Untuk yang kedua kalinya band Glam Metal asal New Jersey, Skid Row kembali menyambangi beberapa kota besar di Indonesia dalam Tour yang dihajat oleh promotor musik kawakan asal Surabaya, Log Zhelebour. Tour yang diberi nama LOG2ROCK ; SKID ROW VS JAMRUD ini dihelat di 7 kota besar di Indonesia yaitu Jakarta (1 Oktober 2013), Bandung (3 Oktober), Semarang (6 Oktober), Jogjakarta (8 Oktober), Malang (10 Oktober) dan berakhir di Surabaya (12 Oktober). Sedangkan Bali juga mendapat kesempatan didatangi oleh Skid Row, tapi tanpa Jamrud pada tanggal 4 Oktober. Tour Skid Row kali ini adalah juga adalah dalam rangka promosi dari album terbaru mereka, United World Rebellion. Pada tahun 2008, Skid Row juga pernah menggelar tournya di Indonesia dengan promotor yang sama.
Pada gelaran tour di Jakarta tanggal 1 Oktober yang lalu yang berlangsung di Lapangan D Senayan, Jakarta Jamrud tampil di awal konser tepat pada pukul 8:05 pm. Dengan dukungan panggung besar, tata suara dan lampu yang apik Jamrud menghentak dengan ribuan penonton yang hadir malam itu dengan tembang pembuka “Viva Jamers”, disusul dengan “Datang Sikat Kabur”. Jamrud yang kini beranggotakan Azis (gitar), Krisyanto (vocals), Ricky Teddy (Bass), Mochamad Irwan (Gitar) dan Danny Rachman (Drums) selanjutnya menggeber dengan beberapa lagu dari album terakhir mereka yang berjudul Saatnya Menang (2013), seperti “Kau Jahanam Aku Bajingan”, “Setan Manisku”, dan “Saatnya Menang”. Tapi, lagu-lagu tersebut sepertinya belum begitu familiar di telinga para penonton. Sadar dengan hal ini, Jamrud membawakan lagu-lagu lama yang pernah popular beberapa tahun yang silam antara lain ; “Naksir Abis”, “Kabari Aku”, “Cinta Adalah”, “Berakit-rakit”, “Senandung Raja Singa”, “Nekat”, “Putri” dan lain-lain. Penampilan Jamrud malam itu diakhiri dengan lagu “Waktu ku Mandi”.
Selang beberapa menit, diiringi suara sirine, SKID ROW muncul di atas panggung dan disambut jeritan riuh dari ribuan penonton. Kwintet asal New Jersey yang saat ini menyisakan tiga personil dari formasi yang pertama yaitu Dave “The Snake” Sabo (Gitar), Scotti Hill (Gitar) dan Rachel Bolan (Bass) langsung menghentak dengan “Slave To The Grind”, disusul dengan “Big Guns” dari album pertama mereka, album self-titled “Skid Row” (1989). “Let’s Go” yang diambil dari album teranyar mereka “United World Rebellion” (2013) dibawakan kemudian.
Walaupun jumlah penonton yang jauh dari perkiraan, SKID ROW tetap tampil prima, tak terkecuali Johny Solinger yang menggantikan posisi Sebastian Bach pada vocal, serta Rob Hammersmith, drummer yang baru bergabung dengan Skid Row pada tahun 2010. SKID ROW malam itu seperti membawa penonton ke jaman kejayaan mereka, tahun 90an awal. Tembang-tembang lawas dari dua album pertama Skid Row yang paling mendapat tempat di hati penggemar heavy metal (Skid Row dan Slave To The Grind) banyak dibawakan malam itu, seperti “Piece Of Me”, “18 and Life”, “Making A Mess”, “In A Darkened Room”, “Monkey Business” dan “I Remember You” . Seperti yang diduga sebelumnya lagu ini adalah lagu yang paling ditunggu-tunggu penonton. Koor bersama terdengar di sepanjang lagu yang pernah merajai berbagai tangga lagu di seantero dunia pada tahun 1989-1990 ini. Pada lagu “Psycho Therapy” (Ramones Cover), Rachel Bolan mengambil alih posisi vocal sambil memainkan bass-nya.
SKID ROW menuntaskan penampilannya dan memuaskan penonton sampai klimaks dengan memainkan 3 lagu berturut-turut pada encore, yaitu “Riot Act”, “Get The Fuck Out” dan ditutup dengan nomor hingar binger “Youth Gone Wild”.
Photo & Teks by Budi Susanto
Thanks to Promotor Log Zhelebour