November Artist of The Month: Lady Gaga

Oleh: welly - 01 Nov 2013

Bayangkan jika Lady Gaga berhenti berkreasi saat lagu 'Telephone' yang ia tulis ditolak oleh seorang superstar dalam skala besar, Britney Spears. Kita tidak akan merasakan dunia dalam balutan electropop. Kita tidak akan disuguhkan produk teatrikal untuk sajian penampilan. Dan di atas itu semua, kita tidak akan demam musik dance dan heboh bergoyang! Untunglah kita tidak sampai pada skenario tersebut. Dan kita dihadapkan pada kronologis yang menyenangkan.

'Just Dance' dari Gaga mulai mengudara sejak April 2008. Lagu dancepop berbalur synth ini menjadi femonema. Daya tarik yang ia miliki berasal dari olahan produser baru, RedOne. Telinga masyarakat dunia terbius dengan lagu ini, yang kemudian menjadi pondasi yang kuat untuk kesuksesan komersil Gaga. Terima kasih kepada Jimmy Iovine yang mau mengorbitkannya, plus Akon yang mementori artis muda ini. Arahan yang baik membuatnya mencuat ke papan atas dengan tingkat sukses yang tak terbendung.

Musik dan gaya yang eksentrik pemilik nama asli Stefani Joanne Angelina Germanotta ini membuat dirinya gampang dikenali dari pendengaran dan juga pengelihatan. Album "The Fame" yang ia rilis dengan mudahnya menjadi laris. Bukan hanya dari segi kuantitas, ia juga unggul di kualitas. Nama Lady Gaga diperkenalkan ke jagad Grammy untuk pertama kalinya di tahun 2010. Tak cuma unggulan, Grammy pertama yang Gaga pegang adalah untuk Best Dance Recording yang disematkan pada single 'Poker Face'. Guess what?! Ia mengalahkan Britney Spears, Madonna, The Black Eyed Peas, dan juga DJ yang tengah naik daun saat itu, David Guetta.

Tergelitik untuk melihat sejak kapan Gaga memupuk keartisannya? Dari usia muda adalah jawabannya! Di umur 4 tahun ia belajar bermain piano, dan berhasil menulis balada pertamanya di usia 13. Kesempatan untuk tampil ia mulai di usia 14, dan selanjutnya adalah sejarah yang paling menarik dalam catatan dunia pop.

Setelah bam!, berikutnya boom!. Meskipun hanya sebuah album mini alias EP, "The Fame Monster" yang dikeluarkan Gaga di tahun 2009 tergolong sukses besar. Album ini menelurkan monster hit seperti 'Bad Romance' dan juga 'Telephone' yang di awal tadi sudah diceritakan sedikit sejarahnya. Bahagianya Gaga karena album ini dinobatkan sebagai Album Vokal Pop Terbaik di Grammy tahun 2011, dimana ia berhasil merebut gelar tersebut dalam kompetisi dengan Justin Bieber, Susan Boyle, John Mayer, dan juga Katy Perry.

Produksi yang enggak tanggung-tanggung besarnya bukan hanya Gaga sajikan untuk album, tapi juga untuk tur dan kesehariannya. Gaga punya semboyan untuk selalu "tampil" setiap saat, karena ia berpegang pada prinsip orang-orang berhak untuk selalu disuguhi hal yang luar biasa. Sayang saja, teatrikal yang hendak disuguhinya kepada penggemar di Indonesia terpaksa terhambat dengan alasan bertentangan dengan budaya lokal. Gaya provokatif dan ekstentrik yang tidak bisa diterima setiap pihak tidak mengkerdilkan niatan Gaga untuk memberi tahu dunia bahwa inilah dia yang sebenarnya. Album "Born This Way" menguak jati diri penyanyi yang mengambil nama panggungnya berdasar pada salah satu hit band legendaris Queen ini.

Ada harga yang harus ia bayar mahal, terkait dengan originalitas, saat merilis single 'Born This Way'. Strukturnya mengingatkan orang pada lagu 'Express Yourself' milik Madonna, namun Gaga mengakui bahwa orang yang ia kenang saat menulis lagu ini justru Whitney Houston. Terlepas dari pandangan itu, 'Born This Way' berhasil debut di puncak Billboard Hot 100 dan bertahan disana untuk beberapa pekan lagi. Saat kuantitas sudah terbukti, kualitas pun menyusul. 'You And I' yang juga berasal dari album yang sama diunggulkan dalam Grammy di tahun 2012. Yang menarik dari perilisan single ini adalah kehadiran Jo Calderone, sosok alter ego Gaga sebagai seorang pria.

Perjalanan epic ini adakan diperpanjang dengan "ARTPOP", album terbaru Lady Gaga yang dirilis tahun 2013. Setelah beristirahat dalam masa penyembuhan yang sempat memaksanya membatalkan rangkaian tur terakhirnya, kini Gaga tampil sehat dan semangat untuk perilisan album terbarunya. Single 'Applause' sudah dirilis, dan dalam kompetisi dengan Katy Perry, Ellie Goulding, Britney Spears, Miley Cyrus dan penyanyi wanita lainnya, Gaga masih punya tempat. Ia sempat menyarankan plan B untuk merilis 'Do What U Want' sebagai single kedua setelah plan A yang mencatat 'Venus' sebagai sajian berikutnya setelah 'Applause'. Tapi percayalah, dengan daya khayal yang besar dan kemampuan untuk mewujudkan yang lebih besar lagi, menjelang akhir tahun 2013 ini akan dipenuhi dengan warna Gaga.

15 track tersaji dalam edisi standar "Artpop" berikut edisi lain yang diterbitkan dengan penawaran yang beragam dan tak kalah menarik dipastikan menjadi incaran para penikmat musik pop dunia. Dari kalangan muda, tua, lelaki, wanita, semua inginkan Gaga. CreativeDisc pun tak kalah semangat untuk menyodorkan salah satu most anticipated album of the year ini. Bersama Universal Music Indonesia, November 2013 resmi menjadi bulannya Gaga. Artist of the Month akan tersemat di dadanya, dan semarak antusias penggemar menyambut kedatangan albumnya. Dari Gaga, untuk Indonesia!

Buy "ARTPOP" on iTunes here

Official Website Lady Gaga

Official Facebook Lady Gaga

Official Twitter @ladygaga

Official Twitter @Universal_Indo

Official Facebook Universal Music Indonesia

(Ai Hasibuan / CreativeDisc Contributors)

welly
More from Creative Disc