Released by: Universal Music Indonesia
Berat! Perjalanan Jessie J untuk mewujudkan album keduanya ini adalah sebuah perjalanan yang berat. Bayangkan, ia mempersiapkan waktu seumur hidupnya untuk album pertama, sementara album yang kedua ini dia hanya memiliki kurang lebih dua tahun saja. Dua tahun itu pun bukan berarti bahwa ia tersekap di dalam studio untuk fokus pada "Alive", judul album keduanya ini, tapi ia juga harus melakukannya sembari menderita akibat cedera kaki, kesibukan mengisi soundtrack untuk sejumlah film, dan juga mengikuti kegiatan amal dengan membabat habis rambutnya, yang kini menjadi gaya pribadi yang ia embrace.
'It's My Party' sebagai pembuka album sangat mengumbar indulgence. "It's my party, I do what I want". Bagian ini tampaknya tak memberi ruang bagi orang lain untuk memberi pandangan. Tampaknya sebagai wanti-wanti, jikalau kritik hendak memojokkan kualitas album ini dengan karya-karya Jessie terdahulu. Dari irama riang dan tempo cepat, suasana berubah lumayan drastis ke 'Thunder'. Lagu karya StarGate ini adalah adonan pop kreatif yang menarik. Bagian verse dikuasai oleh beat drum yang konsisten, sementara bagian chorus kuat dipengaruhi oleh pop 80-an. Aransemen gaya ini agak jauh dari style khas StarGate memang, seolah mengiyakan bahwa karakter tersebut bukanlah harga mati karya yang mereka hasilkan.
Let's talk about the standout tracks, shall we. Layaknya "Who You Are", album ini juga menawarkan beragam rasa yang membuatnya berwarna, tidak stuck pada spesific sound, dan yang paling penting adalah kita ditawari passion dari vokal Jessie. 'Square One' adalah track yang overly dramatic. The good news is not only Jessie able to pour her emotion to the song, but she's also capable of keeping the long not with strength. 'Harder We Fell' di sisi lain tidak menyanggupi kebutuhan untuk akrobat vokal, namun musik acoustic-ish yang ditawarkan adalah alternatif lain dari intensitas yang kerap muncul. 'Dyadreamin'' berlangkah-langkah lebih jauh dibanding 'Thunder' untuk menghadirkan suasana tempo dulu. Lagu ini seperti hadir dari era 90-an. Pop beradu dengan disko, disko dicampur aduk dengan elektro yang membantu mendorong beat terdengar lebih catchy lagi. Dan the killer track dalam album ini adalah 'Gold'. The emotion, the vocal, the music, the drama, the message inside, the whole song is a masterpiece. Kemungkin paling mungkin kalau 'Who You Are' menikah dengan 'Without You' (David Guetta f/ Usher) akan melahirkan anak berupa 'Gold' ini. Absolut-f*cking-ly perfect.
Seandainya para bintang tamu dalam album ini lebih "bicara". Becky G yang hadir dalam 'Excuse My Rude' tidak begitu ngaruh. Kemeriahan justru hadir dari "beep" yang berulang ulang untuk menyaring "kata-kata mutiara". Big Sean dan Dizzee Rascal untuk 'Wild' memberi gaya rap dari dua arah berbeda; US dan UK. But sadly, versi solo untuk lagu ini justru lebih hidup dalam menggaungkan ide "liar". Dan yang terakhir, Brandy dalam 'Conquer The World'. Ini seperti duet Brandy-Natasha Bedingfield yang (tak) pernah terjadi. Their voices magically emerge in the exact form. Perbedaan warna vokal justru lebih menonjol berkat auto-tune untuk 'Square One'.
Review ini harus berakhir sebelum lebih banyak tanda kutip lagi yang dipakai. Kesimpulannya adalah "Alive" pantas mendapat dua jempol dan enggak kalah paten dibanding album pertama dulu. Meskipun single ketiganya, 'Sexy Lady' terdengar laksana titisan 'Dynamite', album ini tidak tergambar sebagai sebuah wannabe. If you love her, you'll love the album. "Alive" is literally alive in your ears!
(Ai Hasibuan / CreativeDisc Contributor)
Rate the Album:
[ratings]
TRACKLIST
1. It's My Party 3:39
2. Thunder 3:35
3. Square One 3:46
4. Sexy Lady 3:13
5. Harder We Fall 3:57
6. Breathe 3:57
7. I Miss Her 3:58
8. Daydreamin' 2:47
9. Excuse My Rude (featuring Becky G) 3:07
10. Wild (featuring Big Sean and Dizzee Rascal) 3:54
11. Gold 3:24
12. Conquer the World (featuring Brandy) 3:26
13. Alive 3:24