya. One On One, Brandon T Jackson Show, juga The O.C. Enggak tanggung-tanggung, wajah tampannya pun menghias layar lebar di debutnya bareng Ne-Yo dan Meagan Good di film Stomp The Yard. He's that special! Sampai-sampai MTV sengaja mengganti judul acara mereka My Super Sweet 16 menjadi Chris Brown: My Super 18 untuk edisi khusus buatnya. Album "Exclusive" pun terjual sebanyak hampir 2 juta kopi di Amerika Serikat, hingga akhirnya album ini dirilis ulang dengan judul "Exclusive: The Forever Edition" yang kembali mecetak hit! Adalah "Forever", sebuah lagu bergenre electropop dengan paduan house music yang membuat kita terngaga akan sound baru yang dihasilkan oleh pria muda ini.
Namanya pun semakin akrab dengan dunia penghargaan musik. Di tahun 2007, dirinya diunggulkan di 2 kategori, Best New Artist dan Best Contemporary R&B Album untuk debutnya "Chris Brown". Dan setahun berikutnya, 'Kiss Kiss' diunggulkan untuk Best Rap/Sung Collaboration di ajang yang sama. Meskipun dirinya tidak sempat memenangkan satupun dari unggulan tersebut, tapi Chris cukup berjaya di ajang penghargaan musik lain. Dia sudah mengantongi sebuah moonman dari ajang MTV Video Music Awards, masing-masing 3 buah penghargaan di American Music Awards dan Billboard Music Awards, juga 7 buah penghargaan dari Teen Choice Awards! It was amazing. Dan di kalangan penampil lain, dirinya juga kerap ditampilkan dalam single-single milik Bow Wow, Lil Mama, David Banner, Ludacris, Nas, T-Pain, Teriyaki Boyz, Ester Dean, Juealz Santana, Twista, T.I., Nelly, Chipmunk, Big Sean, Justin Bieber, dan Keri Hilson. Kolaborasinya dengan Jordin Sparks bahkan diunggulkan di Grammy untuk Best Pop Collaboration. Dan di saat yang sama pula, kejadian yang tak mengenakkan datang darinya. Saat dirinya dan sang kekasih (kala itu), Rihanna, "berkelahi" yang melibatkan kekerasan fisik, yang membuatnya harus berususan dengan kepolisian Los Angeles. Penampilannya di Grammy pada tahun 2009 pun harus dibatalkan. Kejadian ini yang sampai sekarang masih mengikuti kemanapun Chris Brown berjalan. Termasuk saat album ketiganya "Graffiti" dirilis di akhir tahun 2009. Toko musik besar menolak untuk menjual albumnya, hingga akhirnya Chris berang dan mengekspresikan kekesalannya lewat Twitter. Sumpah serapah pun mengalir, hingga akhirnya akun tersebut harus dihapus. Album ketiganya ini dinyatakan tidak sukses, dengan mengantongi review 1 dari 4 bintang. Tidak ada hit tercipta, meskipun 'I Can Transfrom Ya' sempat masih ke Top 20 dan 'Crawl' dianggap sebagai sebuah ballad yang menjanjikan. Namun di ajang Grammy tahun 2011, album ini diunggulkan di kategori Best Contemporary R&B Album.
Ini yang bisa membuat Chris Brown tidak patah semangat. Semuanya adalah pelajaran untuk menjadi manusia yang lebih baik. Dan benar saja, album terbarunya "F.A.M.E" mencapai prestasi yang tidak sempat dicapai oleh tiga album sebelumnya. Debut di puncak Billboard 200 Albums, dan adalah perayaan atas kembalinya Chris Brown menjadi sorotan, untuk hal yang baik tentunya. Single andalan dari album ini 'Deuces' mampu bertengger di posisi 14 Billboard, dan 'Yeah 3x' ada di peringkat 15. Semuanya membaik. Dan nama Chris Brown juga kembali muncul di Top 10, dengan 'Look At Me Now' yang mampu bercokol di posisi 7. Ini semua berkat kerja keras Chris dan dukungan para penggemar yang tanpa henti mengalir. "F.A.M.E" oleh Chris Brown pun menarik minta kita untuk semakin fokus pada good music yang dia hasilkan, dan melupakan bad move yang telah dia lakukan. Bab baru dalam hidup dan musiknya telah dibuka, dan kita menyambut baik kesempatan itu dalam Artist Highlight April ini.
Intro by: Ai Hasibuan / CreativeDisc Contributors
Artist Highlight Chris Brown by creativedisc
