Album of The Day: Björk - Biophilia

Oleh: admincd - 08 Nov 2011

Released by: Universal Music Indonesia

Selamat datang di abad 21. Setidaknya demikian yang bisa kita rasakan saat menyimak Biophilia, album kedelepan milik Björk. Sebagaimana album-album sebelumnya, konsep yang matang dalam pengerjaan albumnya selalu menjadi prioritas bagi Björk. Tidak heran, mendengarkan Biophilia, ada semacam benang merah yang bisa kita tangkap. Tentu saja elektronika bukan barang aneh bagi Björk, namun melalui Biophilia ia meningkatkan standar bagi dirinya sendiri dengan menampilkan musik yang diolah berdasarkan perangkat teknologi terbaru, seperti contohnya....iPad!

Kerjasama dengan salah satu gadget canggih tersebut berlanjut dengan menjadikan 10 track yang terdapat di dalam Biophilia sebagai app untuk iPad. Pengguna app ini tidak hanya dapat mendengarkan versi standar dari Biophilia, namun juga dapat mengksplorasi masing-masing lagu sehingga akan hadir dalam bentuk yang berbeda. Persinggungan antara teknologi dan musik ini seolah menandakan bahwa Björk memang melek akan inovasi terbaru yang kemudian diaplikasikan dengan musiknya.

Terlepas dari "kecanggihan teknologi" tadi, mari kita membahas Biophilia sebagai wujud sejatinya, album musik. Secara musikal, meski sound-sound steril olahan mesin masih menjadi platform bagi Björk, namun telah terjadi pergeseran yang cukup signifikan dari ritme yang selama ini kita kenal dari seorang Björk. Aransemen-aransemen yang mengandalkan melodi yang subtil atau hook-hook yang membuat lagu-lagunya sangat berksesan, sudah agak sulit ditemui. Kecendrungan yang sebenarnya mulai dapat diraba semenjak album Volta (2007) kemarin.

Mungkin Crystalline salah satu materi di album ini yang dapat mengingatkan akan kefasihan Björk dalam mengkomposisikan lagu-lagu elektronika yang nyaman di dengar, bergaya trip-hop sekaligus dengan pengaruh trance yang dipenuhi oleh ambience.  Selain dari itu, lagu-lagu yang dikerjakan oleh Björk dalam album ini adalah upaya dirinya dalam melakukan sinergi antara musiknya dengan alam. Contoh saja Cosmongony yang memiliki atmosfir mengawang dan subtil yang padat, mencoba bercerita tentang keseimbangan. Nah, tentu saja ada alasan mengapa ia memberi judul album ini Biophilia.

Konsep Biophilia sendiri adalah terminologi untuk menggambarkan adanya keterikatan antara manusia dengan sistem kehidupan lainnya.  Oleh karenanya setiap track memiliki tema-tema tertentu dan atmosfir agu pun kemudian mengadopsi tema tersebut. Misalnyas Hollow yang memiliki tema tentang DNA dan kemudian secara musikalitas, Björk menndefinisikan dengan ritme. Aransemen pun sengaja dimanipulasi agar menciptakan efek kosong dan gaung. Atau Sacrife yang berhubungan dengan konsep manusia juga alam dan dikaitkan dengan notasi dalam musiknya, sehingga lagu mengandalkan efek derap yang rapat dan intens sementara musik yang mengawang menjadi latarnya.

Menjadi eksperemintal dan ekspresif tentu saja bukan hal yang aneh bagi Björk. Biophilia bukan pengecualian. Hanya saja kini materinya tidak hanya menjadi meditatif akan tetapi juga instrumen yang bertujuan untuk membangun kesadaran. Seperti sebuah kumpulan mantera penggugah semangat. Hanya saja, agak sulit melepas kesan yang terlalu gelap untuk album ini. Dengan beat-beat yang berat dan sangat atmosferik, album akan cenderung membuat pendengarnya menjadi depresif. Dan meski secara desain produksi Biophilia adalah album yang inventif, namun kita dapat merasakan bahwa Björk terdengar stagnan dalam merangkum pola notasinya.

Terlepas dari gimmick akses teknologi mutakhir seperti aplikasi untuk iPad, album Biophilia masih menunjukkan konsistensi Björk dalam mengeksplorasi musikalitasnya. Persistensi untuk tampil berbeda memang cenderung akan menarik jauh perhatian pangsa pendengar yang lebih awam, akan tetapi mendengarkan album-album Björk itu seperti sebuah perjalanan atau petualangan sinema. Selalu ada momentum-momentum yang mengikat kita dengan narasinya. Dan percayalah kalau Björk akan selalu bisa dihandalkan untuk mengkreasikan lagu yang unik untuk disimak. Dengarkan saja Virus, dimana gameleste, alat musik kreasinya yang merupakan perpaduan antara gamelan dengan celeste, dengan apik menjadi latar bagi Björk untuk menembang. Amazing!

Official Website

Rate this album: [ratings]

(Haris / CreativeDisc Contributor)

TRACKLIST

1. "Moon" (Lunar cycles, sequences) 5:45

2. "Thunderbolt" (Lightning, arpeggios) 5:15

3. "Crystalline" (Structure) 5:08

4. "Cosmogony" (Music of the Spheres, equilibrium) 5:00

5. "Dark Matter" (Scales) 3:22

6. "Hollow" (DNA, rhythm) 5:49

7. "Virus" (Generative music) 5:26

8. "Sacrifice" (Man and Nature, notation) 4:02

9. "Mutual Core" (Tectonic plates, chords) 5:06

10. "Solstice" (Gravity, counterpoint) 4:41

admincd
More from Creative Disc