Released by: Sony Music Entertainment Indonesia
Setelah menimbulkan perasaan “Kami-tahu-ini-trik-lama-dari-Franz Ferdinand-tapi-kami-masih-menyukainya” di benak penggemar musik internasional melalui album “Tonight: Franz Ferdinand” yang dirilis tahun 2009 kemarin, band asal Skotlandia, Franz Ferdinand memutuskan untuk berkontemplasi selama kurun waktu 3 tahun. Mencari sebuah batu pijakan selanjutnya yang dianggap mampu merepresentasikan Franz Ferdinand sebagai sebuah band yang telah malang melintang selama lebih dari satu dasawarsa yang terkadang memicu pertanyaan skeptis: Apakah mereka akan berubah haluan menjadi sebuah band yang menuju keputusasaan? Ternyata, Franz Ferdinand menjawab semuanya melalui single berjudul “Right Action”.
“Right thoughts, right words, right action!!” begitulah ungkapan Alex Kapranos yang disisipkan pada lirik lagu ini. Mencerminkan optimisme Franz Ferdinand dalam menghadapi skena musik masa kini yang dideskripsikan melalui iringan musik rock n roll, retro soul dan funk yang disajikan dengan intensi tak berlebihan. Cukup rendah hati dan tanpa ada basa-basi. Memang lebih sederhana dari segi aransemen dibandingkan dengan lagu-lagu pada album “Tonight” seperti “Ulysses” atau “No You Girls”, tapi saya menangkap adanya faktor X yang hilang dari Franz Ferdinand di dalam lagu “Right Action” ini. Seolah-olah mereka hanya membuat lagu yang terkesan asal jadi saja.
Walaupun demikian, setidaknya single ini masih menyisipkan strumming-strumming gitar yang elegan pada bagian chorus dan mampu mengalihkan perhatian saya dari lantunan Alex Kapranos pada lirik “But how can we leave you to a Saturday night or a Sunday morning?” yang membuat saya juga bergumam mengatakan “Baiklah, terima kasih atas perhatiannya, Alex, namun nampaknya saya lebih memperhatikan genjrengan gitar Anda dan McCarthy mainkan daripada lirik-lirik yang Anda senandungkan”.
Sepertinya kesederhanaan komposisi musik Franz Ferdinand bukanlah menjadi titik sorot utama dari single ini. Saya merasakan adanya attitude musik acuh tak acuh yang seolah-olah menegaskan bahwa Franz Ferdinand masih akan tetap membuat musik seperti apa yang mereka mau, tetapi juga masih ada keinginan untuk lebih komunikatif melalui lirik-lirik yang tersirat. Saya rasa hal itulah yang menjadikan single ini cukup berbeda dengan beberapa lagu sebelumnya dimana pondasi aransemennya kebanyakan dibangun dengan hook-hook vokal maupun riff-riff instrumen yang catchy.
Apakah hal ini dapat dibilang sebuah langkah baru bagi Franz Ferdinand? Tidak juga. Mereka sepertinya sudah menemui titik cerah dalam melihat arah musik Franz Ferdinand akan menuju selanjutnya, namun mereka masih meraba-raba dalam mencari cara demi menuju ke sana. Dengan disembunyikannya proses produksi single ini secara diam-diam agar tidak menimbulkan ekspektasi macam-macam, semoga penggemar dan juga musisi dapat memiliki visi yang sama dalam memandang lagu “Right Action” ini.
(Galih Gumelar / CreativeDisc Contributor)
LYRIC
Come home practically all is nearly forgiven
Right thoughts, right words, right action
Almost everything could be forgotten
Right thoughts, right words, right action
[Chorus:]
But how can we leave you
To a Saturday night or a Sunday morning
Good morning
Sometimes I wish you were here, weather permitting
Right thoughts, right words, right action
This time, same as before, I'll love you forever
Right thoughts, right words, right action
[Chorus]
11 South Court Gardens
England’s Lane past end to London
[Outro:]
Sometimes I wish you were here, weather permitting
Right thoughts, right words, right action
Right thoughts, right words, right action
Right thoughts, right words, right action
Right thoughts, right words, right action...