Album of the Month: Britney Spears - Britney Jean

Oleh: admincd - 06 Dec 2013

Released by: Sony Music Entertainment Indonesia

Kween Britney Spears is back! Dan album kedelapan siap dipersembahkan untuk penikmat musik pop dunia. Britney Jean, demikian judulnya. Dengan mengedepankan namanya sebagai judul album, Britney Spears mengklaim album ini sebagai album paling personalnya. Well, mendengarkan albumnya, jujur sulit untuk mencari sisi personal dari seorang Britney Jean, akan tetapi sebagai seorang sensasi pop bernama Britney Spears, jelas merupakan album yang mencolok.

Beramunisi 14 lagu dalam bentuk deluxe, Briney Jean masih menampilkan sosok Ms. Spears sebagai penampil pop yang masif, dengan elektro-pop atau (akhir-akhir ini) EDM serta autotune masih mewarnai lagu-lagunya. Akan tetapi, dibandingkan tiga album terakhirnya, terlihat upaya agar Britney Jean juga terdengar lebih membumi dan juga organis serta menampilkan seorang Britney Spears sebagai penyanyi, bukan hanya bentukan industri sebagai mesin pencetak uang.

Akan tetapi, tuduhan Britney Spears sebagai mesin industri ketimbang penyanyi atau artis secara utuh sebenarnya cukup naif jika tidak mau disebut pretensius. Empat belas tahun setelah ...Baby One More Time (1999), kedudukan Britney Spears tidak tergoyahkan sebagai sang putri pop dan bahkan membuka jalan serta mencetak template yang kemudian diikuti dan dikopi oleh banyak penerusnya.

Ia mengerti jika vokal bukan kemampuan terbaiknya, sehingga kemudian Spears memilih untuk mengemas musiknya sebagai sebuah estetika seni dalam ranah yang lebih komersil. Dan itu sama sekali tidak salah karena Spears mengerti teknik produksi yang baik serta memiliki taste and sense of music dalam skena pop yang baik dan itu terbukti dalam album-album yang ia produksi, termasuk Britney Jean.

Britney Jean juga menandai kembalinya Spears menulis langsung lagu-lagu dalam albumnya meski tetap dibantu oleh banyak nama yang dengan jeli dipilih untuk membantunya. Maka simak saja Perfume yang dibantu oleh Sia Furler yang tengah naik daun dan Chris Braide, Perfume adalah balada mid-tempo yang masih berbasiskan elektro-pop, yang kemungkinan karena hadirnya will.i.am sebagai salah satu produser, akan tetapi sangat sukses menimbulkan kesan sentimentil yang mengharukan. Vokal Britney mungkin tidak istimewa, akan tetapi jelas ia cukup berhasil membangun emosi, terutama di bagian chorus yang sangat adiktif untuk didengar.

Bahkan ia tak ragu mengajak Katy Perry, diva pop yang relatif baru namun tengah berkibar namanya, untuk membantunya dalam Passenger, meski Sia lagi-lagi juga diajak untuk bekerjasama. Dengan Diplo bertindak sebagai produser, lagu pop-rock ini tidak hanya memiliki beat menghentak yang seru namun juga menampilkan Spears dalam sosok yang dulu kita kenal sebelum terjun sebagai penampil EDM.

Speaking of EDM, Spears masih menghadirkan banyak nomor sejenis dalam Britney Jean. Kali ini ia mengajak will.i.am yang kemarin dibantunya dalam Scream and Shout untuk banyak membantu dalam banyak lagu, termasuk single perdana untuk Britney Jean, yang berjudul cukup provokatif, Work Bitch (yang kemudian dibuat versi clean, Work Work). Spears menulis langsung lagu ini bersama will.i.am, Anthony Preston, Otto Jettman dan Ruth-Anne Cunningham. Sebagimana produksi will.i.am, Work Work juga kental dengan EDM. Tentunya ini tidak asing bagi Spears yang mengadopsi EDM semenjak Femme Fatale. Agak mengingatkan Scream & Shout karena Spears juga melakukan banyak “rapping” di sini, sementara beat yang catchy mengundang perhatian yang penuh.

Sayangnya memang kolaborator Spears, Max Martin, kali absen dan Spears tampaknya memang ingin will.i.am hadir dengan lebih menyolok. Tidak mengherankan jika terdapat track-track EDM will.i.am-esque yang terdengar begitu mendominasi. Sebut saja It Should be Easy yang juga menampilkan will.i.am sebagai artis featuring. Autotune yang masif jelas mengedepankan konsep Robot-ney yang sering dilabelkan kepada Spears. Akan tetapi, terlepas dari itu, lagu ini cukup efektif dalam membangun aura dansa.

