Released by: Universal Music Indonesia
Jika ditanya siapa itu Anton Zaslavski, mungkin tidak banyak yang tahu. Namun Zedd disebutkan, mungkin saja banyak orang yang mengenal nama tersebut, terutama di skena EDM. DJ asal Jerman berdarah Rusia ini mungkin masih berusia belia (23 tahun), namun ia cukup mampu mengangkat namanya. Dan setelah beberapa single, maka kini menyusul album debutnya yang bertajuk Clarity.
Zedd mungkin akan memiliki masa depan yang cerah. Dengan segala prestasinya selama ini, bahkan seorang Lady Gaga sudah mengajak DJ asal Jerman ini untuk melakukan remix lagu Born This Way dan Merry The Night. Sebagaimana umumnya tradisi DJ, maka Zedd kerap merilis single demi single untuk memperkaya resume kerjanya.
Sebagaimana umumnya para DJ pengusung EDM, keharusan merilis album bukanlah yang utama, karena bagi mereka adalah perilisan single demi single secara konsisten untuk mempertegas eksistensi mereka. Album pun kemudian hadir tidak lebih sebagai sebuah kompilasi dari single tersebut. Namun, setelah mendengarkan Clarity, kita dapat merasakan keinginan Zedd untuk menghasilkan sebuah album yang utuh.
Album dibuka dengan Hourglass yang menampilan vokal tamu dari LIZ. Awalnya lagu berjalan tenang sampai kemudian menghadirkan bentuknya yang tegas sebagai sebuah elektro-house yang kemudian disambung dengan track kedua yang kali ini sebuah nomor instrumental yang bertajuk Shave It Up. Meski berbeda lagu, namun kita merasakan benang merah antara kedua lagu ini.
Dan kemudian kita akan memasuki berikutnya yang berjudul Spectrum, yang mungkin merupakan track paling popular milik Zedd. Menampilkan vokal Mathew Koma, Spectrum adalah sebuah single house yang seru. Dengan memasukkan dubstep yang tengah nge-trend, bukan berarti lantas menjadi tempelan, akan tetapi masuk dengan pas ke dalam struktur lagunya.
Album EDM yang menampilkan featuring artist tentu saja bukan hal yang aneh saat ini, untuk mengejar panga pasar yang lebih luas. Demikian juga dengan Clarity. Dari 10 lagu yang ditawarkan, 6 diantaranya menampilkan vokal. Selain dua yang telah disebutkan di atas, terdapat juga nama-nama seperti Ryan Tedder (Lost at Sea), Foxes (Clarity), Ellie Goulding (Fall Into the Sky) dan Bright Lights (Follow You Down).
Yang cukup mencuri perhatian mungkin track Clarity, karena lagunya menampilkan melodi yang "jernih", ringan namun terdengar cukup anthemik. Jika megah yang dikejar oleh track ini, maka bisa dibilang cukup berhasil untuk itu. Sementara itu vokal Ellie Goulding yang "lembut" menjadi pemimpin bagi Fall Into The Sky yang justru berdegup dengan beat-beat yang rapat. Menarik.
Untuk track instrumental, mungkin Stache bisa menjadi higlight bagi gaya bermusik Zedd. Dengan dentum house yang bergelora, Stache memang teman yang tepat untuk menggoyangkan tubuh di lantai dansa. Anthemik. Ngebeat. Uptempo. Catchy. Untaian kata yang bisa mengambarkan Clarity secara keseluruhan. Mereka menjadi semacam benang merah antara tiap lagu yang dikomposisikan oleh Zedd.
Album ditutup oleh sebuah track yang sempurna untuk itu. Epos adalah sebuah nomor istimewa yang terdengar cantik mengalun meski berbalut prog-house yang kental. Mungkin karena latar belakang musik klasik yang dimiliki oleh Zedd menjadikan album ini tidak terdengar terlalu steril. Ada sesuatu yang subtil dari cara Zedd dalam mengerjakan lagu-lagunya.
Clarity adalah sebuah contoh konkrit dimana seorang artis EDM juga memiliki visi untuk menghadirkan album yang solid, tematis namun tetap berwarna dan dance-able pastinya. Layak ditunggu karya-karya Zedd berikutnya.
(Haris / CreativeDisc Contributor)
TRACKLIST
1. "Hourglass" (featuring LIZ) 5:13
2. "Shave It Up" 3:10
3. "Spectrum" (featuring Matthew Koma) 4:03
4. "Lost at Sea" (featuring Ryan Tedder) 3:45
5. "Clarity" (featuring Foxes) 4:31
6. "Codec" 6:01
7. "Stache" 4:04
8. "Fall Into the Sky" (Zedd & Lucky Date featuring Ellie Goulding) 3:37
9. "Follow You Down" (featuring Bright Lights) 5:47
10. "Epos" 5:36