Creative Disc Exclusive Single – 30 May

Oleh: admincd - 30 May 2011

Alanis Morissette (Single/TBC) – Into A King

Tanyakan pada Alanis Morissette tentang jatuh cinta maka ia akan menjawabnya dalam bentuk sebuah lagu indah berjudul Into A King. Lagu yang didedikasikan Alanis untuk suaminya tercinta ini, Mario “MC Souleye” Treadway, terdengar sangat romantis, dibalut aransemen harmonis yang sederhana saja. Vokal Alanis yang masih powerful seperti biasanya kali ini juga terdengar penuh dengan perasaan, menambah syahdu kesan lagu ini. Sebuah lagu cinta yang juara (9/10)

Scotty McCreery (Single/19 Recordings) - I Love You This Big

Jujur saja, vokal Scotty McCreery biasa saja bahkan cenderung berlebihan dengan cengkok-cengkok yang terlalu dipaksakan. Namun ia beruntung bisa menjuarai kontes pencarian bakat American Idol musim 10. Dan I Love You This Big yang ditulis oleh Ronnie Jackson, Esther Dean & Brett James ini merupakan lagu kemenangan Scotty. Sungguh tidak mengira jika Scotty baru berusia 18 tahun saat mendengar lagu ini, karena vokalnya diupayakan terdengar lebih dewasa. Apalagi pemilihan temanya juga yang cenderung matang. Sebuah lagu tipikal lagu country yang cukup jenerik dan tidak terlalu istimewa. Untunglah lagu ini cukup easy listening dan menyenangkan untuk didengar (7/10)

Lauren Alaina (Single/19 Recordings) - Like My Mother Does

Trio penulis lagu Like My Mother Does, Nathan Chapman, Liz Rose & Nicole Williams, tampaknya sangat paham jangkauan vokal Lauren Alaina, sehingga mereka pun dengan cukup tangkas meramu sebuah lagu yang tidak hanya dipenuhi atmosfir country yang kental, akan tetapi juga mengizinkan vokal Lauren untuk tereksplorasi dengan baik. Tidak heran, oleh karenanya lagu ini terdengar sangat powerful, dan jujur saja, jauh lebih mengesankan. Lauren berhasil meniupkan ruh yang diperlukan dalam single bergaya balada ini. (8/10)

Gentleman Hall (Single/Elevation Group) - Our Love Is All We Have

Perkenalkan Gentleman Hall, band pemenang Billboard's Battle of the Bands Contest. Setelah mendengarkan single Our Love Is All We Have yang eklektik ini, pantas rasanya jika mereka menyisihkan pesaing-pesaing mereka. Band yang terdiri atas enam orang laki-laki ini menampilkan sebuah single yang memadukan antara rock, indie pop sekaligus dansa dalam sebuah kesatuan yang sempurna. Sentuhan synth membuat single Our Love Is All We Have terdengar sedikit retrospektif pada era 80-an, namun ini justru menambah keistimewaan lagu ini. Dengan chorus yang sangat antemik, sulit untuk tidak menyukai single ini. (9/10)

Martin Solveig feat Kele (Smash/Mixture Streophonic) - Ready 2 Go

Intro Ready 2 Go milik DJ asal Perancis, Martin Solveig jujur saja mengingatkan akan single When Love Takes Over milik David Guetta yang menampilkan vokal Kelly Rowland. Untunglah kemudian single ini mengambil bentuk komposisi yang berbeda, meski sampel untuk intro tersebut masih diinterpolasi sebagai background single ini. Vokal dalam Ready 2 Go sendiri diisi oleh pentolan Bloc Party, Kele Okereke, sehingga single dance dengan sentuhan dub step ini terasa cukup bertenaga dan berbeda dari single sejenis yang banyak beredar. (7/10)

Greyson Chance (Hold On 'Til The End/Maverick) - Unfriend You

Memasuki usia 14 tahun, vokal Greyson Chance mulai pecah sehingga mau tidak mau autotunes pun diperbantukan untuk mempercantik single Unfriend You yang akan terdapat dalam album debutnya, Hold On 'Till The End. Vokal Chance memang masih dapat diandalkan, namun karena kendala pengaruh memasuki usia akil balik tadi, maka single bergaya elektro-pop ini adalah solusi untuk menyelamatkan Chance dari tubir kejatuhan akibat suara yang fals (7/10)

