admincd
Released by: Sony Music Indonesia
Menyusul kesuksesan F.A.M.E (2011), Chris Brown tak perlu waktu lama untuk menghadirkan Fortune, yang tak lain merupakan album kelima dirinya. Tampaknya Brown memang tengah dipenuhi dengan semacam enerji dan kreatifitas yang berlebih sehingga tengah semangat-semangatnya dalam bermusik. Namun dengan waktu yang cukup berdekatan dengan album sebelumnya, apakah Fortune mengalami perkembangan yang signifikan atau malah pengulangan dari materi yang pernah dikerjakannya.
Album dibuka dengan Turn Up The Music, yang dengan tangan dingin The Underdogs dan Fuego yang bekerja dibelakang layar sebagai produser, menghasilkan sebuah lagu dance-uptempo yang memikat. Intens dan enerji tanpa terlupa dengan hook yang memikat. Jelas sebuah pembuka yang seolah mengindikasikan jika Fortune adalah album pesta yang seru.
Namun ternyata Brown kali ini mencoba hadir kembali ke akar RnB dan Hip-hop, karena Fortune justru dihias dengan banyak lagu-lagu slow hingga mid-tempo yang mencoba mengeksplorasi kekuatan vokalnya. AKhir-akhir ini Brown memang dikritisi karena kerap tampil lip-synch saat tampil di panggung dan lebih memerhatikan penampilan tari-tarian yang artikulatif. Apakah karena itu Brown menghadirkan track Dont Judge Me, sebuah lagu lembut yang sangat emosional.
"So please don't judge me / I wont judge you," demikian katanya. Meski terdengar seperti sebuah pembelaan, namun Brown ada benarnya juga. Bagaimanapun estetika bermusik seorang artis memang sifatnya subjektif dan personal, sehingga syah-syah saja jika ia memiliki konsep musiknya sendiri, yang mungkin saja kurang disenangi publik.
Tapi susah untuk tidak menyukai Fortune. Brown benar-benar memanfaatkan vokalnya yang berkarakter untuk menghadirkan lagu-lagu pop-balada hingga semi balada, ketimbang asyik-masyuk berpesta. Simak saja 2012 yang sensual atau Biggest Fan yang urban dan semangat power-pop dalam Sweet Love. Jangan lupakan Stuck on Stupid yang manis. Sementara itu dalam 4 Years Old, Brown menghanyutkan kita dalam sebuah lagu yang sangat menyentuh.
Brown juga tak terlupa untuk menginfusi Fortune dengan lagu-lagu Hip-hop yang seru. Sebut saja the dubstep tingled Bassline atau Till I Die yang menampikan Big Sean dan Wiz Khalifa. Kerjasama Brown bersama Mirage juga patut mendapat highlight, dimana kesan gloomy yang gelap memenuhi atmosfir lagunya. Masalahnya, lagu-lagu ini tidak terlalu memorable, karena justru laga balada dan elektro-pop justru lebih mencuri perhatian. Bahkan sebuah mash-up pop berjudul Party Hard / Cadillac (Interlude) terdengar lebih mencorong.
Ngomong-ngomong soal lagu elektro-pop/ dance, maka menjelang akhir, album memang seolah mencoba untuk menyambung kesan yang sudah didapat semenjak track Turn Up The Music. Dont Wake Me Up adalah track yang paling menonjol dalam Fortune. Dibuka dengan semacam monolog dan disusul dengan denting gitar akustik, track ini memang tidak akan menunjukkan gelagat akan menjadi sebuah lagu dance, namun tidak berapa lama beat synth yang rapat segera mengambil alih. Ini semua tidak terlepas dari nama-nama istimewa yang berada dibalilknya. Bayangkan saja, Benni Benass dan William Orbit bekerjasama untuk mengerjakan track ini. Tidak heran Brown melepasnya menjadi single.
Album ditutup dengan Trumpet Lights, yang dengan semangat moombahton yang bergelora, mengajak para pendengar untuk larut kedalamnya serta tak terlupa untuk melepaskan semua adrenalin dengan berjoget di lantai dansa. Sebuah penutup yang sangat spesial dan terasa tepat untuk menjadi epilog dari Fortune.
Mungkin yang menjadi masalah adalah saat kita justru menginginkan Brown lebih banyak menghadirkan track-track dance seperti ini ketimbang Hip-Hop, karena kita lebih mendapatkan passion Brown di dalamnya. Bukannya lagu-lagu Hip-hop di dalam album ini jelek. Tidak juga. Hanya saja mereka terdengar jenerik dan tidak memiliki keistimewaan yang membedakan dengan banyak lagu sejenis.
Tapi seperti telah disebutkan sebelumnya, Fortune lebih dipenuhi dengan lagu-lagu RnB yang manis, sehingga memberi kesan yang cukup positif untuk sosok Brown. Meski begitu, Fortune sebenarnya tidaklah benar-benar beranjak jauh dari musikalitas yang diusung Brown di album sebelumnya. Untunglah, Fortune tidak terdengar benar-benar sama karena Brown cukup mempu untuk mengembangkan materi yang terdapat dalam Fortune kedalam variasi yang lebih luas, meski memiliki formula yang setipe.
Album Deluxe Edition memiliki bonus lima lagu tambahan dan merupakan koleksi lagu-lagu pop RnB yang jika dihubungkan dengan materi sebelumnya, seolah menegeaskan semangat balada RnB yang telah diusung oleh Brown dalam atmosfir Fortune edisi standar. Highlight untuk lagu-lagu tambahan ini terdapat dalam track terakhir yang berjudul Touch Me yang menampilkan Brown berduet bersama dengan Sevyn. Keduanya cukup kompak dalam menyanyikan lagunya dan delivers the emotion pretty straight to the chord. Is it safe to say, ballad is Brown's strongest suits? Sepertinya begitu.
Overall, Fortune is a fine effort. Fans Chris Brown pasti akan cukup terpuaskan dengannya. Lagu-lagunya cukup efektif dalam tugasnya, meski tidak semua benar-benar mampu menjadi ajang eksplorasi kekuatan Brown sebenarnya. Dan setelah F.A.M.E yang merupakan peningkatan dari Graffiti (2009), maka Fortune adalah langkah Chris Brown selanjutnya untuk menjadi lebih baik.
Rate this album: [ratings]
(Haris / CreativeDisc Contributor)
TRACKLIST
1. "Turn Up the Music" 3:48
2. "Bassline" 3:59
3. "Till I Die" (featuring Big Sean and Wiz Khalifa) 3:56
4. "Mirage" (featuring Nas) 4:17
5. "Don't Judge Me" 4:00
6. "2012" 4:08
7. "Biggest Fan" 3:59
8. "Sweet Love" 3:20
9. "Strip" (featuring Kevin McCall) 2:47
10. "Stuck on Stupid" 3:58
11. "4 Years Old" 3:49
12. "Party Hard / Cadillac (Interlude)" (featuring Sevyn) 5:14
13. "Don't Wake Me Up" 3:42
14. "Trumpet Lights" (featuring Sabrina Antoinette) 3:47
BONUS TRACK
15. "Tell Somebody" 4:05
16. "Free Run" 4:00
17. "Remember My Name" (featuring Sevyn) 3:40
18. "Wait for You" 3:38
19. "Touch Me" (featuring Sevyn) 3:37
