Album of The Day: The Overtones - Good Ol' Fashioned Love

Oleh: welly - 05 May 2012

Image and video hosting by TinyPic Released by : Warner Music Indonesia

Mungkin nama The Overtones masih terdengar asing di negara-negara Asia, terutama Indonesia. Namun vokal grup doo-wop yang terbentuk pada tahun 2010 ini sudah menuai sukses di negara asalnya, Inggris dan juga beberapa negara Eropa lain seperti Irlandia, Jerman, Prancis, Belanda, Finlandia, Austria dan Swiss. Debut albumnya, Good Ol' Fashioned Love yang telah dirilis pada November 2010 telah meraih sertifikat platinum di Inggris dan Irlandia. Kini mereka siap merambah musik dunia dengan merilis ulang album Good Ol' Fashioned Love edisi platinum.

Grup yang awalnya beranggotakan 4 orang -Mark Franks, Timmy Matley, Darren Everest dan Mike Crawshaw- ini sebenarnya telah berteman sejak lama. Mempunyai minat yang sama di genre musik doo-wop yang notabene merupakan genre yang populer di tahun 1950an, mereka memutuskan membentuk satu grup dengan mencoba menggabungkan unsur R n B dan pop masa kini dengan tetap mempertahankan ciri khas mereka, doo-wop. Mereka mulai tampil di berbagai event lokal sampai di acara pernikahan untuk menambah jam terbang mereka. Baru sekitar 2 tahun lalu mereka bertemu Lachie Chapman dari Sydney, Australia yang mempunyai minat yang sama di bidang musik, akhirnya Lachie ikut bergabung untuk melengkapi harmoni mereka dengan suara baritonnya yang khas. Kelimanya kemudian mendirikan perusahaan dekorasi interior dengan harapan mereka bisa tetap latihan bernyanyi sambil bekerja untuk menambah pemasukan mereka. Sampai pada suatu hari ketika mereka sedang bernyanyi saat jam makan siang, seorang talent scout tertarik dengan penampilan mereka dan meminta mereka datang ke kantornya untuk unjuk kebolehan. Dan tak lama kemudian, mereka menandatangani kontrak dengan Warner Music Entertainment.

Good Ol' Fashioned Love merupakan debut album mereka yang sebagian besar berisi lagu-lagu lama dari tahun 1950-1980an. Single andalan dari album ini adalah Gambling Man yang ditulis oleh Timmy yang terbilang cukup sukses dan telah ditonton lebih dari 1,3 juta orang di youtube. Menyusul single kedua mereka, The Longest Time yang merupakan lagu lawas milik Billy Joel di tahun 1984. Sukses memperoleh platinum, mereka kemudian merilis ulang album ini dengan menambahkan beberapa lagu original mereka.

Lalu bagaimana album bertema romance ini secara keseluruhan? Selama mendengarkan album yang berisi 18 tracks ini kita akan serasa dibawa kembali ke era-era kejayaan musik antara tahun 1950-1970an. Namun dengan karakter suara dan gaya bernyanyi sang lead vocalist, Timmy, musik mereka tetap terdengar modern dan fresh. Coba saja dengarkan Gambling Man dan Come Back my Love, yang sangat kental dengan instrumen trombone dan doublebassnya. Harmonisasi dari kelima cowok inipun terasa sangat kawin dengan musiknya, ditambah dengan lengkingan suara pop blues Timmy, menambah keunikan dari lagu ini. Jika ingin lebih mengenal karakter vokal dari masing-masing personel The Overtones, coba dengarkan lagu Blue Moon. Di lagu yang aslinya ditulis pada tahun 1934 ini, masing-masing dari mereka mendapatkan bagian solo dengan tetap mempertahankan harmonisasi yang cukup enak didengar..

Nuansa klasik kembali terdengar pada lagu Don't Make me Over. Hits tahun 1962 milik Dionne Warwick ini berhasil dikemas ulang dengan cukup baik, dan lagi-lagi dengan lengkingan suara Timmy, lagu ini terdengar emosional. Kemudian beralih ke Sh-Boom, di lagu remake dari hits tahun 1954 milik The Crew-Cuts ini mereka semakin menunjukkan skill harmonisasi mereka dalam lagu bertempo middle. Next, In The Still Of The Night. Dalam lagu ini giliran Mike yang dipercaya menjadi lead vocalist. Lagu yang aslinya dipopulerkan oleh The Five Satins pada tahun 1956 ini berhasil dikemas kembali dengan harmonisasi yang sangat manis. Meski terdengar simple, namun unsur romantisme dalam lagu ini begitu terasa. Begitu pula dengan lagu Goodnight Sweetheart Goodnight yang mungkin bisa dibilang sweet lullaby mereka dalam lagu ini. Sentuhan klasik juga masih sangat terasa pada lagu-lagu seperti Carolyn, Have I Told You Lately That I Love You, Why Do Fools Fall In Love dan Beggin’.

Tidak melulu menyajikan nuansa klasik, mereka juga menyajikan unsur pop modern pada lagu-lagu original mereka seperti Second Last Chance, Say What I Feel, Whoops dan Good Ol' Fashioned Love. Dan mereka juga memberikan sentuhan baru pada hits milik Rihanna, Only Girl In The World yang terdengar lebih jazzy dengan suara bariton Lachie yang menjadi lead vocalist di lagu ini. Begitupun di hits milik Adele, Rolling In The Deep. Harmonisasi yang mereka berikan cukup berhasil membuat lagu ini terdengar sedikit berbeda, walau harus diakui agak sulit untuk melepaskan bayang-bayang Adele dari lagu ini. Sebagai tambahan, jika Anda ingin tahu seperti apa live performance mereka, silahkan kunjungi kanal youtube mereka. Tampil dengan sederhana di setiap aksi mereka, hanya dengan standing mic dan sedikit koreografi, mereka tetap bisa memukau penonton dengan gaya klasiknya.

Overall, album Good Ol' Fashioned Love ini cocok untuk kita yang ingin menambah wawasan musik dan mengenal musik-musik klasik namun tetap dengan penyajian yang modern atau untuk Anda yang ingin bernostalgia dengan musik-musik era lampau dengan nuansa yang fresh. Untuk ukuran newcomer, The Overtones cukup berani tampil beda dengan mengusung unsur doo-wop klasik dalam debut albumnya ini. Saya tidak akan mengatakan album ini istimewa, tapi jika Anda jenuh dengan warna musik yang itu-itu saja dan ingin mendengarkan warna lain dalam musik, album ini layak dimasukkan dalam daftar beli Anda.

Official website The Overtones

By: Dyansaputra Pramubinawan.

Tracklist:

1.Second Last Chance

2.Sh-Boom

3.Gambling Man

4.Come Back My Love

5.Say What I Feel

6.Carolyn

7.The Longest Time

8.Good Ol’ Fashioned Love

9.Blue Moon

10.Have I Told You Lately That I Love You

11.In The Still Of The Night

12.Don’t Make me Over

13.Whoops

14.Goodnight Sweetheart Goodnight

15.Why Do Fools Fall In Love

16.Only Girl In The World

17.Rolling In The Deep

18.Beggin’

welly
More from Creative Disc