Concert Review: Sara Bareilles Live in Jakarta

Oleh: welly - 21 May 2011

Malam itu Tennis Indoor Senayan dan ribuan penonton yang beruntung menjadi saksi bagaimana seorang penyanyi dan pemain piano yang berhasil meraih nominasi Grammy dan mencatatkan albumnya di puncak tangga album Billboard mampu memukau dengan kehangatannya.

Image and video hosting by TinyPic

Dibuka dengan penampilan Javier Dunn yang juga merupakan musisi pendukung dalam konser Sara kali ini. Tampil dengan membawakan 4 lagu hanya dengan iringan gitar akustik yang dimainkannya. Dunn yang berkostum sederhana shirt putih bergaris bercelana hitam mampu memberikan kesan kepada para penonton yang meski tak begitu akrab dengan namanya. Pada lagu keempat ia melakukan medley dengan memasukkan tembang ‘Marry You’ dari Bruno Mars yang menjadi penutup penampilan Dunn malam itu.

Panggung malam dan pencahayaan malam itu memang tampil sederhana. Menurut penyelenggara, Adri Subono dari Java Musikindo, hal ini memang permintaan dari Sara sendiri. Panggung menjadi gelap pada pukul 20.45. Dan tiba-tiba mengalunlah intro dari ‘Kaleidoscope of Heart’ dengan dentuman drum seirama detak jantung. Dan saat alunan vocal Sara mengalun, tiba muncullah sosok biduan itu mengenakan setelan jumpsuit berwarna hitam, ditambah ankle boots senada dengan rambut digelung ke atas dihiasi bunga carnation. Sara muncul ke depan panggung dan menyapa penonton sambil melambaikan tangan.

Setelah ‘Kaleidoscope of Heart’ berhenti ia langsung berdiri di balik piano dan memainkan ‘Uncharted’ yang riang hingga mampu mengangkat atmosfir malam itu. Venue menjadi makin panas saat penampilan Sara berlanjut dengan tembang hit ‘F**k You’ yang dibawakan dengan versinya sendiri dimedley beserta ‘Gonna Get Over You’. Pada bagian coda-nya Sara melakukan acapella yang harmoni bersama keempat personil band pendukungnya malam itu, hingga membuat penonton bertepuk tangan riuh. Beruntung sekali karena semalam sebelumnya di Singapura Sara tak membawakan ‘Fuck You’ dari Cee Lo Green, yang merupakan musisi yang sangat diidamkannya untuk berkolaborasi. Paruh pertama pertunjukkan malam itu dihangatkan dengan tembang-tembang yang bertempo riang ditutup dengan ‘Single Ladies’ yang diubah Sara menjadi lebih bergaya swing. Sara meninggalkan pianonya dan mengajak para penonton menjentikkan jari dan bertepuk tangan. Setelah itu penyanyi kelahiran 7 Desember 1979 ini kembali berinteraksi dengan penonton. Penonton pun memintanya melantunkan ‘Many The Miles’. Kelanjutannya adalah seperti yang sudah diungkapkan di awal tadi. Sara berhasil memuaskan para penonton meski hanya melantunkan penggalan chorus ‘Between The Miles’.

Paruh kedua konser malam itu dimulai dengan tembang lembut. Sontak suasana menjadi begitu syahdu. Sara dengan kharismanya mampu membius penonton saat menembangkan ‘Hold My Heart’ dengan permainan pianonya dan vokalnya yang melengking bertenaga pada akhir lagu.

Image and video hosting by TinyPic

Selanjutnya ia meninggalkan piano dan mengambil gitar. Meski kemudian timbul masalah dengan gitar yang akan dimainkannya, Sara tak tampak gusar. Ia dengan komunikatif mengajak penonton bercanda membuat penonton tak terpengaruh dengan masalah gitar yang sedang diselesaikan oleh kru-nya.

“Tahu nggak? Baru pertama kali aku melihat wajahku tampil bersama dengan pizza dalam sebuah spanduk. Dan pizza adalah makanan kegemaranku. Yaaaaayyy!” ujar Sara sambil melompat-lompat. “Rasanya aku ingin membawanya pulang dalam koperku.” Tak urung komentarnya itu membuat penonton tertawa. “Jangan terlalu senang dulu! Kita kan mau menyanyikan lagu-lagu yang depresif! Siapa yang suka lagu depresif?” Tentu saja dijawab oleh tawa penonton. “Mari kita depresi bersama!” ajak Sara hingga membuat seluruh audiens tertawa mendengar leluconnya.

Ia kemudian memainkan gitarnya dan melantunkan ‘Basket Case’. Setelah itu ia menuturkan, “Lagu berikutnya kutulis saat diriku berusia 18 tahun tentang seorang gadis kecil di tengah kota besar.” Ia pun meminta Philip Krohnengold untuk memainkan piano. “Tuan Philip ini gila banget main pianonya lho. Makanya aku menempatkannya di belakangku.” Celetukannya kembali membuat penonton tersenyum.

Sara kemudian berdiri di tengah panggung memegang mic dan mulai melantunkan ‘City’ diiringi permainan piano Philip. Berlanjut dengan ‘Bottle It Up’ yang santai. Sara kemudian kembali memanaskan suasana malam itu dengan hit terbesarnya ‘Love Song’ yang membuat penonton berdiri, bergoyang, serta bernyanyi mengikutinya. Ia kemudian mengambil syal tim nasional Indonesia berwarna merah putih pemberian penonton kemudian menggantungkannya di leher. Sara kemudian membagi dua penonton dan melatih untuk mengiringinya. Sara tampak sangat senang melihat penonton begitu antusias dan mampu mengikuti keinginannya. "Kalian adalah crowd terbaik yang pernah saya temukan. Kalian menang. Serius. Rasanya ingin memasukkan kalian semua ke dalam koper dan membawa kalian kemana pun aku tampil!" Sara pun tampil membawakan ‘King of Anything’ dengan iringan koor penonton. Penampilan malam itu ditutup Sara dengan dua lagu ‘Let The Rain’ dan ‘Gravity’. Penonton pun berdiri dan bertepuk tangan.

"Jakarta, you are my heart. Thank you so much," ujar Sara menutup penampilannya malam itu.

Sepanjang sisa malam itu saya dan sebagian besar penonton masih tersenyum bahagia mengenang betapa berkesannya menyaksikan penampilan Sara Bareilles di Tennis Indoor Stadion.

(Timmy / CreativeDisc Contributors)

Photo courtesy of Inggrid Panggabean

welly