Java Jazz Festival 2013: The Highlights

Oleh: admincd - 08 Mar 2013

Photo by: Milankoni

Selama delapan tahun terakhir ini, bulan Maret di Indonesia serasa indentik dengan salah satu festival musik berkelas yang disebut dengan Java Jazz Festival (JJF). Tahun 2013 juga bukan pengecualian. Mulai tanggal 1 hingga 3 Maret, untuk kesekian kalinya festival kelas dunia ini dilangsungkan yang dilaksanakan di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran. Line up yang terdiri dari barisan artis internasional hingga lokal siap memuaskan para penggemar jazz maupun musik secara umum yang memenuhi arena festival selama tiga hari tersebut.

Menurut kordinator program Java Jazz Festival, Eki Puradiredja, hari pertama merupakan yang paling padat sepanjang sejarah sembilan tahun perhelatan ajang ini. Dan memang benar adanya, karena venue JIExpo Kemayoran yang sebenarnya cukup luas tersebut sudah dipenuhi bahkan semenjak sore dimana acara dimulai.

Seperti biasa, JJF tidak melulu menampilkan artis-artis dari kalangan pengusung jazz, namun juga penyanyi-penyanyi non-jazz, baik lokal maupun internasional, yang tentu saja dimunculkan untuk memancing pasar yang lebih luas. Dengan line-up yang panjang tersebut, tentu saja kita tidak bisa menyaksikan semua penampilan yang ditawarkan, sehingga harus sedikit cermat dalam memilih artis dan venue yang akan dihadiri penampilannya.

DAY#1

Joss Stone. Photo by: Milankoni

Di hari pertama ini kita bisa menyimak penampilan memukau dari Fourplay yang memainkan lagu-lagu smooth jazz instrumental dengan cekatan sehingga memancing atensi para penonton untuk larut dalam musik yang mereka mainkan. Pastinya kita tidak akan melewatkan penampilan berkelas dari Clarke/Duke Project yang terdiri atas Stanley Clarke (bassist) dan George Duke (keyboardist/vocal). Jazz penuh dinamika mereka persembahkan dengan skill yang memukau.

Kolaborasi paten lain yang sempat kita saksikan adalah Lee Ritenour dan Dave Grusin. Duo legenda ini tentu saja sangat disayangkan untuk dilewatkan. Penampilan berkesan lain yang sangat sayang untuk dilewatkan adalah penampilan dari band pengusung jazz fusion, Spyro Gyra. Band yang cukup populer ini menampilkan pertunjukan yang sangat berkesan dan sulit untuk dilupakan. Sementara itu Jimmy Cliff hadir dengan nuansa reggae yang kental. Sayang taat audio agak kurang mendukung, sehingga penampilannya kurang bisa dinikmati.

Penyanyi jazz muda yang tengah naik daun, Yannick Bovy hadir bersama Ron King Quintet di saat pagelaran hari pertama nyaris usai, namun tak mengurungkan niat para penonton yang cukup membludak untuk menyaksikan penampilan istimewanya yang menawan. Highlight utama dari hari pertama tentu saja penampilan khusus Joss Stone. Dengan vokalnya yang khas ia dengan prima mengajak penonton untuk turut berdendang bersamanya. Penampilannya sangat enerjetik dan ekpresif, membuat batas penampil-penonton menjadi kabur. Sangat istimewa indeed. Meski Stone telah selesai, dan malam semakin larut, namun penampilan dari virtuoso trumpet Maurice Brown, sayang untuk dilewatkan.

Maliq n D’Essentials. Photo by: Milankoni

Sementara itu, dari jajaran artis lokal, tentu saja tidak bisa untuk dilewatkan adalah penampilan istimewa dari Maliq n D’Essentials. Sulit untuk tidak terinfeksi oleh penampilan penuh gairah mereka. Panggung demikian hidup oleh permainan musik dan vokal yang memasukkan ruh jazz di musik soul yang groovy yang mereka bawakan. Tidak heran jika penonton sangat menikmati pertunjukan mereka. Sulit pula untuk melewatkan penampilan spesial dari penyanyi yang tengah menanjak namanya, Raisa. Dengan vokal mumpuni, ia mampu menghibur para penonton dengan baik, bahkan memberi kejutan dengan memberikan penampilan khusus dari penyanyi yang juga tengah naik daun, Tulus, ke panggung.

Dan line-up reguler JJF, RAN, kembali memuaskan para penggemarnya yang kebanyakan datang dari para remaja atau pun dewasa muda yang tampaknya begitu menguasai lagu-lagu milik RAN. Sebagai bonus, mereka menampilkan band pendatang baru HIFI sebagai bintang tamu. Artis lain yang merupakan highlight dan sepertinya merupakan kewajiban dalam JJF adalah Andien. Dengan vokal smooth jazz-nya yang cantik, dia sukses menciptakan suasana jazzy yang intim dan personal. Dan BE3 yang dulu dikenal dengan AB Three memberikan penampilan memukau dengan vokal prima yang terjaga sepanjang acara mereka. Komunikatif dan ceria merupakan resep sukses mereka dalam memanaskan panggung.

DAY#2

Lisa Stansfield. Photo courtesy of Jazzuality.com

Hari kedua dimulai dengan menyaksikan permainan gitar akustik yang cantik berduet dengan tiupan saxophone yang seksi yang ditampilkan oleh Earl Klugh bersama Nelson Rangell. Meski menghantarkan irama yang jazzy namun petikan gitar yang mengalun begitu membuai membuat penonton yang memadati geduang A2 BNI Hall begitu terbuai. Berikutnya lanjut menuju pertunjukan memukau dari Dutch Jazz Orchestra of the Concertgebouw yang menampilkan 18 anggotanya. Pendengaran kita akan terbuai oleh serasinya barisan instrumen klasik seperti trumpet, trombones, piano bersama drum, gitar dan lain sebagainya dibawah pimpinan konduktor Henk Meutgeert. Kapan lagi kita bisa menyaksikan penampilan musik jazz dalam balutan musik klasik?

