Kemeriahan Berlanjut di Hari Kedua Java Rockin' Land 2013

Oleh: welly - 27 Jun 2013

Kemeriahan hari ke-2 perhelatan Java Rockin’ Land 2013 terus berlanjut (baca liputan JavaRocki’n Land 2013 Day 1), acara hari ini dimulai sedikit lebih awal dari hari sebelumnya dengan menampilkan band-band seperti Konspirasi, After Coma, Sentimental Moods, Marche La Void dan Story Starry Nite tepat pukul 15.00 dan 15.30 di tujuh panggung yang tersebar di Pantai Carnival Ancol.

Sore hari ini terasa sangat hangat dengan penampilan Pas Band di Rockin’land Stage dan Gigi dengan aksi panggungnya yang selalu menawan di Indosat IM3 Stage. Sementara itu Cherry Bombshell, Matahari Bisu. Triangle, J-Rock dan band Heavy Metal Roxx menemani semua penonton melewati pergantian sore menuju malam yang semakin panas.

Penampilan /rif menggoyang seluruh venue dengan lagu-lagu terbaiknya seperti “Radja”, “Joni Esmod”, “Arah” dan “Loe Toe Ye” yang disisipkan “No Woman No Cry” dari Bob Marley. Panasnya aksi panggung /rif semakin menjadi-jadi dengan datangnya orang no. 1 Jakarta yang datang untuk ikut bergabung bersama seluruh penonton merasakan panasnya festival rock terbesar di Indonesia ini. Joko Widodo atau yang biasa disebut Jokowi hadir dengan pengawalan yang tidak berlebihan, ia tampak melebur bersama penonton lainnya. Bahkan setelah menonton /rif, Jokowi pun tampak hadir ditengah gempuran set penuh kecepatan tinggi Deadsquad, yang malam itu berbarengan dengan penampilan Gossip di Indosat Main Stage.

Penampilan Gossip malam itu memang layak untuk di nikmati terutama sang vokalis yang selalu bergoyang “nakal” dan selalu berkata “trima kasih” dan “aku cinta amuh” dengan aksen Indonesia yang lucu. Lagu – lagu hits seperti “Move In The Right Direction”, “Perfect World” dan tentu “Heavy Cross” di penghujung set mereka malam itu. Beth Ditto berhasil membuat klimaks penampilannya dengan turun ke tengah-tengah penonton dan bernyanyi bersama-sama di antara kerumunan penonton yang histeris. Usai penampilan Gossip, Last Dinosaurs asal Australia menghibur di panggung utama kedua, Rockin’land Stage. Kendati masih berumur belia jika dibandingkan dengan performer lainnya yang berasal dari angkatan 90-an, Last Dinosaurs seperti perwakilan dari musik “kekinian” indie rock kaum urban. Meski tampak sedikit canggung, mereka pun mengakui bahwa ini adalah panggung terbesar yang pernah mereka naiki dan setlist terpanjang yang pernah mereka mainkan.

Sementara itu di panggung lain ada Musikimia di Dome Stage yang malam itu memainkan set tribut kepada tembang rock lawas, setelah memainkan hits “Apakah Harus Seperti Ini?” Set band yang terdiri dari personil grup band Padi minus gitaris ini, ditutup dengan “Rock n Roll” dari Led Zeppelin. Dan diantara jadwal hari kedua Javarockin’land yang padat, satu penampilan yang tidak boleh dilewatkan adalah Neonomora di Chevrolet Stage (Segarra), dengan kemampuan pita suara yang begitu memukau dan musik rock kontemporer yang diusung, tidak salah memang jika banyak yang menyebutkan bahwa the next big thing is coming.

Penampilan Sugar Ray dibuka dengan menyanyi lagu Indonesia Raya yang dipandu oleh Andy /rif dan Neonomora, sebuah cara yang tepat membakar rasa nasionalisme dan memanaskan suasana untuk semua penonton yang telah tidak sabar bernostalgia 90-an ala Sugar Ray. Penampilan mereka malam itu sangat ditunggu, terbukti dari pecahnya rekor jumlah penonton selama perhelatan dua hari itu, Sugar Ray mampu mengumpulkan massa terbanyak. Tampil dengan enerjik, Mark McGrath sang vokalis nan flamboyan yang malam tu tidak henti-hentinya mengucapkan terimakasih atas apresiasi yang diberikan selama mereka di Indonesia. Dan Rodney Sheppard sang gitaris yang malm itu juga tidak mau tampil kalem meski akhirnya menyebabkan insiden terhentinya set sesaat ketika ia tampak kelelahan akibat dehidrasi. Serta jangan lupakan si kembar Justin Bivona(bassist) dan Jesse Bivona(drummer) yang tampil imut namun tetap ciamik.

Dibuka dengan “Sweet Home California” dengan kecepatan tinggi, “Someday” yang menyusul setelah itu langsung menghadirkan koor massal “brothers and sisters”, sebutan Mark pada penonton sepanjang set malam itu. “Answer The Phone” kembali mengguncang Pantai carnaval, sebelum “Under The Sun” dan “Every Morning” yang sudah ditunggu oleh banyak penonton malam itu. Puncaknya ketika “When its over”, tidak salah jika Mark merasa bahwa ini tidak seperti tahun 2013, kita seperti kembali ke tahun 90-an. Setelah menyelipkan lagu The Ramones “Blitzkrieg Pop” , dan membuat games dengan menjebak 2 penonton untuk menari diatas pentas, Sugar Ray menyempatkan istirahat ditengah panasnya cuaca Jakarta bagi mereka. Dan akhirnya set malam itu ditutup dengan “Fly” yang membuat sadar, meski dengan berbagai macam genre dalam pergelaran dua hari ini, tapi Sugar Ray lah yang mengumpulkan semua, takluk dalam romantisme 90-an.

Setelah Sugar Ray, Steel Heart langsung menghentak di Rockin’land Stage, meski dengan defisit penonton yang cukup signifikan dari penampilan band sebelumnya, penampilan mereka sempat terganggu dengan sound yang sedikit bermasalah. Dan tentu dengan sentuhan melodi panjang dan vokal bertenaga ala Hair Metal oleh Milijenko Matijevic, mereka menutup set dengan “She’s Gone” yang menghadirkan koor massal penuh emosional.

22-23 Juni 2013 dan Pantai Karnival Ancol telah menjadi sebuah catatan penting semua pecinta dan penikmat musik di negri ini. Nostalgia 90-an, panasnya ibukota, meriahnya JAVA ROCKIN’LAND 2013 dan semua hal-hal kecil yang terjadi pada hari itu menjadi sebuah pengharapan ritual tahunan yang harus dihadiri dan diamini tiap tahunnya. Semoga Java Festival Production selaku promotor bisa menjawab kebutuhan ini di tahun-tahun berikutnya.

Sampai jumpa lagi tahun depan!

(Verdy & Dyka)

Photo by Milankoni

welly
More from Creative Disc