Album of The Day: Scissor Sisters - Magic Hour

Oleh: admincd - 26 Jun 2012

Released by: Universal Music Indonesia

Sampai saat ini, Scissor Sisters mempunyai reputasi sebagai salah satu band yang kuat mengusung semangat eklektisme dalam bermusiknya. Mereka tidak segan-segan untuk mengadaptasi berbagai genre untuk melintasi musik mereka dan bekerjasama dengan banyak musisi dari bermacam aliran. Pola tersebut tampaknya masih bisa ditemui dalam album keempat mereka, Magic Hour. Dengan tersebut nama-nama seperti Calvin Harris, The Neptunes, Diplo dan Boys Noize, maka kita bisa membayangkan jika ini adalah album yang kental dengan nuansa dance atau elektro-pop.

Well, album memang memiliki beberapa lagu yang mengandung beat-beat yang intens dan enerjetik, sebut saja Shady Love yang menampilkan vokal Azealia Banks. It's might sound a tad campy dengan aransemen yang jelas bertujuan untuk mengajak orang bergoyang di lantai dansa. Tidak heran jika kekuatan lirik dipinggirkan dan lagu mengejar irama yang super catchy dan hook yang kuat. Tapi untunglah Scissor Sisters bersama Boys Noize yang bertugas sebagai produser tidak lantas menjadikan Shady Love sebagai lagu yang terlalu murahan. Masih ada estetika eklektik yang membalut lagunya.

Club-banger lainnya dapat ditemukan dalam Keep Your Shoes On yang memasukkan beat-beat semacam Hip-hop kedalamnya. Jangan sampai melewatkan Let's Have A Kiki yang kaya dengan unsur perkusi dan semangat tribal yang kental namun tetap tidak jauh lari dari bentuknya sebagai sebuah elektro-pop. Sementara itu Self Control terdengar seperti sebuah synth-pop disko 80-an yang di mash-up dengan urban house kekinian yang gelamor. Semangat yang sama dapat ditemui dalam Somewhere, yang kali ini terdengar seperti Human League jika masih eksis di dekade sekarang.

Contoh sempurna kerjasama antara beat dance dan semangat glam rock Scissor Sisters dapat ditemui dalam Only The Horses,sebuah pop dengan pengaruh elektro-pop dan dance yang cukup tebal. Hook di chorus terdengar cukup kuat untuk mengikat pendengaran namun secara umum, Only The Horses memang cukup adiktif. Vokal Jake Shears yang khas memang terdengar sangat pas sekali melantun lagu ini. Selain itu, meski mengadopsi elemen klise dari musik pop terkini, lagu ini tidak terdengar cheesy sama sekali. Lagu dengan cukup gemilang memadukan antara esensi tematis lagunya dengan tanpa mengurangi aransemen urbannya.

Namun, terlepas dari lagu-lagu tersebut, Magic Hour ternyata lebih di dominasi oleh seleksi lagu-lagu balada yang lembut dan mengalun. Bahkan kerjasama Scissor Sisters bersama Pharel Williams (The Neptunes) sama sekali jauh dari deru beat yang kencang. Mereka malah memilih menghadirkan Inevitable, sebuah pop mengawang dengan atmosfir kelam dan arsiran vintage-pop 80-an yang cukup penuh. Seharusnya ini memang sudah dapat diantisipasi dengan track pembuka, Baby Come Home, sebuah lagu mid-tempo yang bergerak santai.

Vibrasi 80-an pun akhirnya menjadi sesuatu yang dengan kuat dapat kita rasakan di album ini, karenya nyaris setiap track dibalur dengan konsep seperti ini. Dengarkan saja Year of Living Dangerously yang dimana tangan dingin Diplo bertindak sebagai salah satu penulis lagunya. Tentu saja konsep balada tidak akan lengkap tanpa hadirnya sebuah nomor minimalis. Maka Magic Hour pun mempersembahkan The Secret Life of Letters yang memberi ruang kepada Jake Shears untuk terdengar berlarat dan melankolis.

Sedangkan semangat groovy dapat ditemukan dalam San Luis Obispo yang bergaya latin, dimana gitar dan perkusi merupakan instrumen yang paling berpengaruh dalam mengantarkan mood lagu. Best of Me mungkin memiliki semangat yang sama, akan tetapi elektro-pop dalam kadar ringan menjadi pondasi utama lagunya. Kelebihan dari Scissor Sisters adalah, meski jelas pengaruh trend terbaru terdengar kuat mendominasi, namun kita masih bisa mendengarkan ciri glam-rock-pop mereka di setiap sudut lagu yang mereka persembahkan.

Nah, ini mungkin dapat menjadi sedikit masalah. Magic Hour bisa saja menjadi album yang decisive. Sebagai sebuah album pop, ia adalah album yang sangat menyenangkan untuk disimak dan penuh dengan lagu-lagu yang renyah dan catchy. Rasa-rasanya tidak ada yang tidak enak untuk didengar. Namun untuk fans setia Scissor Sisters yang terbiasa dengan musik yang biasa mereka bawakan, mungkin saja album ini terdengar tidak sebagus album-album mereka terdahulu dan terdengar begitu mengejar sensasi pop kekinian. Tapi itu hanya kemungkinan, karena bisa jadi juga mereka menyukai langkah inovatif Scissor Sisters, karena toh terbukti mereka masih memiliki kekuatan dalam merumuskan lagu-lagu yang memiliki estetika yang cukup tinggi dan hasil yang memuaskan.

Official Website

Rate this album: [ratings]

(Haris / CreativeDisc Contributor)

TRACKLIST

1. "Baby Come Home" 3:00

2. "Keep Your Shoes On" 2:51

3. "Inevitable" 3:53

4. "Only the Horses" 3:38

5. "Year of Living Dangerously" 3:52

6. "Let's Have a Kiki" 3:50

7. "Shady Love" 3:56

8. "San Luis Obispo" 3:48

9. "Self Control" 3:12

10. "Best in Me" 3:44

11. "The Secret Life of Letters" 3:48

12. "Somewhere" 3:40

13. "Ms. Matronic's Magic Message" (Bonus Track) 0:27

admincd
More from Creative Disc