Pada tanggal 20 Januari 2012 yang lalu kita mendapat kabar duka dengan meninggalnya penyanyi legendaris Etta James akibat penyakit Leukimia yang dideritanya. Etta berusia 73 tahun saat menutup mata, namun ternyata ia masih sempat merilis album terbarunya, The Dreamer, pada bulan November 2011. Ini menunjukkan betapa tingginya dedikasi seorang Etta James terhadap profesi yang dipilihnya. Memulai karir sedari tahun 1954, dalam rentang hampir enam puluh tahun, Etta James telah menelurkan 28 album studio, 3 album live dan 6 album kompilasi. Melalui lintas karir yang panjang, dengan vokalnya yang khas, Etta James telah memberi pengaruh yang cukup signifikan terhadap perkembangan musik blues, soul dan RnB kontemporer.
Etta James terlahir dengan nama Jamesetta Hawkins pada tanggal 25 Januari 1938, di Los Angeles, California. sedari kecil ia sudah mendapatkan pelatihan vokal yang cukup dan menjadi penarik perhatian saat tampil di gereja lokal. Pada tahun 1950 ia pun pindah ke San Fransisco dan membentuk sebuah trio yang dinamakan Creolettes. Keberadaan Etta kemudian menarik perhatian seorang musisi kenamaan bernama Johnny Otis. lantas Otis mengajak Etta bersama Creolettes untuk bergabung dengan label Modern Records dan mengubah nama kumpulan tersebut menjadi Peaches sekaligus sebagai lahirnya nama panggung Etta James. Hits grup ini adalah Dance With Me, Henry. Tidak butuh lama bagi Etta untuk kemudian meninggalkan grup tersebut dan memulai solo karir. Pada tahun 1960 ia kemudian bergabung bersama Chess Records dan pada tahun 1961, Etta pun merilis album debutnya, At Last!. Etta bergabung bersama Chess Records sampai tahun 1978 dan menghasilkan 13 album.
Selepas tersebut, Etta seperti hilang tertelan bumi, meski sebenarnya masih kerap manggung dan sempat merekam album berjudul Changes bersama MCA di tahun 1980. Penyebab terbesar hiatus Etta bisa jadi dengan perlawanan dirinya terhadap kecanduang obat-obatan terlarang dan minuman keras, sebuah momok yang memang kerap menghinggapi kalangan seniman. Tahun 1989 ia kembali dengan album terbarunya, Seven Years Itch, yang menandai sebagai akhir hiatus Etta dan Etta pun kemudian seolah tak berhenti berkarya sampai di penghujung usianya.
Etta James menjadi spesial karena dia mampu memberi soul yang kuat dan murni pada setiap nyanyiannya dan di dukung pula dengan penghayatan yang prima, sehingga ia tampil dengan sangat mengesankan. Bahkan Etta James dipercaya memiliki salah satu vokal yang terbaik di dunia. Dirinya pun dipercaya sebagai sosok penting dalam mempengaruhi hidup banyak penyanyi yang kemudian muncul sesudahnya, sebut saja Diana Ross, Christina Aguilera, Janis Joplin, Bonnie Raitt, Shemekia Copeland, Hayley Williams, The Rolling Stones, Rod Stewart, Elkie Brooks, Amy Winehouse, Paloma Faith, Joss Stone hingga yang paling mutakhir, Adele.
Untuk mengenal sosok Etta James, mungkin bisa dilakukan dengan menyimak karya-karyanya. Tentu saja memerlukan waktu yang tidak singkat untuk dapat menyimak keseluruhan karya Etta James. Namun, About.com sudah berbaik hati membuat daftar 10 lagu milik Etta James yang dianggap terbaik dan dapat menjadi wakil untuk mengeksplorasi kehandalan bermusik seorang Etta James.
Berikut 10 Lagu Terbaik Etta James versi About.com
1. "All I Could Do Is Cry" (1960)
2. "At Last" (1961)
3. "I'd Rather Go Blind" (1967)
4. "I've Been Loving You Too Long" (1997)
5. "Good Rocking Daddy" (1955)
6. "Something's Got A Hold On Me" (1961)
7. "Tell Mama" (1967)
8. “The Sky Is Crying” (2004)
9. “The Wallflower” (1954)
10. “Trust In Me” (1961)
Untuk ulasan lengkapnya, dapat disimak disini.
Selamat tinggal Etta James. Terimakasih sudah memberikan sesuatu yang luar biasa untuk para penikmat musik dunia. Karya-karyamu akan selalu dikenang sepanjang masa sebagai wariasan seni budaya yang adi luhung. Doa kami menyertaimu.
Discography lengkap Etta James dapat disimak disini.