Spears juga mengajak DJ yang tengah berkibar namanya, David Guetta, untuk membantu di beberapa lagu. Body Ache jelas terdengar sangat David Guetta sekali, lengkap dengan piano olahan mesin yang hadir menemani meski kehadiran will.i.am juga memberi kontribusi. Disambung dengan Til It's Gone yang tidak terlupa mengimbuhi diri dengan dubstep meski hadir sebagai ornamen saja, karena elektro-dance jelas merupakan bentuk aslinya.

Tapi Spears juga tak melulu mengajak kita berdansa melalui EDM. Ia cukup sukses menghadirkan elemen RnB/Hip-hop dalam Tik Tik Boom yang ultra-catchy. Lagu ini mengingatkan akan karirnya di awal 2000-an karena lebih mengedepankan notasi sederhana easy listening namun (tentu saja) catchy. Kehadiran rapper T.I. menambah warna lagunya.

Oh ya, Britney Jean memang dipopulasi oleh lagu-lagu yang jelas mengedepankan ke-catchy-an dalam balutan pop yang mengandalkan hook menjual ketimbang sesuatu yang personal. Aakan tetapi, bagaimana yang dimaksud dengan personal oleh Spears adalah untuk menunjukkan jati dirinya sebagai penampil pop yang dengan cermat dan cerdas mengeksploitasi body image-nya. Dan jika ini maksudnya, ia cukup sukses dalam menjalan misinya.

Akan tetapi Spears juga tidak mau melewatkan untuk memberikan kita lagu-lagu yang jauh dari kesan riuh, seperti Chillin' with You yang menampilkan sang adik Jamie Lynn. Gitar akustik yang membuka lagu mid-tempo ini rasanya cukup sukses untuk mengajak kita larut dalam kebersamaan kakak-beradik ini.

Dan lagu ini disusul dengan lagu-lagu yang jelas lebih low-key dibandingkan track-track sebelumnya, seperti Don't Cry yang sebenarnya merupakan sebuah track elektro-pop, akan tetapi vokal Spears yang penuh penghayatan cukup sukses untuk menyentuh.

Disusul kemudian oleh Brightest Morning Star, pop lembut manis dengan Dr. Luke dan Cirkut sebagai salah satu sosok yang berada di belakangnya. Dengan semangat revivalitas pop ala bubblegum-gum pop ala Britney Spears di awak karirnya, lagu ini sukses mencuri perhatian. Kerjasamanya dengan Danny O'Donoghue dari The Script juga memberikan kita Now That I Found You bisalah menebalkan konsep personal yang ingin diapungkan oleh Spears, meski kehadiran Guetta dan will.i.am tidak terluput untuk membungkus lagunya dalam balutan dance. Sedikit sentuhan folk memperkaya lagunya.

Album dibuka dengan Alien yang dikerjakan oleh William Orbit yang dulu sukses mengantarkan Ray of Light (1998) sebagai salah satu album terbaik milik Madonna. Meski elektronika ala Orbit cenderung tunduk kepada pesona Britney Spears, namun kita jadi bertanya-tanya, bagaiman jika Orbit diberi mandat penuh mengerjakan Britney Jean?

Meski begitu, rasanya sulit untuk menolak kesan Britney Jean adalah sebuah pernyataan dari Britney Spears bahwa ia adalah seorang penyanyi pop komersil dan (tampaknya) akan selalu menjadi seorang penyanyi komersil. Untuk itu ia mendayagunakan pesonanya dengan ektensif dan rasanya ia cukup sukses untuk itu. So, bagi yang tidak ingin mendengarkan pop hard-core jelas menjaulah dari album ini.

Namun, bagi yang setia dengan imej yang dibangun oleh Britney Spears, Britney Jean merupakan sebuah album yang sangat layak untuk disimak dan ia belum gagal untuk mengajak kita untuk larut dalam pesonanya sebagai penampil pop yang tahu bagaimana untuk menampilkan musik pop itu dengan baik. Britney Spears jelas masih merupakan salah satu yang terbaik, tidak hanya untuk generasinya akan tetapi juga untuk skena pop masa kini dan juga masa depan.

Official website

Rate the album:

[ratings]

Buy album on iTunes

(Haris / CreativeDisc Contributor)

TRACKLIST

1."Alien" 3:56

2."Work Work" 4:07

3."Perfume" 3:59

4."It Should Be Easy" (featuring will.i.am)3:26

5."Tik Tik Boom" (featuring T.I.)2:57

6."Body Ache" 3:25

7."Til It's Gone" 3:42

8."Passenger" 3:40

9."Chillin' with You" (featuring Jamie Lynn)3:38

10."Don't Cry" 3:14

11."Brightest Morning Star" 2:59

12."Hold on Tite" 3:27

13."Now That I Found You" 4:16

14."Perfume" (The Dreaming Mix)Braide4:02

admincd
More from Creative Disc