Penampilan khusus pertama di malam minggu yang cerah ini adalah Basia yang sayang harus kita lewatkan. Sebagai gantinya kita menyaksikan James Carter Organ Trio yang seru. Mereka dengan serunya memainkan jemari di tuts organ, mengajak para penonton untuk bergoyang santai mengikuti lagu-lagu yang mereka bawakan. Yannick Bovy kembali tampil memeriahkan JJF2013, namun kita melewatkan penampilannya yang sangat dipadati oleh penonton ini. Sementara itu, Phil Perry memberikan penampilan berkelas yang membuat para penyimak pertunjukkannya meminta ia melakukan encore!

Pada pukul 10 malam, Lisa Stansfield pun tampil dalam show special buat para fans yang dulu sempat menggilai lagu-lagunya ataupun yang ingin berkesempatan menyaksikan penampilan langsung sang penyanyi Inggris yang baru pertama kali manggung di Indonesia ini. Sementara itu, penampilan istimewa yang sangat memukau dari Butterscotch tak hendak kita lewatkan. Pada awalnya ia tampil solo hanya bermodalkan gitar akustik. Dan kerennya ia hanya juga piawai dalam ber-beatboxing! Tidak heran jika penampilan finalis American Got Talents ini begitu ditunggu oleh penonton yang sudah memenuhi venue jauh sebelum acara dimulai.

Dari para penampil lokal, kita menyempatkan untuk melihat pertunjukan ala Broadway yang ditampilkan oleh Aimee Saras. Ia mampu mengkemas pertunjukkannya dengan brilian dan begitu menghibur. Showmanship yang dipertontonkan oleh Aimee begitu memukau karena ia mampu tampil aktraktif dengan segala kecentilannya serta tentu saja sangat komunikatif dengan penonton membuat pertunjukkan terasa hidup dan segar serta tidak membosankan.

D’Masiv Jazz Project. Photo courtesy of Jazzuality.com

Penampilan artis lokal lain yang kita tunggu adalah Tulus. Ini adalah pertunjukkan pertamanya di panggung JJF. Dan berkat kepopulerannya, barisan antrian penonton sudah mengular bahkan jauh sebelum venue dibuka. Saat gedung pertunjukan dibuka, para penonton segera saja berhamburan menuju panggung depan untuk dapat melihat penampilan Tulus secara lebih jelas. Tulus pun membayar penantian dengan lunas dan tuntas. Tidak hanya memiliki vokal yang prima, ia juga mengusasi panggung dengan baik, meski terlihat agak nervous di beberapa bagian.

Yang tak kalah dipadati pengunjung adalah penampilan band D’Masiv yang mencoba tampil jazzy dengan D’Masiv Jazz Project-nya. Dan mereka cukup baik dalam melakukan improvisasi jazz terhadap hits demi hits mereka. Lumayan menarik.

DAY#3

The Groove. Photo by: Milankoni

Kita memasuki hari terakhir di pagelaran JJF2013. Secara umum masih tetap seru dengan pengunjung yang membludak, akan tetapi kebanyakan line-up artisnya sudah dapat kita saksikan di hari-hari sebelumnya, sehingga memilih untuk menyaksikan yang belum ditonton sebelumnya. Khusus hari terakhir, terpatnya di Minggu siang yang sedikit berawan, acara sudah dimulai dari jam 11 siang, sementara dua hari sebelumnya dibuka di sore hari.

Pertunjukan pertama yang mencuri perhatian adalah penyanyi Indonesia yang berkarakter, Shakila. Setelah sempat hilang beberapa lamanya, tentunya tak melewatkan kesempatan untuk menyaksikan si penembang Takkan Hilang ini. Masih luar biasa seperti biasanya, kita menuntut Shakila untuk kembali memeriahkan industri musik Indonesia. Sementara itu, siapa nyana putri pasangan Indra Lesmana dan Sophia Latjuba, Eva Celia, ternyata menyimpan potensi yang besar. Bersama grupnya sendiri yang menampilkan Doni Joesran, ia sukses memberikan penampilan yang berkelas.

Grup Indonesia kawakan lainnya, The Groove pun layak untuk disaksikan. Dengan menampilkan bintang tamu band yang tengah naik daun serta tampil pula di panggung JJF2013, Monday Michiru, mereka memansakan pentas serta mengobati kerinduan penggemar akan musik soulful yang asyik.

Craig David Photo by: Milankoni

Basia kembali tampil dalam penampilan khusus, meski tentu saja highlight untuk hari terakhir di perhelatan JJF2013 ini adalah penampilan dari Craig David. Sebagai bintang tamu yang namanya diungkap terakhir, penampilan David memang sebuah kejutan. Tidak hanya karena musik yang diusungnya jauh dari bau-bau jazz, namun juga ini penampilan pertamanya di Indonesia setelah terakhir 10 tahun yang lalu. Untuk liputan khusus tentang special show Craig David ini dapat dibaca di sini.

Kehadiran Craig David pun menjadi semacam penutup yang manis dalam rangkaian Java Jazz Festival 2013 ini. Rasa lelah karena harus berkeliling di venue JIExpo Kemayoran pun kemudian menghampiri, meski tentu saja dibarengi oleh rasa puas yang membuat rasa tidak sabar untuk menyakskan Java Jazz di tahun 2014 mendatang!

Untuk daftar lengkap penampilan para artis dalam Java Jazz 2013 dapat dilihat di skedul berikut.

(Haris / CreativeDisc Contributor)

admincd
More from Creative Disc