December Artist Highlight: Amy Winehouse

Oleh: welly - 16 Dec 2011

Photobucket

I can't play myself again, I should just be my own best friend, My tears dry on their own. Mungkin inilah ode yang paling tepat dinyanyikan oleh seluruh fans Amy Winehouse setelah kepergiannya yang mengejutkan. Sebuah balada yang sepertinya akan terasa sulit, karena berisikan kenangan tentang seseorang yang penuh dengan talenta dan karakter khas dalam olah vokal.

Memang tidak banyak yang tersisa dari Amy Winehouse setelah melepas album Back To Black di tahun 2006. Kehidupannya pasca kesuksesan album tersebut hanya dipenuhi rumor, berita rehabilitasi dan kisah asmara yang semakin tidak jelas. Bosankah kita? Tentu tidak. Sebab Back To Black menjadi salah satu album yang menjadi klasik dan termasuk kategori cult. Apalagi mengingat ekspansinya dimana-mana berhasil mengantongi banyak penghargaan.

Tidak hanya menjadi juara di UK Album Chart, album ini juga sudah puas mencicipi chart billboard di Amerika. Inilah awal cerita dimana banyak rekor kemudian dipegangnya. Termasuk catatan Guinness Book of World Record dimana dia tercatat sebagai penyanyi wanita yang memperoleh grammy terbanyak yang berasal dari Inggris.

Bakat Amy sudah mulai terlihat sejak umur 13 tahun. Puas bermain dengan gitar sang kakak, dia kemudian belajar menulis sebagai jurnalis pada World Entertainment News Network setahun kemudian. Mungkin peruntungan Amy kala itu sangat besar. Dengan mengambil nama Sarah Vaugh sebagai influence, dia kemudian bergabung dengan management Simon Fuller pada tahun 2002 dan terus mengasah bakatnya.

Karir Amy Winehouse boleh dikatakan masih baru dan sedang hangat-hangatnya. Adalah Salaam Remi yang pertama kali mengenali vokal Amy yang sangat khas, berbau era 60 an. Apalagi dengan style sasakan rambut yang menyerupai sarang lebah dan gaya make up serupa Cleopatra, langsung membuatnya menjadi ikon. 20 Oktober 2003 adalah salah satu poin penting ketika album Frank mulai dirilis dan diperkenalkan kepada khalayak. Semua orang bertanya, ramuan sound macam apa ini?

Kemampuan menulis lirik seorang Amy memang tidak usah diragukan. Dia menjadi tandem alias co writer untuk sebagian besar lirik di album Frank. Hal ini mengantarnya kepada Ivor Novello Award dengan lagu Stronger Than Me. Award ini sendiri merupakan salah satu penghargaan tertinggi yang bisa dicapai dari segi lirik sebuah lagu. Belum lagi barisan penjualan platinum, penghargaan BRIT awards, dan Mercury Prize dikantonginya pada tahun 2004.

Itulah awal dari kesuksesan seorang Amy Winehouse. Ketika puncak popularitas dan perhatian jatuh di pundaknya lewat album Back To Black 3 tahun kemudian, disinilah Amy ternyata tidak mampu menahannya. Beban yang dia lepaskan melalui track “Rehab” ternyata malah menggerogotinya pelan-pelan. Drama dan rehabilitasi menjadi kata yang melekat padanya.

Padahal ada banyak misi yang diembannya ketika melahirkan anthem Back To Black dan You Know I’m No Good. Pasalnya, dia membuat sebuah genre baru. Dimana sebuah kesedihan tidak hanya berisikan ratapan semata. Tidak mesti gloomy dan mellow. Tetapi intensitas dan kadar gelap dalam album ini bisa menyuarakan sebuah romantisme hubungan yang penuh dengan emosi.

Album Back To Black sendiri dinobatkan sebagai salah satu album dengan penjualan terbaik di tahun 2007. Inilah embrio awal musik yang khas dan penuh dengan kekinian. Tidak perlu glamour untuk terkenal. Cukup percaya pada identitas musik dan pertahankan jati diri. Inilah langkah awal yang kemudian memudahkan Duffy dan Adele di tahun-tahun mendatang. Ketika musik yang mereka tawarkan, sama seperti Amy. Tidak bermain di jalur mainstream dan aman, tetapi bisa menohok dengan semua keaslian karakter vokalnya.

Album Back To Black juga yang mengantarkan persahabatannya bersama Mark Ronson. Bisa dikatakan musikalitas Amy menjadi dobel dengan bertandemnya Salaam Remi dan Mark Ronson. Sekali lagi Grammy Awards seperti lengket padanya. Tahun 2008 adalah tahun yang mengagumkan. Dengan penghargaan Record of the Year, Song of the Year, dan Best Female Pop Vocal Performance untuk track Rehab menjadikannya artis Inggris Raya yang paling banyak memenangkan Grammy. Karena deretan penghargaan itu masih ditambah nominasi untuk Album of the Year plus memenangkan Best Pop Vocal Album dan Best New Artist. Pyuh!

Semua kesuksesan itu tidak membuat Amy besar kepala. Niat baiknya untuk membantu sesama terus ada dan menyala pada dirinya. Track Body and Soul yang direkam bersama Tony Bennet sejatinya adalah sebuah track amal yang hasilnya akan disumbangkan kepada orang-orang terutama anak muda yang memiliki masalah kesehatan, finansial dan kecanduan. Sebab dia tidak menginginkan apa yang terjadi pada dirinya menimpa orang lain. Tony Bennet pun mengakui pada sesi rekaman Body and Soul, Amy telah dalam keadaan sober. Semestinya track ini bisa menjadi semacam hadiah ulang tahun dan penyambung untuk karirnya. Tetapi ternyata skenario hidup berkata lain.

5 bulan telah berlalu sejak kepergian Amy tanggal 23 Juli 2011 yang lalu. Tidak semua cerita berjalan indah. Terkadang ada saat dimana kejatuhan dan pahit terasa mendominasi. Tetapi Amy Winehouse tidak menyerah kepada semua itu. Rest in Peace. May your soul blessed in heaven.

Official Website Amy Winehouse

Intro by: iQko / CreativeDisc Contributors

welly
More from Creative Disc