Released by: Warner Music Indonesia
Membuat album yang berisi bunyi-bunyian baru dan belum pernah diujicobakan pada karya-karya sebelumnya tak serta merta membuat Muse kehilangan akar bermusik mereka. Sebagai sebuah band yang memiliki attitude rock yang parlente, (dalam artian metafora tentunya), sudah merupakan hal yang wajar apabila ada rasa gengsi untuk tidak membuat sebuah karya yang terinspirasi oleh karya-karya signature mereka sebelumnya untuk ditempatkan di album “The 2nd Law” ini. Dan sebagai penyegar diantara lautan dubstep dan juga suguhan rock yang megah di album terbaru mereka, Muse memutuskan untuk merilis “Panic Station” sebagai single ke-4 kali ini. Sebuah single yang terbilang memiliki nuansa medium, tak seberat “Supremacy” atau “Survival”, namun juga tak seringan “Madness”.
Lagu dibuka dengan sliding bass dari Chris Wolstenholme yang diiringi permainan drum yang patah-patah (dan sangat atraktif) oleh Dom Howard sebelum Matthew Bellamy mengambil alih kendali lagu dengan vokalnya yang kharismatik. Dan jangan salah sangka dengan lagu ini, karena dibalik aransemen musiknya yang terkesan tidak menunjukkan antusiasme serta kegembiraan, ternyata lirik lagu ini malah mencerminkan semangat konstruktivisme. “You won’t get much closer until you sacrifice it all” dan juga “Do just what you want to, and now stand up and begin” merupakan penggalan-penggalan lirik yang berusaha membangun keoptimisan diantara aransemen-aransemen yang cukup sinis. Namun bagi beberapa fans Muse yang tergolong hardcore dan (mungkin) sudah terpengaruh oleh teori konspirasi, mungkin akan menganggap bahwa lagu ini merupakan sebuah pertentangan akan apa yang namanya secret society/Illuminati/Freemason atau apapun itu. Namun yang pasti, saya menangkap adanya pesan-pesan positif yang ingin disampaikan oleh Matthew Bellamy dan kawan-kawan terlepas dari kemungkinan adanya multiinterpretasi lagu “Panic Station” ini.
Selain hal-hal di atas, yang saya suka dari single ini adalah adanya peningkatan emosi yang makin meningkat seiring dengan pergerakan lirik yang juga makin terdengar persuasif menuju akhir lagu. Dan menurut saya, penambahan unsur hi hat dalam permainan drum di verse ke dua serta dimasukannya brass section di chorus kedua merupakan salah satu faktor yang berhasil dalam membangun ambience tersebut. Selain itu, dengan durasi lagu yang singkat, Muse sudah berhasil mempergunakan durasi tersebut dengan se-efektif mungkin, sebuah tindakan yang patut diapresiasi oleh penikmat musik. Notasi-notasi yang ramah di telinga, check. Lirik yang menggigit, check. Kompleksitas musik, check. Dinamika, check. Apakah ada lagi yang kurang? Mungkin single ini juga tidak sempurna, namun perlu anda ingat bahwa sangat jarang menemukan sebuah karya musik yang padat dan berisi dengan durasi hanya 3 menit saja di skena musik populer masa kini. Well, beruntunglah Muse dengan senang hati telah melakukannya di single ini.
Secara komersial, mengeluarkan single “Panic Station” merupakan sebuah strategi yang jitu dalam me-marketing-kan album “The 2nd Law” ini. Ibaratnya, Muse memang sengaja menampilkan keanekaragaman bunyi-bunyian yang terdapat di album terbaru mereka dengan harapan akan tercipta sebuah potensi untuk menggaet infant listener atau penikmat yang baru lebih banyak lagi. Namun apabila saya menempatkan diri sebagai Muse, mungkin saya akan lebih memilih untuk mengeluarkan single “Save Me” untuk menjaga konsistensi konsep yang ingin ditawarkan oleh album “The 2nd Law”, sekaligus sebagai single pamungkas yang merupakan sebuah konklusi untuk menutup rangkaian-rangkaian single yang telah ditelurkan dari album ini. Namun sepertinya Muse memiliki alasan tersendiri mengapa mereka memilih “Panic Station” sebagai single ke-4, dan sikap Muse tersebut pasti akan membuat anda bertanya-tanya: Hal unik apakah yang akan dihadirkan Muse pada karya berikutnya? Apakah anda tak sabar? Ya, tinggal tunggu saja tanggal mainnya.
(Galih Gumelar / CreativeDisc Contributor)
LYRIC
You won't get much closer
Till you sacrifice it all (all)
You won't get to taste it
With your face against the wall (wall wall)
Get up and commit
Show the power trapped within (in in)
Do just what you want to
And now stand up and begin
Ooo 1, 2, 3, 4 fire's in your eyes
And this chaos, it defies imagination
Ooo 5, 6, 7, minus 9 lives
You've arrived at panic station
Doubts will try to break you
Unleash your heart and soul (soul)
Trouble will surround you
Start taking some control-(trol! )
Stand up and deliver
Your wildest fantasy-(sy-sy)
Do what the fuck you want to
There's no one to appease
Ooo 1, 2, 3, 4 fire's in your eyes
And this chaos, it defies imagination
Ooo 5, 6, 7, minus 9 lives
You've arrived at panic station
Ooo 1, 2, 3, 4 fire's in your eyes
And this chaos, it defies imagination
Ooo 5, 6, 7, minus 9 lives
And I know that you will fight for the duration
Ooo 1, 2, 3, 4 fire's in your eyes
And I know I'm not resisting the temptations
Ooo 5, 6, 7, minus 9 lives
You've arrived at Panic Station!