January Artist of the Month: EMINEM

Oleh: welly - 08 Jan 2014

Nothing is impossible for this 41 years old rapper! Marshall Mathers III alias Eminem yang sudah kita kenal sedari 1999 dengan album peraih Grammy “The Real Slim Shady LP” seperti telah melakukan segalanya. Aliran hip-hop yang ia kuasai mendobrak batasan dengan kolaborasi dahsyat yang ia lakukan. Mulai dari Dido, Akon, T.I., Nicki Minaj, Kanye West, Snoop Dogg, Pink, hingga Elton John. Artis-artis di bawah naungannya pun ikut tertular sukses yang ia miliki. 50 Cent, D-12, dan Skylar Grey masing-masing sempat mendapat perhatian media dan penikmat musik atas pertimbangan benang merah yang mereka miliki dengan Em.

So what's the story? Masa kecil Em yang suram menempanya untuk memiliki kekuatan yang ia kuasai sekarang. Abandoned and bullied were there, among the other unhappy stories that he had. Yang ia lakukan bukanlah merunduk sedih, tapi justru berdiri tegak untuk memperbaiki hidup dan meraih masa depan yang layak. Lewat musik, impian tersebut berangsur-angsur menjadi kenyataan. Jalur yang ia lewati untuk menembus industri rekaman adalah dengan ikut berkompetisi dalam Rap Olympics. Keluar sebagai juara 2 membuatnya PD untuk mengirim rekaman demo ke eksekutif label, Jimmy Iovine. Merasa yakin dengan musik yang Em tawarkan, ia pun menyodorkan Em kepada Dr. Dre yang ahli dalam spesialisasi black music ini. Dan boom! Eminem meroket ke puncak, bukan hanya sebagai rapper kulit putih, tapi sebagai salah satu rapper terbaik. Ia mulai mengoleksi hit di awal karirnya ini. 'The Real Slim Shady', 'Stan', 'My Name Is', dan masih banyak lagi.

Yang paling orang suka, dan sebagian orang lain benci, adalah kelugasan Em dalam liriknya. Ia enggak peduli apakah orang-orang akan tersinggung dengan yang ia tuturkan, yang pasti ia akan tetap menuturkannya. Christina Aguilera, Britney Spears, Jessica Simpson dulunya sasaran empuk buat Em jadikan lirik. Susah untuk lolos darinya. King of Pop Michael Jackson aja pernah jadi bahan utama lirik single 'Just Lose It' yang diambil dari album "Encore". Makanya enggak heran, artis-artis lain pun geram untuk ambil dan membalas balik Em dengan lagu mereka. Christina Aguilera punya 'Can't Hold Us Down' dan Mariah Carey punya 'Obsessed' yang enggak kalah lugas menyerang balik Em.

That didn't stop Em for being Em. Di tahun 2009 hingga 2011 ia merilis tiga buah album yang memiliki kemiripan dari segi judul: "Relapse", "Refill", dan "Recovery". "Relapse" adalah album pertamanya setelah 5 tahun hiatus dari musik dan "Refill" merupakan rilisan ulang dari album tersebut. Comeback Em di tahun 2009 dinilai sukses dalam skala besar, dan itu menyebabkan langkah selanjutnya yang ia buat dalam "Recovery" tak terhentikan. Single pertama ‘Not Afraid’ pun mencetak sukses. Debut di posisi pertama Billboard Hot 100, menjadi lagu nomor 1 ketiga dari Eminem setelah ‘Lose Yourself’ dan ‘Crack A Bottle’. Dan perjalanan kolaborasi musiknya dengan Rihanna pun dimulai. 'Love The Way You Lie' adalah monster hit yang membuat kedua nama ini semakin dielu-elukan.

Sebagai nama yang sangat diperhitungkan di industri musik, Em kini dengan mudahnya menjadi jaminan sukses. 'Berzerk' dan 'Rap God' yang sempat menjadi pemanasan untuk album studio terbarunya, "The Marshall Mathers LP 2" melompat indah ke jajaran Top 10 Billboard Hot 100. Dan jelas saja, albumnya yang rilis menyusulnya pun menjadi no.1 di Amerika. Kembali menggandeng Rihanna, single 'The Monster' kini menjadi juara bertahan di Billboard Hot 100. Just about time to see this single rule in the Grammy and other award shows.

Kekuatan Eminem pantas untuk kita hadiahi gelar Artist of the Month pertama di tahun 2014 ini. Universal Music Indonesia mengantarkan album "The Marshall Mathers LP 2" ke CreativeDisc untuk dinikmati oleh penikmat musik senusantara. Be afraid no more to the monster, karena kita akan akrab dengannya selama sebulan ini!

Baca Review Album of the Month: EMINEM - The Marshall Mathers LP2

Buy "EMINEM - The Marshall Mathers LP2" on iTunes here