2 Hari Gelaran #DWP14 Yang Fenomenal

Oleh: welly - 22 Dec 2014

Gelaran Djakarta Warehouse Project atau DWP selalu ditunggu-tunggu terutama dalam 3 tahun terakhir ketika musik EDM kembali menggeliat dan mendominasi industri musik akhir-akhir ini. Dari tahun ke tahun gelaran DWP semakin besar dan membawa penontonnya terus berdansa dari malam hingga subuh. Setelah diadakan di Senayan dan Ancol kini DWP 2014 berpindah tempat di JIExpo Kemayoran. Dilihat dari segi venue memang Kemayoran menawarkan tempat yang lebih luas dari venue-venue sebelumnya sehingga memberikan banyak space untuk bergoyang menikmati dentuman musik dari sang DJ. Stage pun dibagi menjadi 3 dimana ada 2 stage indoor dan stage utama yang berformat outdoor.

#DWP2014 dibuka pada tanggal 12 Desember 2014, mulai dari open gate jam 17:00 sampai jam 20:00 penonton masih terlihat sepi dan masih menabung energi untuk berdansa bersama DJ ternama pada malamnya. Pada saat Midnight Quickie main semua langsung bergerak maju untuk menikmati penampilan mereka. Di tengah set mereka memainkan lagu Swami yaitu “Bento” dengan rasa electro dan sontak penonton bernyanyi bersama mereka. Setelah Midnight Quickie turun panggung giliran duo asal Belanda Showtek yang mempertunjukkan aksinya. Mereka menutup set mereka dengan lagu mereka yang berkolaborasi dengan Vassy dan David Guetta yaitu “Bad”.

Tanpa waktu lama teman satu negara Showtek yaitu Martin Garrix, pemuda 18 tahun ini sukses membuat penonton terus bergoyang dan menumpahkan energinya terutama ketika lagu andalannya “Animals” dimainkan. Setelahnya mantan personil Swedish House Mafia, Steve Angello siap membuat penonton berdansa sampai larut di balik meja DJnya. Steve Angello juga membawakan lagu kolaborasi nya dengan vokalis The Temper Trap, Dougy Mandagy di akhir setnya.

Penampilan penutup #DWP14 di hari pertama, Sonny Moore atau Skrillex naik ke atas panggung. DJ yang terkenal berkat irama dubstepnya yang bising dan acak-acakan ini sukses membuat penonton berdansa sampai headbanging menikmati bisingnya musik Skrillex. Skrillex memang terkenal berkat internet dan dia menunjukkan rasa terima kasihnya kepada internet dengan terus menerus memasang meme di layar panggung selama dia main. Sebagai orang yang besar di dunia musik metal dia juga sempat melakukan gimmick yang cukup liar seperti berdansa dan berjalan di meja DJ nya. Di barisan belakang penonton terlihat penonton terus berdansa bersama dengan gerakan yang berbarengan seolah Skrillex menjadi instruktur senam pada pagi itu. 30 menit sebelum azan subuh berkumandang, Skrillex menutup penampilan pertamanya di Indonesia dan penonton pun pulang dengan muka lelah.

Bagi yang tidak mengenal kata lelah untuk party pada tahun ini DWP menyiapkan hari kedua untuk menjawab kehausan akan musik EDM bagi para partygoers. 13 Desember 2014 merupakan tanggal pelaksanaan DWP hari kedua. Ada satu penampilan yang hilang pada DWP hari kedua yaitu penampilan Kaskade yang dibatalkan, namun hal ini tidak membuat animo penonton berkurang malah semakin banyak ketimbang hari Jum’at kemarin. Nama-nama besar seperti DVBBS, Matthew Koma, Rasmus Faber, Above & Beyond dan Nicky Romero terus menggempur dengan irama electro-house dan trance nya. Puncak dari DWP hari kedua adalah penampilan DJ keturunan Jepang sekaligus pemilik Dim Mak Records yaitu Steve Aoki. Seperti biasa gimmick-gimmick Steve Aoki dikeluarkan pada pagi itu mulai dari melempar kue ke penonton sampai crowdsurfing dengan banana boat. Kali ini DWP menghadirkan Life in Color dimana para penonton akan menjadi berwarna secara harafiah dengan cat khusus yang disemprot selama DJ memainkan musik. Stage Life In Color diisi oleh Matthew Koma, Adventure Club dan DVBBS.

Karena animo terhadap musik EDM sedang ramai-ramainya DWP tahun ini digelar untuk pertama kalinya selama dua hari. Ismaya Live seolah pintar menempatkan hari Jum’at dan Sabtu sebagai hari pelaksanaan DWP hal ini dikarenakan agar penonton dapat beristirahat di hari Minggu terutama bagi mereka yang hangover agar bisa beraktivitas seperti biasa di hari Senin nya. Acara ini seolah tidak mengenal kata lelah untuk mengajak orang bergoyang dari malam sampai subuh secara terus menerus selama dua hari. Ruang yang besar dan tidak turun hujan menjadi nilai plus untuk DWP tahun ini sehingga penonton pulang dengan pengalaman party yang berkesan dan senyuman dari penonton karena puas berpesta bersama DJ papan atas dari festival ini. Meskipun baru tiga tahun tapi DWP sukses membuat penontonnya tidak usah pergi jauh-jauh ke Ultra Music Festival atau Tommorow Land karena DWP sudah memberikan lebih dari cukup untuk suatu festival dance music.

(Luthfi / CreativeDisc Contributors)

Special thanks to Ismaya Live

welly
More from Creative Disc