Taio Cruz (Black and Leather/Island) - Positive

Nampaknya dengan kesuksesan Telling The World, solois asal Inggris, Taio Cruz pun kemudian memilih single yang setipe yang akan terdapat dalam album ketiganya Black and Leather. Dalam Positive, vokal Taio terdengar sedikit dipengaruhi oleh ornamen etnik sedangkan tema self-empowerment dalam lagunya ditampilkan dalam sebuah lagu yang lebih mengandalkan kekuatan vokal ketimbang lagu yang dipenuhi aransemen elektropop-dance seperti yang seperti biasa ditampilkan oleh Taio cruz. Hal yang patut diacungi jempol karena Taio kini terdengar lebih segar. Meski begitu unsur synth masih bisa ditemui, meski tidak mengambil porsi utama. (8/10)

Charice (Single/Reprise) - Louder

Louder adalah usaha lain dari seorang Charice untuk tampil kekinian, sebuah anthem pop-dance yang bertempo cepat. Meski begitu single ini tetap memberikan ruang bagi Charice untuk mengeksplorasikan kekuatan suaranya, meski terkadang terdengar berlebihan. Secara umum ini adalah sebuah teen-pop yang cukup jenerik, karena mengandalkan tune yang cukup tipikal dan tidak ada yang baru. Kelebihan satu-satunya memang terletak di vokal Charice saja. (7/10)

Mel C (Single/Virgin Records) - Rock Me

Setelah hiatus sekian lama, pentolan Spice Girls, Melanie C kembali lagi. Kali ini ia menampilkan Rock Me, sebuah nomor elektro-pop yang sangat enerjetik dan segar sebagai bagian dari program FIFA Women's World Cup yang berlangsung di Jerman. Stasiun televisi ZDF telah memutuskan single ini sebagai official song mereka untuk perhelatan akbar tersebut. Pilihan yang cukup tepat, karena single ini cukup mampu mengajak kita untuk menggerakkan tubuh mengikuti gelora ritmenya. Vokal Mel C sendiri masih terdengar sama dan nyaris tidak ada perubahan dari satu dekade yang lalu. (8/10)

Britney Spears (Femme Fatale/Jive) - I Wanna Go

Britney Spears bersiap-siap lagi untuk memanaskan lantai dansa dengan I Wanna Go, single ketiganya dari album Femme Fatale. Hasil kerjasama kesekian kalinya dengan Max Martin ini mempunyai hook yang sangat mengundang pada chorus dan gimmick siulan menambah semarak single ini. Pemilihan melodinya yang sebenarnya sederhana dibantu oleh komposisi Max Martin dan juga Shellback yang cukup bertaji dalam menghadirkan sound dance yang cukup inovatif. Autotunes mungkin membantu vokal Britney, akan tetapi cukup padu dengan komposisi Martin sehingga sukses menganulir kemonotonan. Juara! (8/10)

Beyonce (4/Columbia) - 1+1

Apakah dalam album keempatnya Beyonce Knowles telah mencapai kedewasaan dalam bermusik? Dan apakah kali ini ia lebih memilih memuaskan estetika bermusiknya ketimbang memenuhi tuntunan pasar? Untuk menjawab pertanyaan tersebut tentu saja kita harus menunggu kehadiran album 4 rilis secara luas. Namun, kehadiran single barunya, 1+1 seolah mengindikasikan hal tersebut. Sebuah nomor balada yang bergaya soul dan sangat minimalis, karena praktis hanya mengandalkan kemampuan vokal Bey yang meliuk-liuk ketimbang mengejar harmonisasi pada nada yang komersil. Tentu saja tidak usah diragukan lagi kemampuan seorang Bey dalam penghayatan, karena dalam single ini, dengan sangat terampil Bey mengajak kita masuk dalam dinamika single yang diproduseri oleh The Dreams ini. (8/10)

Special Thanks To Julee, Ai, Haris, Wibi dll…

Vote for your Favourite Exclusive Single this week:

Click Here for PollOnline Survey
Conjoint Analysis
| Polls
| Mobile Surveys

| Feedback Tab
View MicroPoll

admincd
More from Creative Disc