July Artist of The Month: Daft Punk

Oleh: welly - 01 Jul 2013

It happens all the time! Seseorang bertemu seseorang, bergabung dalam sebuah grup dan mencari jalan mereka untuk menemukan kesuksesan. Dan kali ini, takdir yang demikian terjadi pada Thomas Bangalter dan Guy-Manuel de Homem-Christo. Cikal bakal terbentuknya Daft Punk adalah ketika mereka berdua bertemu di sekolah menengah di Paris di tahun 80-an. Hasrat untuk bermusik yang demikian kuatnya menyatukan mereka dalam fokus pembentukan sebuah grup musik yang berbasis instrumen petik; gitar dan bass. Awal perjalanan mereka ternyata ditandai dengan pembentukan trio dengan teman lainnya yang kemudian bergabung, Laurent Brancowitz. Mereka menamai diri Darlin', dan eksis bermusik di awal dekade 90-an.

Sayangnya, kehadiran mereka mendapat cibiran kritikus musik. Musik mereka digambarkan sebagai "a daft punky trash". Mungkin ini yang membuat Laurent kemudian keluar dari formasi, merasa bahwa musik mereka gagal. Laurent kemudian asyik dengan proyek musiknya yang lain, sementara Thomas dan Guy-Manuel masih keukeuh untuk bersama. Cibiran yang kejam itu bukannya menampar mereka untuk mundur, tapi malah mendorong mereka untuk maju. Sejak inilah nama mereka menjadi Daft Punk dan formasi mereka menjadi duo. Produk pertama yang berhasil diciptakan adalah single berjudul 'The New Wave'. Single ini keluar di tahun 1994.

Yang tadinya dibilang sampah, kini berhasil menjadi mutiara. Percobaan tersukses mereka hadir di tahun 1995 saat single berjudul 'Da Funk' dirilis. Yes, lagu ini laku keras di pasaran, menjadikan nama Daft Punk sebagai sasaran label besar untuk digandeng dalam perilisan rekaman. Enggak mau sembarangan, duo ini pun menolak sebagian besar tawaran tersebut dengan alasan pembatasan kreativitas. Mereka enggak ingin ketika berada di label besar idealisme mereka luntur, apa yang mereka ingin lakukan ditahan oleh kepentingan label. Itu alasan debut album mereka agak delay datangnya. Dan ketika berhasil dirilis di tahun 1997, album yang berjudul "Homework" mendapat pujian dari kritikus. Album ini dinilai inovatif! Musik mereka berhasil! Gabungan musik elektronika, house, dan juga synthpop terdengar segar dan tiada duanya.

Tampilan fisik mereka juga se-stand out musik yang mereka ciptakan. Mengenakan topeng robot, ini berarti bahwa mereka dan musik adalah gabungan antara manusia dan mesin. Unik ya?! Keunikan ini berlanjut ke album-album mereka berikutnya; "Discovery" di tahun 2001 dan "Human After All" di tahun 2005. Ingat hits seperti 'One More Time', 'Harder, Better, Faster, Stronger', 'Robot Rock', atau 'The Prime Time Of Your Life'? Lagu-lagu yang super ini punya tingkat kebetahan yang cukup besar di benak pendengar memang. Dan untuk menetapkan lebih banyak warisan Daft Punk di industri ini, mereka juga punya corak apik dalam komponan visual dan musik. Benar, video-video musik yang mereka hasilkan juga punya andil besar dalam keberhasilan Daft Punk.

Di tahun 2009 dan 2010 kecemerlangan karir mereka bertahan. Kemilau itu terlihat sampai ke Grammy, saat duo ini berhasil menyabet dua penghargaan sekaligus di field pop untuk kategori dance. A.M.A.Z.I.N.G. Mereka pun kemudian dipercaya untuk menggarap musik untuk film "Tron: Legacy". Kelanjutannya? Ya album studio terbaru dengan judul "Random Access Memories" yang tercatat sebagai album terbaik mereka, to date! Sip! Album ini laris manis di berbagai belahan dunia, termasuk Amerika dan Inggris. Single andalannya, 'Get Lucky' yang menampilkan Pharrell pun menjamah ke radio dan televisi, sehingga sangat mudah untuk menemukan Daft Punk di saat sekarang ini. Euphoria Daft Punk ingin ditularkan oleh Sony Music Indonesia kepada seluruh penikmat musik tanah air. Kini tak ada lagi yang bisa mengelak dari mereka. CreativeDisc dengan bangga mempersembahkan Daft Punk sebagai Artist of the Month Juli ini. And let's party hard!

Iklan
More from Creative Disc