Mamas Gun kembali menghentak di Java Soulnation Day 2

Oleh: welly - 11 Oct 2013

Hari kedua Java Soulnation dibuka dengan penampilan Raisa. Dara cantik bernama lengkap Raisa Andriana ini menjadi pembuka yang manis dengan aksinya di Indosat Stage. Lagu “Serba Salah” pun mengawali setlist-nya hari itu yang langsung disambut meriah oleh penonton yang telah memadati area. Berturut-turut, lagu-lagu super galau khas Raisa pun dibawakan, seperti “Pergilah Kasih”, “Could It Be”, dan “Apalah (Arti Menunggu)”. Tak lupa, single terbarunya yang berjudul “Pemeran Utama” pun dilantunkan. Salah satu daya tarik dari penampilannya sore itu adalah aransemen apiknya dalam meng-cover lagu “Titanium” milik David Guetta dan “The Scientist” dari Coldplay, dengan aroma jazz & soul yang kental, yang sangat pas dibawakannya.

Berpindah ke LA Lights Main Stage, LA Lights Music Project (Time Capsule) pun siap menggebrak. Kolaborasi para musisi muda berbakat Indonesia ini pun membawakan serangkaian setlist tematik, berupa lagu-lagu terkenal dari tahun 50an hingga masa kini. Proyek unik ini berhasil membuat seluruh penonton yang ada menghentakkan kaki dengan ‘tembang kenangan’ dari masanya masing-masing. Tahun 50an yang diisi dengan hits milik Elvis Presley (Jailhouse Rock), Dean Martin (Sway), dan The Chordettes (Mr. Sandman) berhasil menghentak mengawali proyek mesin waktu tersebut. Teza Sumendra, Emily Laras dan Imela Key berhasil membawa penonton terhanyut dengan musik rock & roll ala tahun 50an tersebut. Melangkah ke era 60an, kita dibuai dengan hits milik The Beatles seperti “Hey Jude”, “Can’t Buy Me Love” dan “I Wanna Hold Your Hand” yang dibawakan oleh Petra Sihombing dan Jhagad. Dan tidak ketinggalan hits milik The Beach Boys dan The Rolling Stones. Beranjak ke tahun 70an, Imela Kei (vokalis Ten2Five) menggoyang penonton dengan irama disko milik Bee Gees (Staying Alive) dan Wild Cherry (Play That Funky Music). Musik dari film musikal ternama di era tersebut, Grease, tak lupa menjadi bagian setlist malam itu. “You’re The One That I Want” milik John Travolta & Olivia Newton-John pun dilagukan oleh Monita dan Bayu Risa. “ABC” (Jackson 5), “Dancing Queen” (ABBA) serta “Bujangan” milik Koes Plus menjadi pelengkap yang pas. Tahun 80an dibuka dengan lagu milik Duran-Duran yang dibawakan oleh Petra Sihombing. Berturut-turut lagu milik Madonna (Material Girl), Wham (Wake Me Up), Cindy Lauper (Girls Just Wanna Have Fun) dan Journey (Don’t Stop Believing) dibawakan oleh Jemima, Aditya, Sashi Gandarum dan Petra Sihombing. Era 80an ditutup dengan dua lagu besar di jamannya, “Thriller” milik Michael Jackson, yang dibawakan lengkap dengan zombie dance-nya, serta “Anak Sekolah” milik Chrisye yang sangat populer di tanah air pada masanya. Masuk ke masa dimana musik memiliki masa jayanya, yaitu tahun 90an. Visual “That’s What I Call The 90’s” yang ditampilkan di layar panggung langsung diikuti sorak gemuruh seluruh penonton yang ada malam itu. “Step By Step” milik NKOTB menjadi pembuka yang membuat penonton bergoyang, yang dibawakan oleh trio Gamal, Audrey dan Cantika. Tidak hanya sampai disitu, keseruan pun diteruskan dengan hits milik Whitney Houston (I Wanna Dance With Somebody), Mariah Carey (Emotions), dan Ricky Martin (Livin’ La Vida Loca). Era 90an yang ditandai dengan kelahiran boyband & girlband pun memberikan salut bagi Backstreet Boys dan Spice Girls yang merupakan grup terbaik sepanjang masa, dengan menampilkan “Backstreet’s Back” dan “Wannabe”. Dari tanah air, lagu “Bebas” milik Iwa K pun sukses membawa memori indah bagi sebagian besar penonton yang ada. Segmen terakhir proyek mesin waktu tersebut ditutup dengan musik tahun 2000an yang menjadi signature song milik musisi ternama dunia saat ini, “Bad Romance” milik Lady Gaga dan “Single Ladies” milik Beyonce. Tak ketinggalan, Rihanna, Britney Spears dan Justin Timberlake menjadi objek tribute malam itu.

Di Indosat Stage, Chef’s Special, band asal Belanda menghadirkan ramuan musik funk, rap, pop dan rock yang menjadi andalan mereka. Band yang terinspirasi oleh Red Hot Chili Peppers dan The Roots ini memainkan hits single mereka, seperti “Scribblin”, “Peculiar”, dan ditutup dengan “Colors”.

Di waktu yang hampir bersamaan, penampilan apik diperlihatkan oleh Jamie Aditya yang juga tampil di LA Lights Main Stage sekitar pukul 9 malam, dengan membawakan musik beraroma soul & funk khasnya, ditunjang dengan humor yang dilontarkannya sesekali di sela-sela penampilannya. Kemampuan vokalnya pun diperlihatkan dengan sangat baik dan matang melalui lagu-lagu miliknya, seperti “Better With You”, “Shine On (With Me)”, dan “Now You’re Gone”.

Sebagai main act hari kedua Java Soulnation, Mamas Gun menggebrak LA Lights Main Stage menjelang tengah malam. Band soul asal London yang terdiri dari Andy Platts (vokal), Dave Olliver (keyboard), Terry Lewis (gitar) dan Jack Pollitt (drum) ini turut memperkenalkan line-up terbaru mereka, dengan Cameron Dawson sebagai pemain bass, menggantikan Rex Horan. Tak berlama-lama, “Rocket To The Moon” digeber sebagai lagu pembuka. Aksi panggung mereka yang soulful cukup mengobati rasa kangen pecinta musik dengan penampilan mereka (setelah tahun lalu manggung di Java Jazz 2012). “Finger On It”, “The Life & Soul”, “House On A Hill” dan “Reconnection” menjadi daftar setlist malam itu. Klimaks pun terjadi saat Mamas Gun membawakan “Pots of Gold” yang notabene menjadi lagu pamungkas yang berhasil membawa koor penonton membahana. Mamas Gun menutup penampilan mereka malam itu dengan “Bitch” yang diambil dari album Routes to Riches.

Teks by Rendy Ndoo

Photo by Budi Susanto

welly
More from Creative Disc