Album of The Day: The Temper Trap - The Temper Trap (Deluxe Edition)

Oleh: admincd - 04 Jul 2012

Ingin diterima lebih luas di kalangan pecinta musik mancanegara, sepertinya itulah misi The Temper Trap dalam mengeluarkan album sophomore mereka, “The Temper Trap”. Pemilihan judul self-titled album terbilang cukup menarik dari segi pencitraan, sekaligus menggambarkan konten album ini yang menunjukkan bahwa mereka ingin dikenal sebagai band yang bermusik dengan cara mereka sendiri. Terdengar banyak pengaruh dalam album ini, mulai dari lantunan vokal Dougy Mandagi yang terdengar seperti kombinasi antara Chris Martin dan Jeff Buckley, ataupun alunan gitar Lorenzo Sillito yang seperti gabungan Peter Buck dan The Cure, serta masih banyak lagi hal lain yang dapat dikomparasi.

Terdapat 12 tracks di album ini (atau 15 tracks untuk Deluxe Edition) dengan Dougy Mandagi sebagai penulis lirik yang paling utama dan Tony Hoffer sebagai produser dominan (kecuali untuk lagu “Rabbit Hole”). Sebuah strategi yang baik dengan menempatkan lagu “Need Your Love” di awal album, dimana raungan synthesizer memunculkan semangat pendengar untuk menyimak album ini. Energi itu terjaga melewati lagu “London’s Burning” dan “Trembling Hands”, namun memasuki lagu “The Sea Is Calling” hingga “This isn’t Happiness”, The Temper Trap menghapus ekspektasi pendengar pada umumnya yang sudah terbangun di awal album, tetapi justru saat-saat itulah momen yang tepat bagi Jonathan Aherne untuk menunjukkan kemampuan bermain bass yang rapi dan lebih melodius. Keadaan kembali berubah menjadi bersemangat saat memasuki lagu “Where Do We Go From Here” dan “Dreams” yang berpotensi menjadi pop anthem, dibandingkan dengan lagu “Rabbit Hole” yang lebih rock dan menghentak. Semua instrumen manual berpadu harmonis dengan instrumen elektronik yang digunakan, benar-benar ciri khas The Temper Trap.

Album ini terdengar lebih ringan dibanding album debut mereka, selain itu tema yang terdapat di album ini cukup general dan meliputi berbagai macam aspek. Perubahan dari album sebelumnya juga terlihat dari diminimalisasinya penggunaan falsetto pada vokal Dougy Mandagi, namun terkadang juga terdapat bunyi-bunyi elektronik yang cenderung berlebihan di beberapa lagu yang membuat album ini terasa sangat pop sekali. Selain itu ketergantungan The Temper Trap akan gitaris/keyboardist Lorenzo Sillito pada album ini sedikit disayangkan, karena menurut saya gebukan drum Toby Dundas juga dapat dijadikan trademark alih-alih menggunakan programming drum dalam beberapa tracks di album ini. Mereka membawa konsep bermusik mereka menuju music-scene yang lebih komersil dibandingkan dengan apa yang mereka lakukan di album debut mereka, namun sepertinya mereka ingin mematahkan mitos bahwa album sophomore akan flop dibanding album debut dari segi penjualan.

Terdapat banyak elemen yang digunakan dalam membangun album “The Temper Trap”, dan saya percaya bahwa mereka telah mempersiapkan album ini sejak jauh-jauh hari. Berangkat dari kalimat sebelumnya, muncullah pertanyaan: Apakah album ini adalah album terbaik The Temper Trap? Terlalu dini untuk menjawab hal tersebut. Alasannya adalah karena kini teknik produksi mereka lebih baik dibandingkan dengan album debut mereka, namun dari segi aransemen vokal dan tema album, menurut saya “Conditions” masih lebih unggul dibanding album “The Temper Trap”. Sekarang keputusan berada di telinga pendengar apakah akan menyukai album ini atau justru sebaliknya. Terlepas dari hal tersebut, mari nikmati “The Temper Trap” sebagai pilihan yang menarik di tahun 2012!

Official Website

(Galih Gumelar)

Rate this album: [ratings]

TRACKLIST

1. "Need Your Love" 3:39

2. "London's Burning" 4:07

3. "Trembling Hands" 4:38

4. "The Sea Is Calling" 3:45

5. "Miracle" 3:46

6. "This Isn't Happiness" 4:04

7. "Where Do We Go from Here" 3:49

8. "Never Again" 3:33

9. "Dreams" 3:41

10. "Rabbit Hole" 3:06

11. "I'm Gonna Wait" 4:15

12. "Leaving Heartbreak Hotel" 4:26

BONUS TRACK

13. "Want" 3:12

14. "The Trouble with Pain" 4:23

15. "Everybody Leaves in the End" 3:53

admincd
More from Creative Disc