Released by: Warner Music Indonesia
Banyak isu yang berhembus ketika Coldplay mengeluarkan album Xylo Myloto ini. Mengingat jumlah album yang telah dikeluarkan, banyak orang menjadi penasaran seperti apa musik Coldplay akan berubah lagi. Single pertama mereka bisa saja membuat banyak orang mengerutkan kening, tetapi melalui single kedua ini kita seperti menyambut kedatangan seorang sahabat lama kembali.
Paradise is a place in which existence is positive, harmonious and timeless. It is conceptually a counter-image of the miseries of human civilization, and in paradise there is only peace, prosperity, and happiness. Paradise is a place of contentment, but it is not necessarily a land of luxury and idleness. (Wikipedia)
Seperti apakah sebenarnya konsep dunia nan utopis yang ingin digambarkan Coldplay melalui track ini? Sebuah pencarian tanpa henti tentang dunia yang ideal. Tetapi tataran dunia ideal itu hanya memberikan satu gambaran sama. Penuh dengan duka dan bagaimana berjalan melaluinya.
Coldplay telah menawarkan semua tema kehidupan dari album-album mereka yang terdahulu. Kisah cinta, pencarian jati diri, kehidupan, sampai bagaimana berdamai dengan kematian. Musik mereka pun cenderung berubah tempo, terkadang cepat, penuh dengan instrument. Tetapi satu yang tidak bisa terlupa adalah bagaimana sound “Yellow” dan “In My Place” menjadi racun dimana-mana.
Syukurlah Coldplay kembali ke era itu. Seperti menemukan kembali kesenangan yang pernah hilang. Bukan tidak bersyukur dengan musik dari Coldplay ketika era X&Y dan seterusnya, tetapi rasanya vokal Chris Martin lebih cocok ketika bernyanyi mengawang-ngawang, dan membuat orang memikirkan esensi dari track itu sendiri.
Dibuka dengan intro barisan sound piano, pelan-pelan membentuk efek band penuh. Dibantu suara drum sampai ke menit 00. 50, vokal Chris Martin mulai masuk dan bercerita tentang seorang perempuan yang melakukan pencarian dunia yang sempurna. When she was just a girl, She expected the world, But it flew away from her reach, And bullets catching her tears.
Barisan refrain "Para-para-paradise" mampu memaksa telinga untuk mengikuti dan kemudian menghapal secara tidak langsung track ini. Dibalut susunan bass, suara string, dan piano yang sangat familiar membuat bagian refrain menjadi satu bagian yang tidak mudah terlupakan. Hal ini terus berlanjut sampai bagian akhir track. Great!
Track ini dirilis pada tanggal 12 September 2011 dan resmi menjadi single kedua dari Mylo Xyloto. Video klipnya pun sudah dirilis dengan konsep semiotika yang hebat. Pencarian Chris Martin tentang dunia utopis nan sempurna dijabarkan dengan jenius. Pesawat, sepeda, sampai akhirnya pencarian itu berkahir di Cape Town dimana teman-temannya telah menunggu.
Ditulis oleh Chris Martin bersama Guy Berryman, Jonny Buckland, dan Will Champion mengantarkan Paradise sebagai sebuah lagu tentang pencarian diri dan bagaimana melihat dunia dari sudut pandang yang lain. Cheers!
Lihat videonya disini.
Rate this single: [ratings]
(Iqko / CreativeDisc Contributor)
LYRIC
When she was just a girl
She expected the world
But it flew away from her reach so
She ran away in her sleep
and dreamed of
Para-para-paradise, Para-para-paradise, Para-para-paradise
Every time she closed her eyes
When she was just a girl
She expected the world
But it flew away from her reach
and the bullets catch in her teeth
Life goes on, it gets so heavy
The wheel breaks the butterfly
Every tear a waterfall
In the night the stormy night she'll close her eyes
In the night the stormy night away she'd fly
and dreams of
Para-para-paradise
Para-para-paradise
Para-para-paradise
Oh oh oh oh oh oh-oh-oh
She'd dream of
Para-para-paradise
Para-para-paradise
Para-para-paradise
Oh oh oh oh oh oh-oh-oh-oh
lalalalalalalalalalala
And so lying underneath those stormy skies
She'd say, "oh, ohohohoh I know the sun must set to rise"
This could be
Para-para-paradise
Para-para-paradise
Para-para-paradise
Oh oh oh oh oh oh-oh-oh
This could be
Para-para-paradise
Para-para-paradise
This could be
Para-para-paradise
Oh oh oh oh oh oh-oh-oh-oh