Released by: Universal Music Indonesia
Tidak pernah kita duga sebelumnya jika Islandia akan memberikan salah satu band folk paling panas saat ini, saat kita terbiasa mendengarkan musisi-musisi dengan gaya bermusik yang eklektik dan mapan dari negara tersebut, seperti Múm, Björk atau Sigur Rós. Tapi sekarang mereka memiliki Of Monsters and Men yang abum debut mereka, My Head Is an Animal menjanjikan sensasi folk yang sangat menyenangkan untuk disimak.
Tak bisa dipungkiri, semenjak kesuksesan Mumford & Sons, maka skena folk rasa-rasanya tidak bisa dimonopoli oleh Amerika Serikat saja. Genre yang dulunya lekat dengan negara melting-pot itu sekarang juga dinikmati oleh banyak orang di bumi ini serta menjadi aliran yang ditekuni oleh berbagai musisi lintas negara.
Mendengarkan Of Monsters and Men memang membuat kita akan sedikit teringat akan Mumford & Sons, akan tetapi setelah menyimak albumnya, gaya bermusik mereka cenderung memiliki gaya yang setipe dengan Edward Sharpe and the Magnetic Zeros atau Fanfarlo.
Terlepas dari itu My Head Is an Animal terdiri atas lagu-lagu yang tidak hanya disusun berdasarkan melodi yang harmonis, namun juga menyimpan semangat egaliter yang kuat, sebagaimana lagu-lagu folk pada umumnya. Mereka juga tidak menafikan semangat rock, pop atau pun indie-pop sebagai balutan lagu-lagunya.
Of Monsters and Men adalah band yang terdiri atas lima personel dengan menampilkan dua vokalis sekaligus, Nanna Bryndís Hilmarsdóttir dan Ragnar Þórhallsson. Kehadiran dua vokalis dengan berbeda kelamin ini menghadirkan keseimbangan yang tepat guna dalam setiap lagunya, dan vokal Nanna dan terutama Ragnar yang cenderung nasal, menghadirkan semangat folk yang kuat.
Album masih memiliki lagu-lagu yang penuh semangat dan gegap gempita, seperti sebut saja Little Talks atau Six Weeks, yang riuh dan rocky. Akan tetapi umumnya lagu-lagu di dalam My Head Is an Animal adalah lagu-lagu tenang, lembut dan melodius.
Seperti yang termaktub di dalam track Mountain Sound, “Hold your horses now / Sleep until the sun goes down / Through the woods we ran / Deep into the mountain sound“. Alih-alih mengikuti selera pasar, mereka memilih untuk larut dalam balutan musik folk yang merdu seperti ini.
Slow & Steady mungkin juga bisa menjadi pernyataan politis berikutnya dari Of Monsters and Men. Dengan menghadirkan vokal yang bernyanyi lirih serta hentakan drum yang menggebu, seperti dua kutub yang bersebrangan namun uniknya menghadirkan harmonisasi yang prima.
Jangan mengharapkan lagu-lagu yang kompleks atau njelimet dari Of Monsters and Men karena My Head Is an Animal diisi oleh barisan tembang balada yang memiliki lirik sederhana, mengandalkan harmonisasi, lembut dan mengalun seperti From Finner, Love Love Love, Your Bones, Sloom atau Lakehouse. Guarantee to soothe your heart out. Lantunan lagu-lagu ini seperti pelipur bagi jiwa yang terluka. Ok. Agak berlebihan memang, akan tetapi kurang lebih seperti itulah.
Kita pastinya akan mendapatkan semua yang bisa kita bayangkan dari musik folk saat mendengarkan Of Monsters and Men. Tidak ada lagu yang jelek atau semacam filler saja di dalam My Head Is an Animal. Setiap lagu dikomposisikan dengan baik, matang dan rapih. Setiap lagu dapat berdiri sendiri untuk disimak secara penuh.
Dengan konsep yang matang seperti ini, rasa-rasanya kita bisa mengharapkan banyak lagi ke depannya dari band pengusung folk yang bernama of Monsters and Men ini.
(Haris / CreativeDisc Contributor)
TRACKLIST
1. “Dirty Paws” 4:38
2. “King and Lionheart” 4:33
3. “Mountain Sound” 3:35
4. “Slow and Steady” 5:01
5. “From Finner” 3:43
6. “Little Talks” 4:26
7. “Six Weeks” 5:34
8. “Love Love Love” 3:58
9. “Your Bones” 4:09
10. “Sloom” 4:43
11. “Lakehouse” 4:35
12. “Yellow Light” 4:54
Related posts
8 Comments
Leave a Reply to Anon Cancel reply
Popular Posts
-
10 Video Musik Bertema LGBTQ Yang Paling Berkesan posted on September 22, 2017
-
BLACKPINK Umumkan Jadwal BORN PINK World Tour, Konser di Jakarta 11 Maret 2023 posted on August 9, 2022
-
10 Label Rekaman Indonesia yang Mendominasi Industri Musik Saat Ini posted on February 19, 2021
-
blackbear Sajikan Kolaborasi Baru Bersama The Used dalam ‘toxic energy’ posted on August 9, 2022
-
Duncan Laurence Buka Era Baru dengan Single ‘Electric Life’ posted on August 9, 2022
Akhirnya di review juga! Reviewnya bagus.
albumnya ga rilis di indonesia ya? di toko CD belum ada.. -,-
Adanya di duta suara plaza senayan, belum nemu di tempat lain
masih ada gak sih of monsters and men di plaza senayan?
Best band ever!
KEREN!!
di toko ada engga min?
ga rilis Indonesia, harus PO dulu import