Album of The Month: Coldplay - Mylo Xyloto

Oleh: admincd - 12 Nov 2011

Image and video hosting by TinyPicReleased by: Warner Music Indonesia

Mylo Xyloto memang terdengar aneh. Dan dengan memilih judul yang unik tersebut, Coldplay juga bergerak dalam progresi musikalitas mereka, semakin berani untuk melakukan eksperimen dalam album kelima mereka ini. Sesuatu yang sebenarnya sudah mereka mulai semenjak Viva la Vida or Death and All His Friends, akan tetapi mulai menemukan bentuknya yang lebih padat melalui album ini.

Sentimen synthesizer yang ekstensif begitu memenuhi album, sehingga terkadang agak mengecoh pendengaran, apakah ini album milik band rock-alternatif Coldplay yang terkenal itu atau persembahan elektropop dari musisi pendatang baru? Akan tetapi syukurlah, semua arketipe dan ciri khas yang kita kenal dari Coldplay masih cukup melekat dengan erat, sehingga kita tidak perlu merasa terlalu pangling dengan perubahan yang mereka tawarkan.

Desain sampul album Mylo Xyloto begitu warna-warni, seperti grafiti yang dengan penuh kebebasan disampirkan ke dinding-dinding tembok taman kota. Dan jika dari sampul album saja kita bisa menilai isi albumnya, mungkin hal tersebut dapat diterapkan disini. Mylo Xyloto memang berisi berbagai komposisi yang cerah dan ceria namun tentu saja ada sudut-sudut gelap yang menemani.

Hurts Like Heaven sudah menghajar pendengaran dengan sebuah anthem uptempo yang diisi oleh vokal Chris Martin yang enerjetik dan penuh dengan vitalitas. Saat Paradise masuk, Martin kembali ke style sendu yang kita kenal selama ini, hanya saja aransemen musik kini terasa lebih memiliki serat dengan hadirnya mesin sebagai pengiring yang ekstensif.

Every Teardrop Is A Waterfall adalah sebuah upaya untuk tampil sebagai anthem elektropop, meski sayangnya kekurangan sumber asupan hook memikat sebagaimana umumnya easy-pop, namun cukup efektif berperan sebagai teaser bagi Coldplay untuk mengenalkan konsep album terbaru mereka.

Namun, contoh sempurna perpaduan antara idealisme Coldplay dengan sentuhan pop-kekinian jelas terdapat dalam Princess of China yang menampilkan Rihanna.  Track ini dengan gemilang menunjukkan semua subtilitas Coldplay pun dapat menjelma menjadi sebuah pop-anthem yang catchy. Meski terkadang aura Rihanna terasa lebih mendominasi, akan tetapi secara keseluruhan mereka mampu melakukan tandem dengan sempurna.

Meski begitu, Coldplay masih menyisakan nomor-nomor yang lebih organis agar album tidak terdengar kosong. Maka hadirlah nomor-nomor akustik seperti Us Against The World atau U.F.O. yang menghadirkan vokal Martin yang bernyanyi dengan lebih lirih. Mendengarkan track-track ini membuat kita yakin jika kita tidak perlu meragukan kesetiaan Coldplay pada lagu-lagu yang lebih membumi dan hangat.

Apakah Mylo Xyloto adalah muara akhir dari kreatifitas Coldplay? Rasanya tidak. Album ini mungkin berangkat dari semangat untuk perubahan; bermain-main diluar wilayah aman, namun bisa dipastikan ini bukanlah bentuk akhir dari musikalitas band sebesar Coldplay. Mereka akan selalu bergerak sebagai proses pencurahan ide seni kreasi mereka. Satu yang pasti, soal kualitas rasanya tidak perlu diragukan lagi, karena Mylo Xyloto tetap memberikan yang terbaik dari yang bisa kita harapkan dari Coldplay.

Sangat direkomendasikan!

Official Website

Rate this album: [ratings]

(Haris / CreativeDisc Contributor)

TRACKLIST:

1."Mylo Xyloto" 0:42

2."Hurts Like Heaven" 4:02

3."Paradise" 4:38

4."Charlie Brown" 4:45

5."Us Against the World" 4:00

6."M.M.I.X." 0:48

7."Every Teardrop Is a Waterfall" 4:01

8."Major Minus" 3:30

9."U.F.O." 2:18

10."Princess of China" (featuring Rihanna)3:58

11."Up in Flames" 3:13

12."A Hopeful Transmission" 0:33

13."Don't Let It Break Your Heart" 3:54

14."Up with the Birds" 3:46

Artist Of The Month Coldplay by creativedisc

Silahkan Vote untuk Favourite Music Video dari Coldplay disini:

Click Here for PollOnline Survey
Conjoint Analysis
| Polls
| Mobile Surveys

| Feedback Tab
View MicroPoll

admincd
More from Creative Disc